Mengenal Sistem Perjodohan Pariban Masyarakat Batak, Menikah demi Menjaga Garis Keturunan
Bagi masyarakat Batak pernikahan pariban ini ideal dan baik. Bahkan, pariban sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat Batak Toba.
Bagi masyarakat Batak pernikahan pariban ini ideal dan baik. Bahkan, pariban sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat Batak Toba.
Mengenal Sistem Perjodohan Pariban Masyarakat Batak, Menikah demi Menjaga Garis Keturunan
Suku Batak tak hanya memiliki aneka ragam budaya dan tradisi yang unik. Dalam silsilah perkawinan masyarakat Batak, ada istilah Pariban. Dalam perspektif mereka, pernikahan Pariban ini adalah contoh ideal.
Pernikahan ini melibatkan saudara untuk menjaga hubungan persaudaraan antar keluarga.
-
Apa saja unsur prinsip kekerabatan Batak? Dalam prinsip kekerabatan masyarakat Batak terdapat 3 unsur yang memiliki arti dan fungsi yang berbeda.
-
Dimana prinsip kekerabatan Batak diterapkan? Bagi orang Batak, perkawinan merupakan upacara sakral karena menghubungkan dua marga yang berbeda menjadi satu ikatan kekerabatan yang lebih besar dan luas.
-
Dimana orang Batak membangun relasi keluarga? Dalihan Na Tolu sendiri diibaratkan seperti tungku berkaki tiga, apabila salah satunya tak seimbang, maka akan mempengaruhi yang lain. Dalihan Na Tolu terdiri dari Hula-Hula (pihak keluarga dari perempuan), dongan tobu (orang semarga dengan kita) dan boru (keluarga dari pihak laki-laki).
-
Siapa yang menjaga tradisi Batak? Desa ini adalah tempat di mana tradisi adat Batak masih dijaga dengan baik.
-
Apa makna tradisi kawin tangkap di Sumba Barat Daya? Tradisi kawin tangkap memiliki makna dalam mengangkat derajat atau untuk menghilangkan rasa malu kepada keluarga laki-laki.
-
Apa itu tradisi Barikan di Pati? Tradisi Barikan dilestarikan oleh masyarakat Pati, Jawa Tengah. Tradisi ini meliputi acara kenduri bersama.
Arti Pariban
Melansir dari beberapa sumber, istilah Pariban berarti saudara sepupu. Contohnya, anak laki-laki akan memanggil Pariban kepada anak perempuan dari Tulang atau pamannya. Begitu juga sebaliknya, anak perempuan akan menyebut Pariban kepada anak laki-laki dari Namboru atau saudara perempuan ayah.
Marpariban kandung adalah hubungan sepupu antara laki-laki dan perempuan dalam Suku Batak Toba. Lantaran hubungan yang sudah terjalin sejak kecil, biasanya mereka enggan untuk dinikahkan dengan alasan hubungan mereka sudah terlalu dekat dan takut terjadinya incest.
Hubungan Pariban ini harus antara anak laki-laki dengan wanita saudara laki-laki dari ibu dan tidak bisa terbalik. Apabila Marpariban memiliki hubungan "istimewa" orang tua mereka akan justru mendukung dan melarang mereka hanya hubungan main-main saja.
Perkawinan Ideal
Bagi masyarakat Batak pernikahan pariban ini ideal dan baik. Bahkan, pariban sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat Batak Toba.
Proses perkawinan ini bukanlah tanpa tujuan dan maksud. Pariban dianggap sebagai bentuk menjaga dan mempererat tali persaudaraan. Selain itu, menjodohkan Pariban dianggap sebagai keuntungan dalam mencari jodoh.
Dampak Negatif
Praktik Pariban sendiri tidak melulu berjalan mulus. Anak muda Batak zaman sekarang nampaknya sudah tidak begitu terikat dengan Pariban.
Tak sedikit dari mereka menggambarkan bahwa Pariban adalah sebuah hubungan yang rumit dan perjodohan yang mengekang. Menikah dengan Pariban tidak akan menambah hubungan keluarga lebih luas dan lebih beragam lagi.
Selain itu, pernikahan Pariban juga berisiko tinggi mendapatkan penyakit keturunan. Hal ini tidak mungkin dihindari apabila terjadi pernikahan antara Pariban yang berpotensi menurunkan riwayat penyakit.