Kata BEI soal anjloknya saham PT Tiga Pilar usai kasus beras oplosan
Dia menilai, kasus beras oplosan ini tidak akan memberi pengaruh langsung terhadap PT Tiga Pilar Sejahtera. Meski demikian, BEI tetap akan mendorong agar perseroan melakukan public ekspose.
Saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) sempat turun 400 poin atau sebesar 24,9 persen ke posisi Rp 1.205 per saham pada perdagangan akhir pekan lalu. Penurunan saham berbarengan dengan kasus beras oplosan yang dialami anak usahanya, yakni PT Indo Beras Unggul (PT IBU).
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio enggan berkomentar mengenai pergerakan saham tersebut. Menurutnya, yang harus diperhatikan bukan kasusnya, melainkan keberlangsungan perusahaan.
-
Apa ciri khas dari pantun Betawi? Pantun Betawi memiliki ciri khas yang spontan, blak-blakan, dan lucu.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu Betawi? Tak jarang, pantun-pantun Betawi yang dibawakan mengandung humor lucu dan menghibur.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Kapan Panbers terbentuk? Uniknya, band bergenre pop, rock and roll melayu ini berdiri di Surabaya pada tahun 1963.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
"Saya tidak bisa memberikan judgement terhadap harga saham. Yang bisa saya berikan adalah kita sedang lihat bagaimana kelangsungan hidup perseroan," kata Tito di gedung BEI, Jakarta, Senin (24/7).
Dia menilai, kasus beras oplosan ini tidak akan memberi pengaruh langsung terhadap PT Tiga Pilar Sejahtera. Meski demikian, BEI tetap akan mendorong agar perseroan menggelar public ekspose.
"Selambatnya besok mereka harus sudah siap (public exspose). Silakan kemudian investor memutuskan apakah mereka salah atau tidak dan bagaimana kelangsungan hidup mereka di masa depan," imbuhnya.
"Jumat kita sudah panggil, mereka jawab, hari ini dipanggil lagi ke atas (BEI). Selambatnya besok public exspose. Dan silakan anda judge."
Baca juga:
Sandiaga prihatin atas kasus beras Maknyuss dan Cap Ayam Jago
Menko Darmin soal kasus beras oplosan: Biarlah proses hukum berjalan
Ini penjelasan lengkap Kementan kasus beras PT IBU rugikan triliunan
Penjelasan Mabes Polri soal penggerebekan gudang beras Maknyuss
Gudang beras PT IBU digerebek polisi, saham AISA merosot 24,9 persen