Fosil Paus Ditemukan di Gurun Mesir, Usinya 41 Juta Tahun dan Namanya Terinspirasi Firaun
Nama spesies baru paus purba ini terinspirasi sejarah Mesir kuno.
Fosil Paus Ditemukan di Gurun Mesir, Usinya 41 Juta Tahun dan Namanya Terinspirasi Firaun
Fosil Paus Ditemukan di Gurun Mesir, Usinya 41 Juta Tahun dan Namanya Terinspirasi Firaun
Ahli paleontologi di Mesir mengumumkan penemuan spesies baru paus yang telah punah. Paus ini hidup di laut yang saat ini menjadi bagian wilayah Mesir sekitar 41 juta tahun lalu.
Spesies baru ini dinamakan Tutcetus rayanensis. Panjangnya diperkirakan 2,5 meter dan beratnya sekitar 187 kilogram.
-
Fosil hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
-
Dimana fosil hewan purba itu ditemukan? Penemuan ini bermula ketika pada 1983, anggota Royal Ontario Museum menjelajahi Canadian Rockies dan menemukan lapangan fosil yang sangat luas di Taman Nasional Yoho, menurut studi yang diterbitkan pada 21 Juni dalam Journal of Systematic Palaeontology.
-
Di mana fosil hewan purba itu ditemukan? Sebuah penemuan baru dari nenek moyang plesiosaurus bernama Chusaurus xiangensis telah ditemukan di Fauna Nanzhang-Yuan'an di Provinsi Hubei, China.
-
Siapa yang menemukan fosil hewan purba? Ekspedisi untuk mengumpulkan fosil-fosil ini dilakukan pada tahun 2011 dan 2014 oleh para ilmuwan dari Zoological Society of London (ZSL).
-
Kapan fosil dinosaurus tertua ditemukan? Fosil yang ditemukan pada Mei lalu di dekat sebuah waduk di kotamadya Sao Joao do Polesine itu diperkirakan berusia sekitar 233 juta tahun. Demikian menurut paleontolog Rodrigo Temp Müller, yang memimpin tim dari Universitas Federal Santa Maria yang menemukan tulang-tulang itu.
-
Fosil dinosaurus apa yang ditemukan? Para peneliti di Hong Kong baru saja mengumumkan penemuan fosil dinosaurus yang merupakan yang pertama kalinya di daerah tersebut.
Foto: Arkeonews (rekonstruksi Tutcetus rayanensis)
Paus Terkecil
Tutcetus rayanensis adalah paus basilosaurid terkecil yang diketahui sampai saat ini dan salah satu yang tertua dari kerabat hewan ini yang ditemukan di Afrika.
Nama Terinspirasi Firaun
Nama Tutcetus rayanensis terinspirasi dari sejarah Mesir. Tutcetus menggabungkan kata "Tut"yang diambil dari nama firaun terkenal Mesir kuno, Tutankhamun, dan "cetus" berasal dari bahasa Yunani yang berarti paus. Rayanesis mengacu pada Daerah Terlindung Wadi El-Rayan di Fayoum, di mana fosil ini ditemukan.
Selain itu, nama tersebut dipilih untuk memperingati seratus tahun penemuan makan Firaun Tutankhamun dan bertepatan dengan pembukaan Grand Egyptian Museum di Giza dalam waktu dekat ini.
Kendati berukuran sedang, Tutcetus memberi wawasan baru bagi para ilmuwan terkait sejarah kehidupan, filogeni dan paleobiogeografi paus purba. Ketua tim ahli paleontologi, Hesham Sallam dari American University di Kairo (AUC) mengatakan ini adalah "penemuan luar biasa yang mendokumentasikan salah satu dari fase pertama transisi ke gaya hidup akuatik sepenuhnya". "Evolusi paus dari hewan darat menjadi makhluk laut yang indah mewujudkan perjalanan hidup yang luar biasa dan penuh petualangan," kata Sallam.“Tutcetus adalah penemuan luar biasa yang mendokumentasikan salah satu fase pertama transisi ke gaya hidup akuatik sepenuhnya yang terjadi dalam perjalanan itu.”
Hesham Sallam dari American University di Kairo (AUC).
Sumber: Arkeonews
Temuan tim ini telah dipublikasikan dalam jurnal Communications Biology. Melalui analisis detail gigi dan tulang Tutcetus menggunakan pemindaian CT (CT-Scan), tim merekonstruksi pertumbuhan dan perkembangan pola spesies ini. Perkembangan gigi dan ukuran tulang yang kecil menyatakan bahwa paus ini precocial, artinya ia dapat bergerak dan makan sendiri sejak lahir.
"Paus modern bermigrasi dari perairan yang lebih hangat dan dangkal untuk berkembang biak dan reproduksi, mencerminkan kondisi yang ditemukan di Mesir 41 juta tahun lalu."
Abdullah Gohar, mahasiswa PhD di Universitas Mansoura dan anggota Sallam Lab serta salah satu tim penelitian.
Sumber: Arkeonews
"Ini mendukung gagasan bahwa apa yang dikenal sebagai Fayoum hari ini dulunya merupakan daerah berkembang biak penting bagi paus purba," jelas Gohar.
Foto: Fosil Tutcetus (Credit: Rawan Ezzat)
Gurun Fayoum, berada 150 kilometer di barat daya Kairo, terkenal karena Wadi al-Hitan, Lembah Paus, Situs Warisan Dunia UNESCO, di mana ditemukan ratusan fosil dari beberapa bentuk Paus paling awal. Sekarang sebuah oasis di Gurun Barat, Fayoum terletak di bawah laut tropis pada periode Eosen 56 hingga 34 juta tahun yang lalu.