Kematian Akibat Omicron di Jawa Bali Naik, Ini Sebabnya?
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, kasus kematian akibat Covid-19 di tengah kenaikan varian omicron untuk wilayah Jawa-Bali menunjukan peningkatan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, kasus kematian akibat Covid-19 di tengah kenaikan varian omicron untuk wilayah Jawa-Bali menunjukan peningkatan.
"Kasus kematian harian di Jawa-Bali juga meningkat, didorong oleh Provinsi DKI Jakarta. Sementara wilayah lain di Jawa-Bali masih dalam keadaan cukup rendah," ujar Luhut dalam sesi teleconference, Senin (31/1).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana Echovirus 11 bisa menyebar? Sebagian besar echovirus menyebar melalui kontak dengan kotoran. Bayi baru lahir bisa mendapatkan virus selama kelahiran dari ibu mereka. Virus mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun pada saluran pencernaan, tetapi dapat menyebabkan infeksi berbahaya pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah atau yang kekebalannya kurang berkembang.
-
Di mana virus Oropouche biasanya ditemukan? Virus Oropouche (OROV) adalah anggota keluarga Peribunyaviridae, yang menyebabkan penyakit demam Oropouche pada manusia. Virus ini terutama ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
Berdasarkan data yang ditemukannya, dari 27 pasien yang mengalami gejala berat atau sedang, 59 persen di antaranya memiliki komorbid, 30 persen lansia, dan 63 persen belum vaksin lengkap.
"Jadi bagi Anda yang belum divaksin, Anda menjadi sasaran cukup hebat dari omicron ini. Jadi kalau terjadi sama saudara-saudara yang tidak patuh pada ini, saya pikir Anda sendiri harus bertanggung jawab pada diri sendiri," tegasnya.
Dia menjelaskan, sebagian besar kematian dalam waktu dekat ini disebabkan oleh penyakit bawaan atau komorbid, lansia, dan juga yang belum divaksin lengkap. Untuk itu pemerintah terus meminta kepada masyarakat yang belum melengkapi vaksin agar dapat melengkapinya.
"Yang sudah mendapat tiket booster juga segera mendatangi gerai-gerai vaksin yang telah disiapkan oleh pemerintah," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menko Luhut: Kita Tak Perlu Khawatir Berlebihan, Tetapi Perlu Super Waspada
Bali Buka Penerbangan Internasional Mulai 4 Februari 2022
Pemerintah Pangkas Masa Karantina PPLN jadi 5 Hari, Ini Alasannya
Pemprov DKI Tutup 1.539 Perusahaan Sepanjang Penerapan PPKM Darurat
Dinkes DKI Sebut Kelompok Umur 21-30 Tahun Mendominasi Penambahan Kasus Covid-19
Update Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Per 31 Januari 2022