Kemenhub: 4 Penumpang Lion Air JT161 masih belum lapor imigrasi
"4 orang itu 3 warga Indonesia dan 1 warga Hungaria," ujar Suprasetyo.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Suprasetyo, mengatakan masih ada empat orang yang hingga saat ini belum melapor ke pihak imigrasi pada insiden penerbangan Lion Air JT161. Keempat orang tersebut terdiri dari tiga orang warga Indonesia dan seorang dari Hungaria.
"Sejumlah 16 orang ini sudah keluar dari terminal. Dari 16 yang sudah terlanjur keluar terminal 1 masih ada 4 orang yang belum dihadapkan ke imigrasi dan cukai. 4 orang itu 3 warga Indonesia dan 1 warga Hungaria," ujar Suprasetyo dalam konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (16/5).
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, Agus Hariyadi Agus membenarkan peristiwa itu. Namun, dia membantah itu semua adalah kesalahan dari pihak PT Angkasa Pura II. Dia menuding pengemudi bus ground handling maskapai Lion Air yang menyebabkan hal itu.
"Seharusnya ketika penumpang turun dari pesawat langsung diantar atau diarahkan menuju kedatangan internasional di Terminal 2. Namun terjadi miskomunikasi di antara pengemudi bus ground handling maskapai (Lion Air) sehingga penumpang justru diantar ke kedatangan domestik di Terminal 1," kata Agus Hariyadi saat dikonfirmasi.
Dia mengatakan, saat kejadian, petugas Aviation Security Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang mengetahui kesalahan prosedur lalu mengambil tindakan mengarahkan penumpang ke jalur benar. Adapun langkah diambil dengan mengembalikan ke bus untuk menuju kedatangan internasional Terminal 2 supaya penumpang melalui proses imigrasi.
Sejauh ini, hanya ada tujuh penumpang dari luar negeri yang lolos. "Sehingga hanya tujuh yang lolos. Lebih baik tanyanya langsung kepada maskapai," ujarnya.
Baca juga:
Lion Air salahkan sopir bus soal insiden WNA lolos pemeriksaan
Lion Air 'loloskan' penumpang WNA pemeriksaan imigrasi di Soetta
Wings Air buka rute penerbangan baru dari Lampung tujuan Jakarta
Angkasa Pura II lepas tangan soal tabrakan 2 pesawat Lion Air
AirNav sebut tabrakan 2 pesawat Lion Air usai pilot bilang 'ready'
2 Pesawat Lion Air bersenggolan di Bandara Soekarno-Hatta
Mesin kemasukan benda asing, Lion Air tujuan Surabaya tertunda
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Apa yang ditawarkan Lion Air untuk mendukung ibadah umrah? "Peluncuran terbang tanpa transit adalah langkah dalam mendukung kebutuhan ibadah umrah periode 1445 Hijriah," katanya dalam siaran tertulis.
-
Apa yang menjadi strategi Rusdi Kirana untuk mengembangkan Lion Air Group? Pada tahun 2013, Rusdi Kirana melakukan pesanan senilai USD24 miliar untuk 234 pesawat dari Airbus. "Jadi dalam empat tahun terakhir Rusdi telah berkomitmen untuk menghabiskan USD46 miliar untuk mengembangkan Lion, yang akan mendorongnya menjadi kekuatan utama dalam industri penerbangan global,"