Kembangkan kilang di Indonesia, Pertamina serap ilmu dari Arab Saudi
Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan bahwa pihaknya tengah mempelajari teknologi dari perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Arab Saudi, Aramco. Bahkan, perseroan telah mengirimkan 120 tenaga ahli teknologi ke Arab Saudi untuk mendukung pembangunan kilang di tanah air.
PT Pertamina (Persero) telah menggandeng perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Arab Saudi, Aramco. Tujuannya, untuk mengembangkan dan membangun beberapa kilang di Indonesia.
Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan bahwa pihaknya tengah mempelajari teknologi dari perusahaan asing tersebut. Bahkan, perseroan telah mengirimkan 120 tenaga ahli teknologi ke Arab Saudi untuk mendukung pembangunan kilang di tanah air.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Bagaimana Arab Saudi menyamakan skor melawan Timnas Indonesia? Sangat yakin. Arab Saudi akhirnya berhasil menyamakan skor pada menit ke-45+3. Tendangan Musab Al-Juwayr mengenai Calvin Verdonk sebelum bola masuk ke gawang Timnas Indonesia.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Kapan Timnas Indonesia bermain melawan Arab Saudi? Paes menjadi bagian dari starting eleven dalam pertandingan melawan Arab Saudi yang berlangsung pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
"Kemarin, ada 120 engineer yang dikirim untuk kerjasama, selain kerjasama ya transfer teknologi. Kemarin saya tinjau, ini jalan kok," tutur Hardadi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (3/10).
Selain itu, Pertamina dan Saudi Aramco juga tengah menjalani proses dasar desain proyek (Basic Enginering Design /BED) untuk Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap.
"Aramco cilacap sedang berjalan, sekarang dalam tahapan dengan kita lagi BED," ungkapnya.
Hardadi berharap, kerjasama tersebut dapat menghasilkan pembentukan perusahaan gabungan (joint venture) pada akhir Desember 2016. "Kami harapkan akhir tahun (joint venture) Desember," tutupnya.
Sebagai informasi, proyek pengembangan kilang Cilacap diperkirakan membutuhkan dana sebesar USD4miliar hingga USD5 miliar. Nantinya apabila proyek pengembangan mencapai tahap penyelesaian, kapasitas dari kilang Cilacap akan meningkat menjadi 370 ribu barel per hari.
Selain itu, produksi bensin dan diesel akan lebih maksimal dengan kualitas lebih tinggi, dan akan dipasok untuk kebutuhan domestik. Proyek pengembangan ini juga akan meningkatkan kapasitas petrokimia yang diproduksi kilang, yaitu aromatics meningkat hingga lebih dari 600 KTPA dan polypropylene meningkat hingga 160 KTPA.
Baca juga:
DPR minta Pertamina bangun SPBU di pesisir dan pulau terpencil
Pemerintah resmi tak ubah harga BBM periode Oktober 2016
Holding energi dinilai bakal untungkan konsumen industri
Pertamina gandeng Repsol bangun pabrik ban untuk Moto GP
Pertamina klaim masyarakat mulai beralih dari Premium ke Pertamax
Harga minyak rendah, BPK nilai Pertamina harus turunkan harga BBM
1 Oktober, Premium turun jadi Rp 6.150 & solar naik Rp 5.750/liter