Fosil Ular Terpanjang di Dunia Ditemukan di India, Panjangnya 15 Meter Saingan Titanoboa
Penemuan fosil Vasuki indicus di India mengungkapkan ular purba sepanjang 15 meter yang menyaingi Titanoboa dalam ukuran.

Dunia paleontologi dikejutkan dengan penemuan fosil Vasuki indicus, sebuah spesies ular purba yang diperkirakan memiliki panjang hingga 15 meter. Fosil ini ditemukan di Gujarat, India pada tahun 2004, namun baru diidentifikasi dan dideskripsikan sebagai genus baru pada tahun 2024. Penemuan ini menandai langkah penting dalam memahami evolusi ular dan habitat purba mereka.
Vasuki indicus hidup sekitar 47 juta tahun yang lalu selama zaman Eosen. Ular ini dinamai berdasarkan ular mistis Vasuki dari mitologi Hindu dan termasuk dalam famili Madtsoiidae, sekelompok ular konstriktor besar yang kini telah punah. Ukuran luar biasa dari Vasuki menjadikannya salah satu ular terbesar yang pernah ditemukan, dan menimbulkan perdebatan mengenai gelar 'ular terbesar sepanjang masa' yang sebelumnya dipegang oleh Titanoboa.
Fosil ini terdiri dari 27 ruas tulang belakang yang memberikan petunjuk tentang morfologi dan perilaku ular purba ini. Menurut laporan yang dipublikasikan dalam Scientific Reports, struktur kerangka Vasuki menunjukkan bahwa ia adalah predator penyergap yang bergerak lambat, mirip dengan ular piton dan anaconda modern. Hal ini menegaskan bahwa Vasuki mungkin memangsa hewan besar seperti buaya, sehingga menjadi predator puncak pada masanya.
Perbandingan dengan Titanoboa dan Anaconda
Dalam sejarah ular prasejarah, Titanoboa dan anaconda sering dibandingkan sebagai dua ular raksasa yang paling menakutkan. Titanoboa, yang hidup sekitar 60 juta tahun lalu di kawasan yang kini dikenal sebagai Amerika Selatan, memiliki panjang mencapai 12 hingga 15 meter dan berat lebih dari 1.100 kilogram. Ukuran ini jauh lebih besar dibandingkan anaconda hijau, yang rata-rata memiliki panjang 4,5 hingga 6 meter dengan berat 90 hingga 135 kilogram.
Dengan ukuran yang sangat besar, Titanoboa diyakini lebih sering menghabiskan hidupnya di air untuk menopang berat tubuhnya. Sementara itu, anaconda lebih fleksibel dan sering berjemur di darat untuk mengatur suhu tubuhnya. Meskipun keduanya berasal dari keluarga yang sama, terdapat perbedaan mencolok dalam gaya hidup dan pola berburu mereka.
“Vasuki indicus menunjukkan bahwa India memiliki kekayaan keanekaragaman hayati prasejarah yang luar biasa,” ungkap salah satu peneliti. Penemuan ini memperkuat teori penyebaran ular di seluruh daratan kuno dan menunjukkan bahwa ular-ular besar telah ada jauh sebelum yang diperkirakan sebelumnya.
Signifikansi Penemuan Vasuki indicus
Penemuan fosil Vasuki indicus tidak hanya memberikan informasi tentang ukuran dan perilaku ular purba, tetapi juga menyoroti pentingnya India dalam penelitian prasejarah. Fosil ini menambah daftar penemuan penting yang terus bertambah di negara tersebut. Dengan analisis lebih lanjut, para ilmuwan berharap dapat memahami lebih dalam tentang peran ekologis dan signifikansi evolusi Vasuki dalam konteks sejarah bumi.
Vasuki indicus hidup di lingkungan yang hangat dan lembap, kemungkinan di dekat sumber air, mirip dengan habitat ular piton dan anaconda modern. Hal ini menunjukkan bahwa habitat ular purba tidak jauh berbeda dengan yang ada saat ini. Penemuan ini juga memberikan wawasan berharga tentang iklim dan ekosistem pada zaman Eosen di India.
“Dengan ukuran yang sangat besar, Vasuki indicus mungkin tidak memiliki banyak predator alami dalam ekosistemnya,” kata seorang ahli paleontologi. Hal ini menunjukkan bahwa ular ini berada di puncak rantai makanan pada zamannya, memainkan peran penting dalam ekosistem purba.
Implikasi untuk Ilmu Pengetahuan
Penemuan Vasuki indicus menjadi sebuah jendela untuk memahami evolusi ular dan bagaimana mereka beradaptasi dengan lingkungan mereka. Dengan ukuran yang mencapai 15 meter, ular ini menunjukkan bahwa ukuran besar bukanlah halangan bagi predator untuk beradaptasi dan bertahan hidup. Penemuan ini juga menyoroti kekayaan keanekaragaman hayati prasejarah di India, yang semakin mengukuhkan posisi negara tersebut dalam penelitian paleontologi.
Para ilmuwan terus menganalisis fosil ini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pola penyebaran ular di seluruh dunia. Penemuan Vasuki indicus akan menjadi landasan bagi penelitian lebih lanjut mengenai evolusi dan adaptasi ular purba di masa depan.