Kemenhub catat 8.759 penerbangan delay selama musim mudik 2015
Secara keseluruhan pelayanan angkutan umum dinilai lebih baik dibanding dengan kegiatan arus mudik Lebaran 2014.
Kementerian Perhubungan mencatat selama Lebaran 2015 terdapat 8.759 penerbangan mengalami keterlambatan penerbangan atau delay. Data tersebut berdasarkan hasil pantauan tim posko angkutan udara sejak tanggal 2 Juli 2015 atau H-15 sampai dengan 26 Juli 2015 atau H+8.
Sementara, dari 41.943 total penerbangan, 77,73 persen atau 32.603 penerbangan tepat waktu. "Dan 20,88 persen atau 8.759 penerbangan mengalami keterlambatan," ujar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Kantornya, Jakarta, Selasa (28/7).
Meski ada keterlambatan penerbangan selama Lebaran, secara keseluruhan pelayanan angkutan umum lebih baik dibanding dengan kegiatan arus mudik Lebaran 2014. Diakui Menteri Jonan, jumlah penumpang secara keseluruhan moda rata-rata mengalami kenaikan, kecuali pada transportasi jalan dan laut yang mengalami penurunan jumlah penumpang.
"Kenaikan jumlah penumpang telah diimbangi dengan penyediaan sarana angkutan baik melalui angkutan darat, kereta api, laut dan udara," jelas dia.
Sementara untuk jumlah kecelakaan selama Lebaran, Menteri Jonan mengungkapkan, dari H-7 sampai dengan H+7 terdapat penurunan jumlah kejadian kecelakaan sebesar 21,6 persen dengan korban meninggal dunia menurun 8 persen, luka berat menurun 44,9 persen dan luka ringan menurun 13,5 persen.
Selain itu, sambung Menhub Jonan, berdasarkan pantauan data kecepatan yang dihimpun dari GPS di 4 lintasan, secara umum rata-rata kecepatan tahun 2015 pada periode angkutan Lebaran 2015 sampai H+8 memiliki kecepatan tertinggi pada jalan Tol Cipularang dengan kecepatan 82,83 km per jam.
"Kecepatan terendah terjadi di Cikampek-Cirebon (Jalur Pantura) dengan kecepatan 17,06 km per jam," ungkapnya.