Kejanggalan di balik niat Jokowi tekan harga daging ke Rp 80.000/Kg
Kebijakan impor akan membuat lebih dari 6 juta peternak lokal akan menanggung potensi kerugian sekitar Rp 70 triliun.
Kebijakan pemerintahan Jokowi-JK yang menetapkan harga daging sapi sebelum Ramadan dan Lebaran sebesar Rp 80.000 per kilogram dinilai janggal. Pemerintah dinilai tidak bisa mematok harga tanpa memperhatikan biaya produksi peternak dalam negeri.
Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, kebijakan penetapan harga daging sapi seharusnya tidak berdasarkan harga daging sapi beku impor yang belum jelas kualitasnya.
"Banyak hal yang tidak rasional dalam penetapan harga daging sapi ini. Peternak lokal jelas akan rugi, dan lebih baik menjual sekarang saja. Nanti pas puasa dan Lebaran daging tidak ada di pasaran, dan siapa yang diuntungkan kalau begini, tentu mereka-mereka yang punya akses impor daging," kata Enny akhir pekan ini.
Enny mengatakan, peternak lokal pasti rugi dengan penetapan harga daging Rp 80.000 per kilogram. Lebih dari 6 juta peternak lokal akan menanggung potensi kerugian sekitar Rp 70 triliun.
"Karena harga sapi hidup akan jatuh dari Rp 40.000 per kg menjadi Rp 30.000 per Kg. Rata rata nilai per ekor sapi di peternak saat ini sekitar Rp 14 juta (Rp 45.000 x rata-rata 300 Kiloan per ekor-red)," katanya.
Ketua ASPIDI (Asosiasi Pengusaha Impor Sapi), Thomas Sembiring justru mempertanyakan motif bergesernya pola impor dari bakalan menjadi daging beku jelang Ramadan ini. Menurutnya, jika memang pemerintah akan mengimpor 27.400 ton daging beku, kenapa pemerintah hanya menyetujui impor sapi bakalan kuartal dua sebanyak 250.000 ekor dari permintaan 500.000 ekor lebih.
"Bukankah dengan mengimpor sapi bakalan, akan ada nilai tambah yang diperoleh? Ataukah memang pemerintah akan merubah pola kebijakan impor sapi dalam bentuk bakalan kepada pola impor daging beku?," katanya.
Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi mengatakan keinginan Presiden Joko Widodo menurunkan harga daging sapi menjadi Rp 80.000 per kilogram sangat tidak rasional. Menurutnya, harga daging sapi di pasaran tidak akan bisa turun sejauh itu meskipun pemerintah melakukan operasi pasar dengan daging sapi impor yang akan didatangkan.
"Mustahil dan tidak rasional harga daging sapi bisa di bawah Rp 80.000 per kilogram. Tetap akan di atas Rp 100.000 per kg," kata Asnawi.
Asnawi menjelaskan, harga daging tidak mungkin bisa menyentuh angka Rp 80.000 per kg karena harga pokok produksi (HPP) pedagang sudah di kisaran Rp 109-Rp 110.000 per kilogram.
Baca juga:
Jamaah Naqsabandiyah Al Kholidiyah tarawih malam ini
Harga pangan Ramadan naik, DPR tuding kesalahan ada di pemerintah
Stabilkan harga pangan Ramadan, Kementan klaim sudah genjot produksi
Jelang bulan Ramadan, Indah Dewi Pertiwi gelar sunatan massal
Tanpa terobosan, BPS pesimis harga daging sapi bisa Rp 80.000 per Kg
Program mudik gratis Kemenhub belum banyak peminat
Begini kesibukan Ahok selama bulan Ramadan nanti
-
Kenapa Jambal Roti harganya lebih mahal dari daging sapi? Mahalnya harga ikan asin Jambal Roti ini juga terkait proses pengasinannya yang terbilang lama, dan rasanya yang lezat dengan tingginya peminat.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa Sapi Lada Hitam banyak dijual di tempat makan? Bahkan, sapi lada hitam banyak dijual di tempat makan hingga restoran.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
-
Kenapa harga kambing kurban di Bandung naik menjelang Iduladha? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar. Didin mengaku penjualan online cukup membantu dirinya dalam menjalankan usaha.