Kelebihan pasokan, Mentan Amran sebut harga bawang merah anjlok
Tercatat, dari lima kabupaten saja, terdapat kelebihan pasokan sebesar 100.000 ton.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan produksi bawang merah nasional telah melebihi kebutuhan. Tercatat, dari lima kabupaten saja, terdapat kelebihan pasokan sebesar 100.000 ton, dari total produksi nasional sebesar 200.000 ton.
Namun sayangnya, kelebihan pasokan tersebut membuat harga bawang merah justru anjlok di pasaran. Ini jelas merugikan para petani mengingat biaya produksi bawang merah lebih tinggi dibanding imbal harga komoditas bawang merah itu sendiri.
"Jadi di Bima kemaren harga Rp 6.000, kami angkat jadi Rp 8.000. Lalu yang Rp 9.000 sekarang jadikan Rp 10.000. Kami angkat supaya petani tidak rugi," ujarnya di Cirebon, Selasa (30/6).
Dia mengungkapkan, pemerintah berjanji akan menyelesaikan segala permasalahan komoditas bawang merah mulai dari hulu hingga hilir.
"Upaya pemerintah cepat selesaikan, melihat dari hulu ke hilir, pendekatannya tidak boleh sepenggal-penggal. Ini akan selesai dengan pembenahan dari mulai tanamnya, panennya sampai tata niaga lalu dari produsen ke konsumen," jelas dia.
Sementara itu, pemilik lahan bawang merah yang ada Desa Jati Se'eng, Yan Andrian mengungkapkan, saat ini harga bawang merah sedang mengalami penurunan. Bahkan penurunan harga tersebut di bawah titik impas di mana biaya produksi lebih tinggi dibanding harga yang dihasilkan.
"Harga lagi turun, sekarang Rp 10.000-an per kilogram (kg). Seharusnya BEP (Break Even Point/biaya impas) itu Rp 13.000 per kg. Yang pasti kami minta kepada pemerintah untuk tidak mengimpor bawang merah agar tidak menjatuhkan bawang lokal," tutup yan.