Jenis Semut Ini Mampu Menyembuhkan Diri dari Kematian dengan Liurnya
Penelitian terbaru mengungkapkan kehebatan alamiah semut ini dalam menangani risiko kematian yang diakibatkan oleh infeksi luka. Simak selengkapnya disini!.
Dilansir dari Sci.news, Penelitian terbaru tentang kehebatan alamiah semut ini dalam menangani risiko kematian. Simak selengkapnya disini!.
Jenis Semut Ini Mampu Menyembuhkan Diri dari Kematian dengan Liurnya
Para peneliti menemukan bahwa semut ini secara aktif menggunakan senyawa antimikroba dan protein yang disekresikan dari kelenjar metapleural mereka untuk merawat luka yang terinfeksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan ini mengurangi angka kematian individu yang terinfeksi hingga 90%.
Pada individu yang terluka, penghalang utama terhadap infeksi – kutikula atau epidermis – rusak dan menjadi titik masuk bagi infeksi luka.
Pada serangga sosial, interaksi untuk memerangi patogen berkisar dari tindakan pencegahan seperti desinfeksi sarang atau perawatan hewan hingga individu yang hampir mati meninggalkan sarang untuk mati dalam isolasi atau desinfeksi destruktif pada induknya yang terinfeksi.
Cara Kerja Air Liur Semut
Meskipun terbukti bahwa pekerja semut Matabele predator merawat luka rekan satu sarangnya, mekanisme dan proses detailnya masih menjadi misteri.
Semut ini secara khusus memakan spesies rayap yang agresif, dan sekitar 22% penjelajah yang terlibat dalam serangan terhadap rayap kehilangan satu atau dua kaki sebagai akibatnya.
Pentingnya intervensi sejawat terbukti dengan fakta bahwa jika luka pekerja yang terluka tidak ditangani oleh sesama sarangnya, 90% dari mereka akan meninggal dalam waktu 24 jam setelah cedera.
Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengungkap rahasia di balik cara semut Matabele menerapkan perawatan luka dan mengapa hal ini menjadi kunci kelangsungan hidup individu yang terluka.
Tujuan Dilakukan Penelitian
“Tujuan penelitian kami adalah untuk mengidentifikasi penyebab kematian pada individu yang terluka dan mekanisme potensial yang terlibat dalam deteksi dan pengobatan cedera,”
kata penulis utama Dr. Erik Frank, peneliti di Universitas Lausanne dan Universitas Würzburg. , dan rekan-rekannya.
“Analisis kimia menunjukkan bahwa profil hidrokarbon kutikula semut berubah akibat infeksi luka, justru dengan perubahan inilah semut dapat mengenali dan mendiagnosis status infeksi rekan sesarangnya yang terluka.”
“Untuk pengobatan, mereka kemudian mengoleskan senyawa antimikroba dan protein pada luka yang terinfeksi"
kata Dr. Frank.
“Kecuali manusia, saya tahu tidak ada makhluk hidup lain yang dapat melakukan perawatan luka medis secanggih itu.” Penemuan ini memiliki dampak medis signifikan, terutama karena patogen utama pada luka semut, Pseudomonas aeruginosa, juga merupakan penyebab utama infeksi pada manusia.
kata Dr. Frank.
Pertanda apa jika banyak semut di rumah?
Ketika banyak semut berkumpul di rumah, ini bisa menjadi pertanda bahwa Allah sedang membawa rezeki kepada kita. Semut datang ke tempat yang banyak makanan, sehingga ini bisa menjadi isyarat akan adanya berkah rezeki dalam rumah kita.
Berapa usia semut paling lama?
Fakta unik tentang semut salah satunya adalah, semut kecil yang kita lihat berbaris itu, kebanyakan adalah semut betina, kemudian usia ratu semut cukup lama, yaitu 30 tahun. Semut pekerja juga didominasi oleh semut betina, mereka dapat hidup hingga satu tahun. Sedangkan semut jantan hanya berusia satu minggu
Berapa jumlah mata semut?
Kebanyakan semut memiliki dua mata majemuk yang besar. Mereka memiliki satu pasang mata sederhana, terdiri dari banyak omatidia (segi mata) ocelli yang berfungsi untuk mendeteksi cahaya dan bayangan. Semut juga memiliki dua antena yang mereka gunakan untuk mengenali pasangan sarang mereka dan mendeteksi musuh
1 koloni semut ada berapa?
Koloni rata-rata berisi 100.000 hingga 500.000 pekerja dan ratu bersayap. Ratu semut dapat hidup selama 7 tahun bahkan lebih, sedangkan semut pekerja umumnya hidup sekitar 5 minggu.
Siapa nenek moyang semut?
Semut berevolusi dari nenek moyang tawon vespoid pada periode Cretaceous dan berkembang biak setelah munculnya tanaman berbunga.
