Kembangkan petrokimia, Pertamina ajak duet Pupuk Indonesia
Pertamina harus segera mengembangkan hilirisasi.
Dua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali bekerja sama. PT Pertamina (Persero) menggandeng PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam pengembangan energi terbarukan.
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto menuturkan, kerja sama ini bentuknya studi kelayakan terhadap pengembangan pabrik petrokimia berbasis gas dan batu bara.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
-
Bagaimana Pertamina menerapkan CCUS di Lapangan Sukowati? Penerapan teknologi CCUS ini diharapkan meningkatkan produksi lapangan melalui penerapan CO2 Enhanced Oil Recovery (EOR).
"Kita melihatnya ada potensi Pertamina harus segera mengembangkan hilirisasi, antara lain petrokimia," ujar Dwi di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).
Dwi mengakui, keberadaan pabrik petrokimia punya peran strategis mengingat saat ini suplai bahan baku petrokimia masih mengandalkan impor. Selain itu, pengembangan industri petrokimia tidak hanya berdampak terhadap pasokan dari hulu ke hilir, tapi juga mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional, penghasilan devisa dan menyerap tenaga kerja.
"Kita (Pertamina-Pupuk Indonesia) sudah klop sehingga kekuatan masing-masing kita akan bisa lihat. Pertamina sudah lama bisnisnya di hulu, kita bergerak ke hilir, dan pupuk punya kemampuan untuk itu," ucapnya.
(mdk/noe)