Kata Menteri Bahlil Soal Ramainya Minat Investasi Baterai Mobil Listrik di RI
Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, banyak negara yang tertarik berinvestasi baterai untuk mobil listrik di Indonesia. Untuk itu, dia menegaskan, pemerintah tidak pernah mendorong hilirisasi hanya dikuasai oleh satu negara.
Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, banyak negara yang tertarik berinvestasi baterai untuk mobil listrik di Indonesia. Untuk itu, dia menegaskan, pemerintah tidak pernah mendorong hilirisasi hanya dikuasai oleh satu negara.
"Indonesia harus berada pada satu posisi yang terbuka bagi semua negara, yang melakukan investasi selama tunduk pada Undang-Undang," kata Menteri Bahlil dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (1/12).
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa yang memengaruhi penggunaan energi mobil listrik? Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi konsumsi energi mobil listrik yang perlu dipahami agar jangkauan dan kinerjanya dapat dioptimalkan.
-
Di mana energi listrik disimpan? Accu = yaitu alat yang menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Apa definisi dari energi listrik? Pengertian energi listrik adalah suatu energi yang dipasok oleh arus listrik dan potensial listrik.
Menteri Bahlil mencontohkan investasi yang sudah mulai masuk adalah, industri baterai mobil listrik dari perusahaan LG asal Korea Selatan sebesar USD9,8 miliar atau Rp142 triliun (asumsi kurs Rp14.500 per USD). Kemudian juga ada CATL asal China sebesar USD5,2 miliar atau Rp 75,4 triliun dengan asumsi yang sama.
Investasi LG dan CATL tersebut nantinya akan masuk pada rantai pasok mulai dari hulu ke hilir industri baterai mobil listrik di Indonesia. Masuknya beberapa investasi besar tersebut merupakan bukti nyata bahwa Indonesia mampu mewujudkan target sebagai salah satu pemain industri mobil listrik di dunia.
"Selain China dan Korea, masih ada beberapa negara lain. Termasuk dari Eropa," kata Menteri Bahlil.
Menteri Bahlil: Indonesia akan Jadi Produsen Terbesar Baterai Mobil Listrik Dunia
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menginginkan Indonesia menjadi salah satu negara produsen terbesar baterai mobil listrik dunia. Sebab, 20 persen cadangan nikel di dunia berada di Indonesia.
"Cadangan nikel di dunia, 20 persen ada di Indonesia. Kita ingin Indonesia menjadi salah satu negara produsen terbesar untuk pembangunan baterai mobil," kata Bahlil dalam sambutannya di webinar Indef, Rabu (8/9).
Saat ini, dunia sudah mulai meninggalkan energi fosil sebagai bahan bakar dan beralih ke energi baru terbarukan. Kebetulan, Indonesia memiliki cadangan nikel sebanyak 20 persen dunia. Tentu peluang ini bisa dimanfaatkan.
"Secara kebetulan dunia sekarang sudah menuju meninggalkan fosil dan beralih ke energi baru terbarukan. Sekarang yang lagi dibutuhkan dunia itu adalah nikel," imbuhnya.
Menurutnya, sumber daya Nikel merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepada Indonesia, yang bisa dijadikan sebagai bahan baku untuk membangun baterai mobil. "Nikel ini ternyata adalah sebuah anugerah dari Allah yang diberikan ke Indonesia yang dijadikan bahan baku untuk membangun baterai mobil," ujarnya.
Indonesia memang kaya dengan sumber daya alamnya, seperti tambang emas, kayu, perikanan dan sebagainya. Namun, dalam pengelolaannya masih belum banyak perusahaan besar yang masuk menjadi pemain untuk berinvestasi.
"Kita pernah punya masa kejayaan sumber daya alam kayu log, kayu kita luar biasa tapi tidak pernah perusahaan besar yang masuk menjadi pemain dunia untuk mebel. Kita pernah punya masa kejayaan juga adalah tambang emas tapi sampai sekarang hilirisasinya masih seperti itu," ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya optimis dengan sumber daya nikel yang ada di Indonesia bisa dikelola dengan baik. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan LG Energy Solution di Seoul, Korea Selatan pada 18 Desember 2020.
MoU tersebut berisi tentang kerja sama proyek investasi raksasa dan strategis di bidang industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi dengan pertambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining) serta industri prekursor dan katoda dengan nilai rencana investasi mencapai USD 9,8 miliar atau setara Rp142 triliun.
(mdk/bim)