Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Ethiopian Airlines Minta Ganti Rugi Rp925 Triliun
Tuntutan ini muncul setelah Boeing membuat kesepakatan dengan Departemen Kehakiman AS untuk mengaku bersalah atas penipuan kriminal.
Para pengacara, yang mewakili keluarga korban kecelakaan Ethiopia Airlines yang terjadi pada tahun 2019 sedang menuntut ganti rugi hingga USD 58 miliar (sekitar Rp925 triliun). Demikian menurut laporan pada Jumat (9/8).
Langkah ini menantang penyelesaian baru-baru ini yang dilakukan Boeing dengan lembaga pemerintah AS.
- Kompak Dua Menteri Jagoan Jokowi, Girang Saling Rangkul Uji Coba Perdana Mendaratkan Pesawat di IKN
- Dua Korban Meninggal Masih Terjebak, Badan Pesawat Jatuh di BSD Tangsel Dipotong untuk Evakuasi
- Pesawat Sempat Terbakar, Garuda Kembali Terbangkan Rombongan Jemaah Haji Embarkasi Makassar Pakai Armada Baru
- Cek Dulu Aturan Bagasi Yang Diizinkan Etihad Airways Agar Tidak Gagal Terbang Seperti Calon Penumpang Ini
Pengacara yang mewakili keluarga korban yang tewas dalam kecelakaan Boeing 737 Max tahun 2019 tersebut menuntut kompensasi antara USD 47 miliar hingga USD 58 miliar (Rp749,6 triliun - Rp925 triliun), jauh lebih besar dari permintaan awal sebesar USD 24,8 miliar (Rp395,5 triliun), menurut laporan dari kantor berita APA.
Tuntutan ini muncul setelah Boeing membuat kesepakatan dengan Departemen Kehakiman AS untuk mengaku bersalah atas penipuan kriminal dan membayar denda antara USD 243,6 juta hingga USD 487 juta (Rp3,8 triliun - Rp7,76 triliun), jauh lebih kecil dari tuntutan keluarga korban.
Kecelakaan yang menewaskan seluruh 149 penumpang tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Bole tersebut dikaitkan dengan masalah pada pesawat 737 Max yang timbul akibat penghematan biaya dan kegagalan pengawasan oleh Boeing.
Pengacara keluarga korban berpendapat bahwa penyelesaian yang diusulkan tidak cukup untuk mengatasi besarnya kerugian dan penderitaan yang dialami.
Mereka mendesak pengadilan untuk menolak kesepakatan saat ini dan memberlakukan denda yang lebih mencerminkan dampak dari tragedi tersebut.
Boeing sebelumnya telah mengakui tanggung jawab atas kecelakaan itu dan mengakui kondisi tidak aman pada pesawat tersebut.
Kilas Balik Kecelakaan Pesawat Ethiopian Airlines
Sebuah pesawat milik Ethiopian Airlines yang sedang terbang menuju Nairobi jatuh pada Minggu pagi. Ada 149 penumpang dan delapan awak di dalamnya.
Pesawat dengan nomor penerbangan ET 302 itu jatuh di dekat Kota Bishoftu, yang terletak sekitar 62 kilometer tenggara Ibu Kota Ethiopia Addis Ababa, kata kata juru bicara maskapai tersebut kepada Reuters, Minggu (10/3) sekitar lima tahun lalu.
Maskapai memastikan bahwa pesawat nahas itu berjenis Boeing 737-800 MAX.
"Dipastikan bahwa (kecelakaan, red) terjadi pada pukul 08.44," kata seorang juru bicara Ethiopian Airlines yang tidak memberikan namanya.
Kantor Perdana Menteri telah menyampaikan pernyataan duka cita melalui Twitter kepada para keluarga korban pesawat jatuh tersebut.
Otoritas setempat belum memberikan keterangan mengenai penyebab kecelakaan maupun jumlah korban.