Kisah Willy Banting Setir dari Buruh Jadi Jualan Jasuke di Grand Indonesia, Omzet Rp3 Juta per Hari
Berjualan Jasuke ini menjadi modal usaha Willy untuk bangkit dari kerasnya hidup di Jakarta.
Berjualan Jasuke ini menjadi modal usaha Willy untuk bangkit dari kerasnya hidup di Jakarta.
Kisah Willy Banting Setir dari Buruh Jadi Jualan Jasuke di Grand Indonesia, Omzet Rp3 Juta per Hari
Willy Banting Setir dari Buruh Jadi Jualan Jasuke di Grand Indonesia
Tekad Willy menjadi pengusaha kuliner Jasuke berawal dari kisah pahit yang pernah dialaminya.
Jasuke, singkatan dari Jagung Susu Keju ini menjadi modal usaha Willy untuk bangkit dari kerasnya hidup di Jakarta.
Dia pernah merasakan tidak punya uang, hingga tidak mendapat pinjaman dari saudara dan teman-temannya.
- Ibunda Jeje Meninggal Dunia, ini Potret Nisya Ahmad saat Datang Melayat ke Rumah Duka
- Susi Pudjiastuti jadi Rebutan, Diklaim Tim Prabowo dan Dipuji Setinggi Langit oleh Kubu Anies
- Ini Tugas Tim BAJA AMIN di Koalisi Anies-Cak Imin
- Potret Rumah Mewah Tiktokers Willie Salim Senilai Rp50 Miliar, Ada Mini Market, Ribuan iPhone, Hingga Kolam Renang Jadi Area Mandi Bola
"Pernah enggak makan, pernah enggak punya uang sama sekali bahkan saya pinjam sama teman sama saudara enggak pernah ada yang kasih," kenang Willy dikutip dari akun YouTube Jajan Ranger, Jumat (29/9).
Willy bercerita saat merantau ke Jakarta, dia bekerja sebagai buruh kerah biru, di sebuah perusahaan swasta.
Saban hari, Willy harus menerjang terik matahari atau menerjang banjir kala musim hujan tiba.
Satu waktu, Willy berpikir kehidupannya harus berubah. Dia tidak ingin terus-terusan bergantung kehidupan sebagai buruh.
"Dari situ saya (berpikir) gimana caranya biar saya bisa mandiri, bisa main sendiri tanpa minta sama orang lain. Temotivasi juga biar kita tuh harus ada perubahan setiap bulan, setiap tahun," tutur Willy.
Setelah memiliki modal yang cukup untuk membangun sebuah usaha, Willy memberanikan diri berhenti bekerja dan memulai merintis usaha Jasuke.
Alasannya berjualan Jasuke, karena dia melihat jajanan yang biasa dia konsumsi saat sekolah, belum banyak dijual di Jakarta.
Langkah pertama Willy berjualan Jasuke langsung mendapatkan sambutan positif. Dengan lokasi strategis, yaitu belakang Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Dalam sehari Willy bisa menghabiskan 300 bongkol jagung manis. Jumlah ini bisa bertambah jika memasuki akhir pekan.
"Kalau weekend bisa sampai 350 bongkol jagung," kata Willy.
Rentang harga Jasuke yang dijual Willy berkisar Rp5.000 sampai Rp20.000 per cup.
Selain itu, ada empat varian rasa sebagai pelengkap Jasuke, yaitu cokelat, tiramisu, green tea, strawberry.
Namun, Jasuke yang paling laris manis menurut Willy adalah Jasuke Mozzarella.
Dengan lokasi yang strategis, dan rentang harga yang cukup terjangkau, dalam sehari Willy mampu membawa pulang uang Rp2 juta hingga Rp3 juta.
Selama berjualan, Willy juga kerap melakukan siaran langsung di aplikasi TikTok.