Temuan Fosil Berusia 72 Juta Tahun Buktikan Spesies Ini Selamat dari Kepunahan Massal
Temuan Fosil Berusia 72 Juta Tahun Buktikan Spesies Ini Selamat dari Kepunahan Massal
Fosil ini ditemukan di di Hațeg Basin, Rumania.
-
Mengapa penemuan fosil ini penting? Para peneliti menyatakan bahwa fosil sepanjang 16 sentimeter (6,3 inci) ini memberikan wawasan baru tentang evolusi katak dan kodok, dan juga menunjukkan bahwa kecebong masa kini sebagian besar tetap serupa dengan leluhurnya dari Zaman Jura.
-
Dimana fosil itu ditemukan? Fosil Gondwanax paraisensis ditemukan oleh Pedro Lucas Porcels Aurelio di kota Paraiso do Sul, Brazil, pada 2014.
-
Mengapa fosil ini penting? Berkat temuan ini, para ilmuwan berhasil melengkapi siklus hidup katak yang menunjukkan bahwa mereka memiliki tahap kecebong selama setidaknya 161 juta tahun.
-
Kenapa penemuan fosil ini penting? 'Catatan fosil cacing pita sangat jarang karena jaringan lunak dan habitat endoparasitnya, yang sangat menghambat pemahaman kita tentang evolusi awal mereka,' kata Wang Bo, peneliti utama studi tersebut dalam sebuah pernyataan.
Temuan Fosil Berusia 72 Juta Tahun Buktikan Spesies Ini Selamat dari Kepunahan Massal
Ilmuwan baru-baru ini mengidentifikasi spesies siput darat yang telah punah dari fosil berusia 72 juta tahun.
Spesies baru yang diberi nama Ferussina petofiana ini termasuk dalam genus kecil siput darat yang hidup selama periode Paleogen.
Spesimen siput tersebut ditemukan di Hațeg Basin, Rumania, dan diperkirakan hidup sekitar 72 juta tahun yang lalu pada periode Maastrichtian dari Zaman Kapur Akhir.
Siput ini diklasifikasikan dalam keluarganya sendiri, Ferussinidae, dalam superfamili Cyclophoroidea.
Dr. Barna Páll-Gergely dari Pusat Penelitian Pertanian HUN-REN menyatakan, "Ferussina sebelumnya hanya tercatat dari lapisan Paleogen (Eosen Tengah hingga Oligosen Atas dan mungkin hingga Miosen Atas) di Eropa Barat (Prancis, Jerman, Swiss, Italia utara)."
"Spesies baru ini adalah spesies tertua, serta perwakilan paling timur dari genusnya," ujar Dr. Barna.
Diameter cangkang siput ini sekitar 10,8 mm dan tingginya 4,4 mm. "Cangkangnya datar dengan dasar datar, permukaan punggung berbentuk kubah, dan lingkaran tubuh membulat atau sedikit membahu," kata ahli paleontologi tersebut.
Spesies ini hanya dikenal dari satu spesimen yang ditemukan di Formasi Densuș-Ciula di Rumania.
Rekan Dr Barna menambahkan endapan Kapur paling atas yang ditemukan di Rumania bagian barat “terutama dikenal karena fosil fauna vertebrata, termasuk dinosaurus kerdil yang pertama kali dideskripsikan lebih dari satu abad lalu, meskipun invertebrata dan tumbuhan langka juga telah dilaporkan berasal darinya.”
Penemuan spesies siput ini menambah wawasan tentang kelompok hewan di Eropa yang tampaknya berhasil bertahan dari peristiwa kepunahan massal di akhir Zaman Kapur.