Temuan Fosil Ini Jelaskan Nenek Moyang Ular Pernah Punya Kaki
Najash Rionegrina adalah jenis ular awal yang memiliki kaki belakang. Bentuknya seperti di antara ular dan kadal.
Najash Rionegrina adalah jenis ular awal yang memiliki kaki belakang. Bentuknya seperti di antara ular dan kadal.
Temuan Fosil Ini Jelaskan Nenek Moyang Ular Pernah Punya Kaki
Tahukah kamu bahwa berjuta-juta tahun yang lalu, nenek moyang ular pernah memiliki kaki sebelum kehilangan? Evolusi ular memang sangat membingungkan. Hal ini dirasakan pula oleh para ilmuwan yang menelitinya selama bertahun-tahun. Dari hasil penelitian mereka, dapat dipastikan bahwa berjuta-juta tahun yang lalu nenek moyang ular pernah memiliki kaki, sebelum akhirnya beradaptasi untuk dapat ‘bertahan’ hidup tanpa kaki.
-
Bagaimana ular purba berevolusi menurut fosil ular berkaki empat? Fosil yang Martill temukan menggambarkan spesies yang termasuk dalam genus Tetrapodophis, ular purba dengan tubuh yang panjang dan ramping dan memiliki anggota tubuh kecil yang berfungsi.
-
Dimana fosil ular purba itu ditemukan? Spesies fosil ular yang baru ditemukan di Wyoming, Amerika Serikat tengah mengubah pemahaman kita tentang evolusi ular.
-
Dari mana asal lempengan batu fosil ular berkaki empat? Anehnya, lempengan batu pada fosil tersebut berasal dari lokasi yang berjarak beribu-ribu kilometer dari tempatnya berada saat ini.Lempengan pada fosil tersebut ternyata berasal dari sebuah situs geologi dari formasi Crato, Brasil.
-
Mengapa penemuan fosil ular berkaki empat penting? Studi Martill mengungkap wawasan penting tentang transisi dari kadal ke ular.
-
Kapan ular ditemukan? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
-
Kapan fosil ular purba itu hidup? Ditemukan dari liang tempat empat spesimen yang terawetkan dengan baik ditemukan saling terkait, spesies ini, yang diberi nama Hibernophis breithaupti, hidup di Amerika Utara 34 juta tahun lalu.
Dikutip dari laporan CNN pada 2019, menuliskan penemuan fosil ular begitu terbatas, sehingga para ilmuwan mengalami kesulitan dalam meneliti kapan ular kehilangan kakinya.
Hal ini disebabkan karena ular pertama kali muncul selama Periode Jurrasic Menengah atas, antara 163 sampai 174 juta tahun yang lalu. Oleh karena itu, selama bertahun-tahun teori menduga bahwa kaki pada ular hanyalah fase sementara yang singkat sebelum ular beradaptasi menjadi bentuk yang tanpa kaki. Namun penemuan fosil baru dari ular menegaskan bahwa hal ini tidaklah benar. Peneliti menemukan delapan tengkorak, dengan satu yang hampir sempurna, di Area Paleontologi La Buitrera di Patagonia Utara, Argentina.
Temuan ular purba itu bernama Najash Rionegrina. Najash Rionegrina adalah jenis ular awal yang memiliki kaki belakang.
Bentuknya seperti di antara ular dan kadal. Hewan purba ini juga memiliki lengkungan tulang pipi mirip kadal dan kurangnya lengkungan tulang yang menghubungkan antara tengkorak dan tulang pipi seperti ular.
Fernando Garberoglio, ilmuwan yang melakukan penelitian di Fundación Azara dari Universitas Maimónedes, Buenos Aires, Argentina, menyatakan bahwa penemuan ini menepis dugaan bahwa kaki pada ular hanyalah sebuah fase yang singkat. Pada kenyataannya, ular Najash hidup selama 70 juta tahun lamanya dengan kaki belakang. Fosil ini juga menunjukkan bahwa keberadaan kaki berguna bagi ular.Bagaimana Ular Kehilangan Kakinya?
Dilansir dari npr.org, ada dua ilmuwan dari Universitas Florida di Amerika Serikat yang meneliti proses genetik penyebab hilangnya kaki ular pada 2016. Mereka juga mengatakan bahwa ‘embrio’ yang digunakan untuk perkembangan kaki ular masihlah ada setelah ratusan juta tahun ini, hanya saja seperti dimatikan.
Martin Cohn, seorang professor genetika yang melakukan penelitian ini menyebutkan bahwa ada gen bernama Sonic Hedgehog yang berfungsi atas perkembangan kaki pada ular. Gen ini masih ada pada ular, tetapi perkembangannya terhenti pada saat mereka berevolusi.
Dari 3000-an jenis ular di dunia saat ini, hanya beberapa saja yang masih mempertahankan sisa-sisa kecil kaki mereka, seperti ular piton. Sisa kaki ini berupa dua tonjolan kecil di kedua sisi panggul mereka.
Sementara, pada jenis-jenis ular lainnya seperti kobra dan viper sudah hampir tidak terdeteksi sama sekali. Enhancer dari gen Sonic Hegdehog pun tidak terdeteksi. Dari sini dapat dilihat bahwa tidak semua ular masih memiliki gen tersebut. Terlepas itu, ular kehilangan kakinya karena proses evolusi, tetapi gen yang memengaruhi pertumbuhan kaki ini tetaplah ada.