Kemarahan Mendag Enggar sebab UE batasi produk sawit RI
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita telah menyampaikan keberatan secara lisan tertulis kepada parlemen Uni Eropa (UE) terkait kebijakan sawit RI. Mendag keberatan atas keputusan UE karena sawit Indonesia sudah diolah secara keberlanjutan atau suistaibable.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita telah menyampaikan keberatan secara lisan tertulis kepada parlemen Uni Eropa (UE) terkait kebijakan sawit RI. Mendag keberatan atas keputusan UE karena sawit Indonesia sudah diolah secara keberlanjutan atau suistaibable.
"Kami keberatan, kita sudah melalukan sustainabel seperti ISPO dan sebagainya, ini akan ganggu perjanjian kita dengan EU kalau hal-hal seperti ini didiamkan," ucap Mendag Enggar di Hero Sarinah, Jakarta, Rabu (12/4).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Di mana Desa Kemudo terletak? Desa Kemudo di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, berbagi inspirasi. Wilayah tersebut telah berhasil memupuk perekonomian warganya melalui pengolahan limbah industri yang berdiri di sana.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
Menurut parlemen Uni Eropa, sawit di Indonesia dinilai masih menciptakan banyak masalah mulai dari deforestasi, korupaj, pekerja anak-anak, sampai pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
"Kita sekarang juga sampaikan ini menyangkut sekian banyak petani, sekian banyak industri kecil, tapi langkah ini tidak mencerminkan hal itu. Masalah sawit sekarang kalau bicara deforestasi, apa bedanya sawit dengan minyak nabati lain? Apa bedanya dengan vegetable oil di Eropa?" tegas Enggar.
Enggar menegaskan, pengolahan vegetable oil juga menggundulkan hutan sebelum ditanam. Namun anehnya, Eropa tidak komplain masalah ini.
"Apakah tidak ada kepentingan dagang di sana? Disalurkan melalui Parlemen Eropa, ini yang saya sampaikan protes."
Di Manila, palm oil menurut Enggae tidak ada bedanya dengan Airbus di Prancis. Enggar menduga ada perang dagang di sawit Indonesia.
"Anda minta jangan perang dagang tapi Anda memulai ini, benar-benar ingatkan pada parlemen Eropa, kalau mau benar-benar dagang tanpa double standart, kami sudah mulai dengan ISPO. Kayu pun mereka terapkan SLVK, tapi tidak semua."
Baca juga:
Mendag soal harga pangan dipatok: Ini tidak intervensi
Mendag Enggar jalan-jalan ke 3 pasar modern, ini tujuannya
Jelang puasa, Kemendag pastikan harga dan pasokan sembako stabil
Pemerintah patok harga gula Rp 12.500/kg dan daging Rp 80.000/kg
Pemerintah kirim surat keberatan ke Uni Eropa terkait Resolusi Sawit
Galaknya pemerintah Jokowi jawab Trump soal kecurangan dagang RI
Jika tak ada impor, harga daging dinilai sulit turun