Keluar Jebakan Kelas Menengah, Indonesia Harus Adaptasi Teknologi Negara Maju
Yoshino coba membandingkannya dengan Thailand yang telah berkembang dengan baik secara teknologi. Seperti dalam industri manufaktur otomotif, di mana Negeri Siam banyak mengadopsi teknologi yang dibawa oleh Jepang.
Dekan Asian Development Bank Institute (ADBI), Naoyuki Yoshino menyarankan Indonesia untuk mengadaptasi teknologi yang dibawa negara maju ke dalam negeri. Dengan demikian, pendapatan per kapita Indonesia bisa tumbuh dan keluar dari jebakan negara berpenghasilan kelas menengah atau middle income trap.
Yoshino coba membandingkannya dengan Thailand yang telah berkembang dengan baik secara teknologi. Seperti dalam industri manufaktur otomotif, di mana Negeri Siam banyak mengadopsi teknologi yang dibawa oleh Jepang.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
Jepang disebutnya mau membangun pabrik di Thailand karena pemerintah setempat mempermudahnya dengan ongkos pekerja dan produksi yang rendah.
"Kedua negara (Thailand dan Jepang) punya competitive advantage dengan acuan cheap labor. Jika negara lain (Vietnam) secara ongkos pekerja dan produksi lebih murah, perusahaan-perusahaan Jepang akan cenderung pindah ke Vietnam," terangnya pada acara The 9th AIFED di Nusa Dua, Bali, Kamis (5/12).
Dia berandai-andai, jika Jepang hengkang dari Thailand ke Vietnam, maka Negeri Gajah Putih akan terjebak dalam middle income trap.
"Oleh karenanya, untuk menghindari ini, Thailand harus membuat teknologinya sendiri, untuk kemudian bisa berkembang dan lepas dari ketergantungan terhadap Jepang," bebernya.
Jaga Iklim Investasi
Saat ini, Indonesia dikatakannya juga bergantung pada teknologi dari negara maju dalam sektor industri dalam negeri. Dia juga mengingatkan Pemerintah RI agar bisa menjaga iklim investasi yang disenangi pihak investor.
"Seperti yang dibilang sebelumnya, pihak investor akan bertahan jika iklim investasi di negara tersebut bersahabat kepada negara investor," imbuh dia.
Di sisi lain, Indonesia juga harus bisa mengembangkan teknologi yang dibawa negara lain untuk dapat keluar dari jebakan kelas menengah.
"Kalau Indonesia tidak bisa membuat teknologinya sendiri, negara ini pada akhirnya akan terjebak dalam middle income trap," tegas Yoshino.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)