Jokowi Soroti Produksi Kedelai Lokal: Cari Lahan Luas yang Cocok
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti masih banyaknya impor pangan, salah satunya kedelai. Pembangunan pertanian yang dilakukan selama ini belum berhasil melepaskan Indonesia dari kebutuhan impor.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti masih banyaknya impor pangan, salah satunya kedelai. Pembangunan pertanian yang dilakukan selama ini belum berhasil melepaskan Indonesia dari kebutuhan impor.
"Kedelai bisa tumbuh baik kenapa petani kita tidak mau tanam? Karena harganya kalah dengan kedelai impor. Petani disuruh jual harga impor, harga produksi tidak nutup sehingga harus dalam jumlah besar sehingga melawan harga impor," kata Jokowi dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian 2021 di Istana Negara, Jakarta, dikutip Antara, Senin (11/1).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
-
Apa yang diresmikan oleh Presiden Jokowi di Gorontalo? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Presiden Jokowi meninjau ladang jagung di food estate Keerom? Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau ladang jagung di kawasan food estate di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Kamis (6/7).
Untuk itu, dia meminta jajarannya menyelesaikan permasalahan produksi karena membuat Indonesia harus mengimpor sejumlah komoditas pangan seperti bawang putih, gula, jagung, kedelai dan komoditas lainnya.
"Cari lahan cocok buat kedelai, jangan cari satu hektar, dua hektar, 10 hektar, 100 ribu hektar, 500 ribu hektar, satu juta hektar cari. Urusan jagung cari lahan-lahan yang masih bisa ditanam jagung dalam skala yang lahan luas. Ini yang akan menyelesaikan masalah. Kalau kita hanya rutinitas urusan pupuk, bibit, itu memang penting. Tapi kalau bisa menyiapkan lahan dalam jumlah besar itu yang akan selesaikan masalah," jelasnya.
Menurutnya, pembangunan sektor pertanian harus dilakukan dalam skala ekonomi yang luas, seperti pembangunan kawasan lumbung pangan (food estate). Sehingga bisa mengoptimalkan infrastruktur dan teknologi untuk meningkatkan produksi dan mengurangi impor pangan.
"Kita harus bangun sebuah kawasan yang economic scale (memiliki skala ekonomi). Tidak bisa kecil-kecil lagi, makanya saya mendorong food estate harus diselesaikan. Paling tidak tahun ini di Sumatera Utara, Kalimantan Tengah diselesaikan," imbuh Jokowi.
Dia menekankan pembangunan sektor pertanian tidak bisa lagi dilakukan dengan cara yang konvensional dan hanya bersifat rutinitas, melainkan memerlukan terobosan dan inovasi. Dia ingin pembangunan food estate tuntas tahun ini agar bisa menjadi model percontohan bagi daerah lain.
"(Dibangun) dalam sebuah skala luas. Sehingga percuma kita berproduksi dikit-dikit tidak akan ngaruh apa-apa dengan yang impor-impor tadi," tandasnya.
Baca juga:
Paling Laku, Kenaikan Harga Tempe Tahu Bikin Pusing Pengusaha Warteg
Imbas Harga Kedelai Impor Naik, Kementan Targetkan RI Bisa Swasembada
Harga Kedelai Meroket, Wapres Minta Mentan Syahrul Bina Petani Lokal
Ajak Pembeli Berdiskusi, Pengusaha Tempe Cirebon Ini Siasati Naiknya Harga Kedelai
Tekan Lonjakan Harga, Kementan Akan Genjot Produksi Kedelai Lokal
Polisi Belum Temukan Unsur Pidana dari Pemeriksaan Gudang Importir Kedelai