Kendaraan Penguji Biodiesel 100 Persen Sukses Capai 6.000 Km
Kementerian Pertanian (Kementan) beberapa waktu lalu telah melakukan uji coba pemakaian Biodiesel 100 persen atau B100 untuk mobil dan traktor. Proyek percobaan awal yang ditujukan bagi 10 mesin ini telah mencapai jarak tempuh 6.000 kilometer (Km).
Kementerian Pertanian (Kementan) beberapa waktu lalu telah melakukan uji coba pemakaian Biodiesel 100 persen atau B100 untuk mobil dan traktor. Proyek percobaan awal yang ditujukan bagi 10 mesin ini telah mencapai jarak tempuh 6.000 kilometer (Km).
Sekretaris Jenderal Kementan, Syukur Iwantoro, mengatakan uji coba penggunaan B100 tersebut secara hasil lab sudah memenuhi seluruh Standard Nasional Indonesia (SNI).
-
Apa itu biodiesel? Biodiesel adalah bahan luar biasa yang memiliki kualitas luar biasa karena dibuat dari minyak nabati dan hewani bekas. Minyak ini dibuat dengan mengolah minyak dengan alkohol untuk menghasilkan bahan bakar yang mampu membakar dan menggerakkan segala sesuatu mulai dari bus penumpang hingga unit pemanas, mengubah sisa minyak menjadi cara baru yang ampuh untuk berkeliling kota.
-
Siapa yang mendorong Pertamina untuk mengembangkan biofuel generasi kedua? Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengatakan bahwa pemerintah mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Pertamina untuk mengembangkan biofuel generasi kedua dan ketiga.
-
Kapan Pertamina mulai mengembangkan biofuel generasi kedua? “Contoh bagus di sini adalah sesuatu yang telah dikembangkan oleh Pertamina sejak tahun 2021. Pertamina telah mengembangkan biofuel generasi kedua yang berasal dari ranting buah kosong.
-
Bagaimana Pertamina akan mengembangkan bioenergi? “Nanti energi kita akan berbasis bioenergi, karena Indonesia ada banyak sumber daya. Di India saya bertemu dengan technology liaison untuk bioethanol dan limbahnya bisa diproses di perusahaan India, ini salah satu follow up yang akan kita kerja samakan,” ujar Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina.
-
Apa yang akan dikembangkan Pertamina dari bahan bakar berbasis bioenergi? Pertamina akan memanfaatkan bahan bakar nabati seperti tebu, jagung, singkong dan sorgum untuk mengembangkan bioenergi.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
"Alhamdulillah, dari hasil pengujian di B100 itu, dari hasil lab sudah memenuhi standard SNI. Ada 12 SNI yang harus dipenuhi, kita sudah terpenuhi," ucap dia di Bogor, Minggu (21/4).
Setelah melewati tahap awal uji coba ini, dia melanjutkan, Kementan ingin agar mobil serta alat dan mesin pertanian bisa mencapai jarak 20.000 Km. Bila memenuhi standard tersebut, B100 berarti siap digunakan untuk umum.
"Tetapi untuk bisa untuk umum, itu harus dapat sertifikat dari Kementerian ESDM. Oleh karena itu setelah dicek dan bagus, nanti kita serahkan ke Kementerian ESDM untuk mengaplikasikannya," sambungnya.
Dia pun menyatakan, belum menemui kendala selama proses awal uji coba pemakaiannya. Bila sukses melewati seluruh rangkaian uji coba, maka penggunaan B100 ini kelak bisa diterapkan oleh berbagai perusahaan BUMN dan swasta yang bergelut di sektor pertanian.
"Aplikasinya nanti untuk produk pertanian. Begitu hasilnya ternyata bagus, semua alat mesin pertanian yang akan digunakan oleh Kementerian Pertanian, itu harus memenuhi standard mesin yang sesuai dengan Biodiesel 100," ujar dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menko Luhut Optimis Bisa Segera Terapkan B100
Mentan Amran Sebut B100 Jadi Perlawanan Diskriminasi Kelapa Sawit Uni Eropa
Mentan Amran Sebut Penggunaan B100 Bisa Hemat Devisa Rp 150 Triliun
Mentan Amran Uji Coba Penggunaan B100 ke 50 Kendaraan Dinas
Pemerintah Jokowi Uji Jalan Penerapan B30 Mei Mendatang
Minimalisir Dampak Diskriminasi Eropa, Asosiasi Dukung Implementasi B30
Petani Minta Pemerintah Mampu Dorong Harga Sawit Rp 1.500 per Kg