Ular Dulu Punya Kaki dan Ternyata Bisa Tumbuh Lagi
Ular dulunya memiliki kaki dan masih menyimpan gen untuk menumbuhkan anggota gerak. Penelitian terbaru mengungkap fakta genetik mengejutkan ini.

Penelitian terbaru mengungkap bahwa ular dulunya memiliki kaki dan secara genetik masih menyimpan kemampuan untuk menumbuhkannya kembali.
Studi ini menyajikan wawasan mengejutkan tentang evolusi reptil yang selama ini dikenal melata tanpa anggota gerak.
Para ilmuwan menemukan bahwa nenek moyang ular memiliki kaki dan berjalan seperti reptil lain.
Namun mutasi yang terjadi lebih dari 100 juta tahun lalu menyebabkan hilangnya fungsi gen Sonic Hedgehog (SHH), gen penting yang mengatur pertumbuhan kaki dan organ tubuh saat perkembangan embrio.
Mutasi ini membuat kaki ular tidak berkembang, dan gen tersebut menjadi tidak aktif.
Mengutip Times of India, Rabu (26/3), peneliti dari University of Florida, Martin J. Cohn, menjelaskan bahwa gen SHH pada kadal aktif dan bekerja seperti mesin penggerak pertumbuhan kaki dan jari.
Namun pada ular, khususnya spesies modern, bagian DNA yang disebut enhancer — pengatur yang menyalakan gen SHH — hilang atau tak berfungsi.
Meski begitu, beberapa spesies seperti python masih menyimpan jejak gen kaki.
Studi terhadap embrio python menunjukkan gen SHH sempat aktif dalam tahap awal, menghasilkan tonjolan kecil seperti tulang dan lempeng kaki yang kemudian menghilang sebelum ular menetas. Jejak ini bahkan tampak pada python dewasa dalam bentuk tonjolan seperti cakar di dekat ekor.
Para ilmuwan menyimpulkan bahwa secara teori, ular dapat kembali menumbuhkan kaki jika terjadi mutasi genetik yang mampu mengaktifkan kembali fungsi gen SHH dan enhancer-nya.
Temuan ini memperkuat gagasan bahwa evolusi tidak selalu menghapus sepenuhnya fitur lama, melainkan menyimpannya dalam bentuk kode genetik yang bisa diaktifkan kembali.
Studi ini menjadi bukti bahwa evolusi merupakan proses kompleks yang menyimpan potensi tersembunyi dalam tubuh makhluk hidup.
Ular, yang selama ini dianggap murni sebagai hewan melata, ternyata masih menyimpan kisah kaki yang hilang dalam jejak DNA-nya.