Kenaikan harga minyak dunia bikin cost recovery di 2017 membengkak
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat pada tahun 2017 terjadi pembengkakan pengembalian biaya operasi (Cost Recovery) sebesar USD 11,3 miliar atau 106 persen dari Target APBN-P 2017 sebesar USD 10,7 milliar (unaudited).
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat pada tahun 2017 terjadi pembengkakan pengembalian biaya operasi (Cost Recovery) sebesar USD 11,3 miliar atau 106 persen dari Target APBN-P 2017 sebesar USD 10,7 milliar (unaudited).
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menjelaskan peningkatan nilai cost recovery pada tahun 2017 dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak dunia. Ada pun porsi alokasi biaya terbesar cost recovery untuk mendukung aktivitas operasi sebesar 47 persen dan depresiasi sebesar 29 persen.
-
Kenapa minyak bumi penting dalam ekonomi global? Tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar saja, tetapi minyak bumi juga bisa dimanfaatkan untuk bahan pembuatan aspal, pelumas, kerosin, dan nafta. Maka dari itu, minyak bumi penting dalam ekonomi global. Minyak memiliki peranan yang cukup besar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dari sisi penerimaan negara khususnya untuk penerimaan negara bukan pajak, minyak bumi menyumbang penerimaan terbesar bagi pembangunan. Namun dari sisi belanja, minyak bumi merupakan komoditas yang disubsidi negara dalam jumlah yang paling besar.
-
Kapan minyak bumi terbentuk? Minyak bumi sendiri terdiri dari berbagai macam campuran hidrokarbon yang sebagian besar adalah kelompok alkana. Minyak bumi sendiri terdiri dari berbagai macam campuran hidrokarbon yang sebagian besar adalah kelompok alkana. Nantinya minyak bumi atau minyak mentah ini akan diproses untuk menghasilkan berbagai macam bahan bakar untuk kebutuhan sehari-hari seperti minyak tanah, bensin. Selain itu, dapat digunakan sebagai reagen kimia dalam pembuatan obat-obatan. Proses pengolahan minyak sendiri membutuhkan banyak tahapan agar dapat siap digunakan.Untuk mengetahui secara rinci, berikut merdeka.com telah rangkum proses pengolahan minyak bumi dan minyak mentah sampai dapat dimanfaatkan, yang dilansir dari ilmugeografi.com.
-
Apa sebenarnya sumber minyak bumi? Menurut Müller, minyak sebenarnya berasal dari triliunan alga (ganggang) kecil dan plankton.
-
Di mana minyak bumi terbentuk? Ketika ganggang dan plankton ini mati puluhan hingga ratusan juta tahun yang lalu, mereka tenggelam ke dasar laut.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mengatasi dampak fluktuasi harga minyak dunia? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global. Nicke menyebut fluktuasi minyak dunia akan kian dinamis pasca meningkatnya ketegangan yang terjadi di timur tengah. “Kita akan terus meningkatkan upaya mitigasi risiko untuk mengurangi potensi dampak dari dinamika situasi ekonomi dan geopolitik, termasuk pegendalian biaya, pemilihan komposisi crude yang optimal, pengelolaan inventory yang efektif, peningkatan produksi high-yield products dan efisiensi di semua lini operasional,” ujar Nicke.
-
Dimana minyak bumi diolah? Proses ini biasanya dilakukan pada sebuah wadah tabung tinggi yang kedap terhadap udara.
"Harga minyak bikin gross revenue naik, tapi sebagai konsekuensi, unrecovered cost yang boleh masuk ke Cost Recovery juga lebih tinggi. Kalau yang seperti ini sulit untuk dikurangi, karena itu yang tertulis di kontrak PSC," ungkapnya di SKK Migas, Wisma Mulia, Jakarta Selatan, Jumat (5/1).
Sementara itu, Wakil Kepala SKK Migas Sukandar pun menjelaskan bahwa kenaikan harga minyak tersebut kemudian yang berpengaruh pada naiknya nilai uncovered cost.
"Jadi ada room lagi karena kenaikan harga minyak. Jadi mereka boleh klaim yang unrecovered cost yang dulu tidak bisa di-klaim. Saat harga minyak rendah, gross revenue juga turun, jadi bagian yang cost recovery itu tidak bisa. Pada saat harga naik 50 persen, maka ada room lagi bagi mereka untuk bisa klaim unrecovered cost yang tahun-tahun sebelumnya tidak bisa di-recovered," jelas dia.
Untuk diketahui dalam outlook komponen utama cost recovery tahun 2017, biaya uncovered cost diketahui sebesar 6 persen. Dengan demikian jika terjadi kenaikan pada uncovered cost, maka akan berdampak pada membengkaknya total cost recovery yang mesti dibayarkan.
"6 persen x USD 11,3 miliar (nilai cost recovery 2017), itu kira-kira USD 600 juta sampai USD 700 juta. Jadi kalau USD 11,3 miliar dikurangi USD 700 juta, itu kira-kira USD 10,6 miliar. Jadi sebenarnya goal kita itu mestinya mendekati target (dalam APBN-P 2017), karena ada unrecovered cost, ini yg menyebabkan (Cost Recovery) naik. Ini sesuai dengan PSC agreement," tegas dia.
Baca juga:
Harapan SKK Migas di balik tingginya harga minyak dunia
Peningkatan cadangan migas 2017 tak capai target
Melebihi target, penerimaan negara dari hulu migas capai Rp 175 triliun
Kehadiran holding perkuat kinerja BUMN di industri migas Tanah Air
Kuartal I 2018, pemerintah targetkan lelang 20 blok migas
Ekonom: Holding BUMN Migas ciptakan masalah baru