Ikan Paus Ini Hidup Sejak Zaman Purba, Punya Paruh Seperti Tang dan Telurnya Beracun
Ikan ini juga disebut "fosil hidup" karena masih eksis sejak jutaan tahun lalu.
Ikan ini juga disebut "fosil hidup" karena masih eksis sejak jutaan tahun lalu.
-
Kapan paus purba ini hidup? Paus ini hidup di laut yang saat ini menjadi bagian wilayah Mesir sekitar 41 juta tahun lalu.
-
Kapan ikan purba ini hidup? Sebuah spesies baru dari kelompok tetrapodomorf ditemukan hidup sekitar 380 juta tahun yang lalu, dengan panjang mencapai 45-50 cm.
-
Kapan paus raksasa hidup? Paus raksasa yang hidup sekitar 40 juta tahun lalu kini dianggap hewan terberat yang pernah ada, kata ilmuwan.
-
Dimana fosil paus ini ditemukan? Rayanesis mengacu pada Daerah Terlindung Wadi El-Rayan di Fayoum, di mana fosil ini ditemukan.
-
Dimana ikan purba ini ditemukan? 'Kami menemukan varian baru ikan bertipe sirip lobus ini di salah satu lokasi fosil paling terpencil di Australia, yaitu Anggota Batu Pasir Harajica di Wilayah Utara, yang terletak hampir 200 km sebelah barat Alice Springs, berasal dari periode Devonian Tengah-Akhir sekitar 380 juta tahun yang lalu.'
-
Kapan hewan purba itu hidup? Chusaurus adalah plesiosaurus berleher pendek yang hidup selama periode Trias Awal.
Ikan Paus Ini Hidup Sejak Zaman Purba, Punya Paruh Seperti Tang dan Telurnya Beracun
Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan tentang keajaiban evolusi yang terjadi pada sekelompok ikan purba yang disebut gar. Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Evolusi pada 4 Maret, para peneliti menemukan bahwa gar, dengan genomnya yang berubah sangat lambat, mungkin merupakan fosil hidup utama di antara semua vertebrata yang memiliki rahang.
Gar, yang terdiri dari tujuh spesies yang diketahui, ditemukan di perairan Amerika Utara.
Ikan ini mampu bertahan di berbagai lingkungan, mulai dari air tawar hingga air asin.
Tubuhnya berbentuk seperti anak panah dan paruh panjang yang berfungsi seperti tang, serta telur beracun yang efektif melindungi mereka dari predator.
Para peneliti menemukan gar memiliki laju evolusi molekuler yang jauh lebih lambat daripada vertebrata berahang lainnya. Dalam penelitian ini, mereka menganalisis data dari 1.105 ekson, wilayah pengkodean DNA, dari 471 spesies vertebrata berahang. Hasilnya menunjukkan gar telah mengalami perubahan genom yang sangat lambat, hingga tiga kali lebih lambat daripada kelompok besar vertebrata lainnya.
Selain itu, penelitian ini juga membahas tentang proses hibridisasi antara spesies gar yang berbeda, hal tersebut memungkinkan mereka untuk menghasilkan keturunan yang subur. Bahkan, gar dapat melakukan hibridisasi dengan spesies lain yang telah diisolasi secara genetis selama jutaan tahun, menunjukkan kemampuan adaptasi dan kelangsungan hidup yang luar biasa.
"Penelitian ini membuka pintu untuk memahami lebih dalam mekanisme perbaikan DNA yang efisien pada gar, yang dapat memiliki implikasi besar bagi kesehatan manusia di masa depan," jelas ahli biologi evolusi dari Universitas Yale, Dr. Thomas J. Near, dikutip dari Popular Science.
Melalui penelitian ini, para ilmuwan meyakini fosil hidup bukanlah kebetulan evolusi yang aneh, tetapi merupakan cerminan dari proses evolusi yang terjadi di alam. Mereka menegaskan, pemahaman lebih lanjut tentang evolusi gar dapat memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan kesehatan manusia, serta membantu dalam penelitian medis di masa depan.