Kemendag bantah jadi dalang aksi sweeping produk tak ber-SNI
Aksi sweeping tidak akan dilakukan lantaran mampu memicu terjadinya kegaduhan.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) membantah adanya aksi sweeping terhadap sejumlah pertokoan di wilayah DKI Jakarta guna mencari produk tidak ber-SNI. Aksi sweeping tidak akan dilakukan lantaran mampu memicu terjadinya kegaduhan.
Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen (Kemendag) Widodo klaim pihaknya telah menanyakan terkait isu tersebut ke Bareskrim Mabes Polri.
"Jadi gini, ini isu sweeping ini saya sudah bicara dengan pak Kabareskrim ternyata dari Polda itu tidak ada yang turun. Tidak ada yang turun melakukan sweeping. Sampai hari ini kita tidak ada rencana melakukan sweeping," ujar Widodo kepada wartawan di Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (29/10).
"Beliau (Kabareskrim) sudah mengumpulkan Polda di Indonesia, bahwa tidak melakukan seperti itu (sweeping). Lagipula sweeping malah akan menimbulkan kegaduhan," tambahnya.
Widodo mengklaim, pemerintah mempunyai cara yang lebih 'halus' untuk menertibkan produk tak ber-SNI. Yakni, berkoordinasi dengan Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Bareskrim, dan pihak terkait memberikan pemahaman ketentuan di bidang perlindungan konsumen, pengawasan dan penegakan hukum.
"Ini sudah kita lakukan di pasar Kenari. Kenapa judulnya peningkatan pemahaman? Karena sosialisasi sudah dilakukan berkali-kali. Nah ini makanya peningkatan pemahaman supaya masyarakat dan pelaku usaha betul-betul memahami ketentuan yang berlaku di Indonesia," tandasnya.
Sebagai informasi, pengusaha toko yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Retailer Nasional memprotes langkah pemerintah yang melakukan sweeping pemilik usaha toko di sejumlah kawasan di Jakarta. Mereka dituduh telah menjual produk impor ilegal dan tidak berlabel SNI.
"Sungguh miris sekali nasib para pedagang di Glodok Plasa, ITC Mangga Dua, Harco Mangga Dua, Pertokoaan Tanah abang sudah jatuh tertimpa tangga pula. Bagaimana tidak mereka hanya menjual barang barang impor yang dibeli dari para importir. Menurut para penegak hukum dan pegawai bea cukai yang melakukan sweeping mengatakan barang-barang yang diperdagangkan dianggap ilegal dan hasil selundupan," ungkap Ketua Umum Paguyuban Pedagang Retailer Nasional, Sumarto Joyo, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/10).
Baca juga:
Kemendag musnahkan 60.000 lampu buatan China
SNI untuk lampu LED masih bersifat suka rela
Punya sertifikat produk, Kemendag minta pengecer jangan takut razia
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Bagaimana Kemendag memastikan kelancaran kegiatan ekonomi? Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
-
Di mana Kemendag menjajaki peluang pasar minyak goreng Indonesia? Hal ini disampaikan Atdag Kairo M. Syahran Bhakti S saat mengunjungi perusahaan ekspor dan impor El Tawheed di Fayoum, Mesir, Rabu (3/1) bersama delegasi Kedutaan Besar RI (KBRI) Kairo.
-
Bagaimana Kemendag melindungi industri dalam negeri dari serbuan barang impor? Sebaliknya, Kementerian Perdagangan akan menggunakan otoritas yang dimiliki untuk melindungi industri dalam negeri dari serbuan barang impor. Yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atau safeguard.
-
Bagaimana Kemendag menggenjot potensi pasar minyak goreng Indonesia di Timur Tengah? "Kunjungan lapangan (field visit) ke perusahaanekspor dan impor El Tawheedmerupakan bentukkomitmen pemerintah untuk menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.