Band Ikonik 4 Bersaudara Asal Batak Satu Marga Ini Muncul dalam Prangko, Ini Kisah Perjalanannya
Grup band pop ini salah satu pelopor adanya kelompok bermusik di Indonesia.
Band asal Batak ini juga muncul dalam prangko.
Band Ikonik 4 Bersaudara Asal Batak Satu Marga Ini Muncul dalam Prangko, Ini Kisah Perjalanannya
Perkembangan musik di Indonesia sudah mulai tumbuh sejak tahun 60 hingga 70-an. Banyak musisi-musisi hebat lahir dari berbagai penjuru daerah. Batak menjadi "gudang"nya para penyanyi dan kelompok bermusik.
Salah satu kelompok bermusik yang cukup populer dan kondang di industri musik Indonesia yaitu Panbers atau kepanjangan dari Panjaitan Bersaudara.
Lika-liku Panbers dalam dunia bermusik tentu tidaklah mudah.
-
Siapa pentolan grup band Panbers? Sosok Benny Panjaitan, Pentolan Grup Band Panbers dan Komponis Legendaris dari Batak
-
Siapa yang mempengaruhi orang Batak dalam perantauan? Dari ketiga filosofi itu, banyak dari orangtua yang mendorong anaknya dalam dunia pendidikan karena akan sulit mencapai cita-cita apabila pendidikannya biasa saja. Pada akhirnya, orang-orang Batak akan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi pendidikan anaknya.
-
Mengapa orang Batak merantau? Melansir dari liputan6.com, tujuan orang Batak memilih untuk merantau ke luar daerah karena menginginkan mencari rezeki di kota lain. Hal tersebut atas dasar keinginan untuk mengubah nasib karena di kampung halaman tidak berpotensi menghasilkan uang yang lebih.
-
Apa nama band Galang? Ia juga tergabung dalam sebuah grup band bernama 'Bunga' dan salah satu lagunya yang populer yaitu 'Kasih Jangan Kau Pergi'.
-
Siapa pendeta Batak yang berperan penting dalam gereja Indonesia? Seorang putra asal Tarutung bernama Soritua Albert Ernst Nababan atau biasa disingkat S.A.E Nababan merupakan salah satu tokoh pendeta yang cukup berpengaruh di Indonesia bahkan hingga kancah internasional.
-
Siapa yang menjaga tradisi Batak? Desa ini adalah tempat di mana tradisi adat Batak masih dijaga dengan baik.
Di era tahun 70-an, Panbers menjadi salah satu kelompok band inspirasi bagi masyarakat luas. Lagu-lagu yang mereka ciptakan tentu meledak dan mendadak viral.
Simak kisah perjalanan Panbers yang dihimpun merdeka.com berikut ini.
Sejarah Panbers
Diketahui dari beberapa sumber, Panjaitan Bersaudara atau Panbers adalah kelompok yang berdiri atas empat orang saudara se-marga.
Ada Benny Panjaitan (gitar, keyboard, piano, vokal), Hans Panjaitan (gitar lead, piano, vokal), Doan Panjaitan (bass, keyboard dan vokal), dan Asido Panjaitan (drum, vokal).
Uniknya, band bergenre pop, rock and roll melayu ini berdiri di Surabaya pada tahun 1963. Kenapa di Surabaya bukan di Sumatra?
Rupanya, karena mereka terpaksa berpindah tempat tinggal mengikuti jejak sang ayah yang bekerja sebagai bankir.
Sebelum pindah ke Surabaya, mereka sempat memiliki tempat tinggal di Palembang selama kurang lebih 15 tahun. Dari sini, bibit-bibit Panbers sudah mulai tumbuh.
Dekat Dengan Musik
Musik adalah teman dekat di keluarga Panjaitan. Sejak kecil mereka memiliki alat musik sendiri.
Panbers juga tak lepas dari pengaruh keluarga yang gemar bermusik seperti menyanyikan lagu rohani, lagu Batak, dan lagu barat. (Foto: Liputan6.com)
Ibunya memiliki keahlian bermain piano, sedangkan sang ayah lebih gemar bermain sepakbola. Mereka cukup didukung oleh kedua orang tuanya karena lebih baik bermusik daripada bermain ke luar rumah, sehingga mereka biasa selalu diawasi.
Sebelum terbentuknya Panbers mereka kerap mendengarkan Koes Bersaudara yang sedang populer di tahun 1950-an. Mereka pun termotivasi dan menjadikan Koes Bersaudara adalah referensi musik mereka.
Terbentuk di Surabaya
Pada tahun 1959, empat bersaudara itu harus ikut pindah tempat tinggal bersama orang tuanya ke Surabaya. Proyek Panbers yang sudah mereka susun selama ini pun berlanjut di kota tersebut.
Hingga sampai pada akhirnya tahun 1963, mereka memutuskan untuk membentuk grup band bersaudara seperti Koes Bersaudara yang mereka dengar selama ini. Nama Panbers pun yang dipakai.
Sejak terbentuknya Panbers, mereka kerap manggung di acara pesta dengan bayaran seadanya tanpa memikirkan ketenaran mereka. Di titik ini mereka masih membawakan lagu-lagu cover dan juga lagu Batak yaitu "A Sing Sing So" dan "Butet".
Perjalanan Karir
Karir Panbers dimulai pada tahun 1970 di Istora Senayan. Mereka tampil di acara Jambore Bands 1970 yang menjadi batu loncatan nama Panbers dikenal pecinta musik saat itu. (Foto: Fimela)
Mereka pernah tampil dengan Koes Plus dan kerap muncul di TVRI yang pasti membawa nama Panbers semakin terkenal dan eksistensi mereka pun turut meningkat tajam.
Setahun setelahnya, Panbers membeli alat musik milik Dara Puspita dengan harga Rp10 juta saat itu.
Panbers kembali tampil di TVRI dengan alat musik yang baru dan membawakan lagu mereka sendiri seperti Bye Bye, Jakarta City Sound, Akhir Cinta, Hanya Semusim Bunga dan Hanya Padamu.
Pelopor Band di Indonesia
Sejak tampil di TVRI, nama Panbers terus naik daun dan banyak orang yang menikmati sajian musiknya. Di album pertama mereka cukup mengejutkan lantaran rilisannya laku keras.
Tahun 70-an menjadi momen emas terbentuknya band-band di Indonesia menyusul Panbers. Tak salah mereka jika dijuluki sebagai pelopor band di Indonesia khususnya dalam genre pop.
Kerennya lagi, Panbers juga menyematkan lagu-lagu Batak di album pertama mereka berjudul "Kami Cinta Perdamaian". Mereka cukup berani menyematkan lagu daerahnya sendiri.
Sambutan orang Medan atas karya Panbers juga positif. Terbukti ketika mereka tampil di kandang sendiri, penonton membludak di Stadion Teladan, Medan.
Muncul di Prangko Seri Artis
Grup ini muncul diprangko. Prangko Seri Artis pada tahun 2020. Prangko Seri Artis Grup Musik Ternama ini untuk beri penghargaan pada para artis dan grup musik ternama yang telah berjasa dalam mengembangkan seni musik Indonesia.
Prangko seri tokoh musik dan artis ini menampilkan empat gambar tokoh artis musisi ternama di Indonesia, yaitu Titiek Puspa, Gesang (alm.), Gombloh (alm.), dan Chrisye (alm.). Sedangkan empat gambar grup musik ternama, terdiri atas Koes Plus, Panbers, God Bless, dan Bimbo.