Kisah The Mercys Band Blues Rock dari Medan, Populer hingga ke Luar Negeri di Tahun 70-an
The Mercys, band unit Blues Rock dari Medan yang sempat populer di era Orde Baru.
Kisah The Mercys Band Blues Rock dari Medan, Populer hingga ke Luar Negeri di Tahun 70-an
Kota Medan menyimpan kisah sejarah permusikan yang tak kalah menarik untuk diulas mendalam. Ada satu band legendaris yang sempat mencuat pada era Orde Baru yaitu The Mercys. Berdiri sejak tahun 1965, band ini dibentuk dengan tujuan membawakan nuansa pesta. The Mercys terdiri dari 5 personel yaitu Erwin Harahap (Gitar), Rinto Harahap (Bass/Vokal), Rizal Arsyad (Gitar), Reynold Panggabean (Drum), dan Iskandar (Keyboard).
Simak kisah sejarah band legendaris dari Medan yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Penggunaan Nama Mercys
Mengutip dari beberapa sumber, awal mula penggunaan nama Mercys sendiri karena seluruh personel merupakan pencinta salah satu brand kendaraan dari Jerman yaitu Mercedes-Benz atau biasa disebut Mercy.
The Mercys mengusung tema band pesta atau hura-hura yang diadaptasi dari band pesta Ibukota Jakarta seperti Noor Bersaudara, Ceking, Cruss, dan Medinas.
Selain band pesta lokal, The Mercys juga tak ketinggalan dengan tren band mancanegara seperti The Beatles, The Bee Gees, dan The Monkees. Ketika manggung, mereka tak lupa membawakan lagu-lagu dari Koes Plus yang berjudul Telaga Sunyi.
-
Siapa yang mengadakan konser di Stadion Teladan Medan? Acara ini diselenggarakan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumatera Utara dengan tujuan menggalang dana untuk mendirikan sekolah PGRI.
-
Dimana The Rolling Stones populer di Bandung? Salah satu yang sempat viral belakangan ini adalah Gang Stones yang terletak di Jalan Pelesiran, Lebak Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
-
Apa nama band Galang? Ia juga tergabung dalam sebuah grup band bernama 'Bunga' dan salah satu lagunya yang populer yaitu 'Kasih Jangan Kau Pergi'.
-
Siapa yang pernah jadi pedangdut sebelum Srimulat? Siapa sangka, Nunung pernah mencoba menjadi pedangdut di awal kariernya sebelum bergabung dengan Srimulat. Menjadi penyanyi ternyata merupakan cita-cita Nunung sejak kecil.
-
Mengapa media massa di Brebes-Tegal berkembang pesat di era 1970-an hingga 1990-an? Seiring waktu, memasuki era 1970-an hingga 1990-an, banyak bermunculan media massa di Tegal. Pada awalnya hanya surat kabar Suara Merdeka yang mendominasi. Surat kabar inipun memiliki kantor berita yang berpusat di Semarang.
-
Siapa penyanyi cilik terkenal di era 70an? Dina Mariana dikenal sebagai salah satu penyanyi cilik populer di era 1970-an yang meninggalkan jejak berharga dalam industri musik Indonesia.
Charles Hutagalung: New Frontman
Belum ada setahun, The Mercys sudah banjir job dan diundang untuk manggung di Malaysia dan juga Vietnam. Namun sang Keyboardist, Iskandar, enggan ikut manggung karena sedang kuliah Kedokteran.
Berkurang personel membuat The Mercys harus mencari yang baru, munculah Charles Hutagalung dengan talentanya yang bisa vokal, dan bermain Keyboard dengan baik. Cocok menggantikan Iskandar.
Charles pun akhirnya resmi bergabung antara tahun 1969-1970-an. Aura The Mercys berubah drastis dengan kehadirannya. Akhirnya Charles menjadi Frontman dari band tersebut.
Rilis Single
Kedatangan Charles membawa berkah. Berkat pengalaman The Mercys manggung di Malaysia, membuat band ini semakin dewasa dan Charles berhasil membuat bait lagu yang berjudul "Tiada Lagi".
Saat kembali ke Kota Medan setelah manggung di Malaysia dan Vietnam, nama The Mercys sudah cukup tenar dan langsung diminta RRI Medan untuk bermain di panggung hiburan.
Lagu "Tiada Lagi" pun pertama kali direkam dan disiarkan secara On Air di tanah kelahirannya. Lagu ini langsung meledak setelah terus menerus diputar oleh RRI Medan.
Pasang Surut
Tahun 1971 merupakan tahun emasnya The Mercys. Pasalnya mereka sudah pindah ke Jakarta, menambah instrumen musik dan sudah masuk ke label rekaman. Ditahun yang sama, mereka telah merilis album pertama yang didominasi oleh hasil karya Charles.
Tahun 1974, salah satu personel bernama Albert Sumlang yang merupakan personel baru pun hengkang. Setahun setelahnya The Mercys telah merampungkan album ke-10. Charles secara mengejutkan mundur dari The Mercys pada tahun 1976.
Tahun 1978, Charles dan Albert Sumlang sempat comeback dan merampungkan dua rekaman album yaitu "Aku Tak Percaya Lagi" dan "Mimpi". Hingga akhirnya seluruh personel sudah mulai jenuh, sehingga banyak aktivitas di luar band yang mengganggu. The Mercys pun bubar pada tahun 1978.