Kondisi toilet dan musala banyak dikeluhkan konsumen SPBU Pertamina
Kondisi toilet dan musala banyak dikeluhkan konsumen SPBU Pertamina. Toilet hanya di 6 SPBU dari 48 SPBU yang memenuhi harapan dan 4 musala dari 48 SPBU yang sesuai ekspektasi konsumen. YLKI meminta Pertamina dapat mengingatkan pengelolaan SPBU dengan melakukan pengecekan terhadap mutu pelayanan konsumen.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan uji petik terhadap 50 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, atau 10 persen dari total SPBU di Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Langkah ini dilakukan untuk menyakinkan publik terhadap performa dan keakuratan SPBU.
Staf Bidang Penelitian YLKI Koordinator Lapangan, Natalia Kurniawati mengatakan uji petik tersebut tidak hanya menguji keakuratan takaran, tapi juga mengevaluasi seluruh pelayanan SPBU termasuk toilet dan musala.
"Pengujian dilakukan pada 27 September 2016 hingga 22 Oktober 2016. Sebagian besar hasil takaran SPBU dalam pengujian ini masih dalam batas toleransi standar metrologi legal (2 nozzle dari 229 nozzle yang diuji) dan jika menggunakan standar Pertamina ada 20 nozzle dari 229 yang diuji," ujarnya saat acara 'Launching dan Talkshow Hasil Uji Petik, Takaran serta Standard Layanan di SPBU' di Hotel Acacia, Jakarta, Senin (21/11).
Menurutnya, dari hasil uji petik tersebut, juga didapat keluhan masyarakat terhadap pelayanan SPBU Pertamina khususnya keberadaan toilet dan musala. "Jika mengacu pada 2 fasilitas utama sering dibutuhkan konsumen, toilet hanya 6 SPBU dari 48 SPBU yang memenuhi harapan dan 4 musala dari 48 SPBU yang sesuai ekspektasi konsumen," jelas dia.
Oleh karena itu, dirinya meminta Pertamina dapat mengingatkan pengelolaan SPBU dengan melakukan pengecekan terhadap mutu pelayanan konsumen. Sekaligus juga pengujian kualitas BBM dengan menggunakan peralatan seperti hydrometer, thermometer (alat pengukur suhu) dan gelas ukur.
Sementara pada kesempatan sama, Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro menambahkan Pertamina memastikan takaran BBM di SPBU di bawah pengelolaan perusahaan telah akurat karena prosedur pemeriksaan ketat, baik oleh internal perusahaan, Badan Metrologi, dan pemeriksaan independen.
"Pertamina terbuka terhadap masukan konsumen dari semua pihak terkait kualitas layanan dan kuantitas ukuran. Di era persaingan bebas seperti saat ini, masyarakat bisa memilih mana yang terbaik sehingga Pertamina dituntut untuk lebih meningkatkan layanannya," jelasnya.
Baca juga:
Pertamina optimistis pertahankan produksi Blok Mahakam
Arcandra beri sinyal penugasan ke Pertamina bangun Kilang Bontang
Pertamina tambah 9 aset baru di luar negeri
Gelapkan pajak, eks Ketua Kopkar Pertamina dibui empat tahun
Pertamina tak penuhi permintaan awak mobil tangki jadi pegawai tetap
Pertamina penuhi 2 tuntutan awak mobil tangki
Pertamina siap ganti rugi mobil terlanjur isi Biosolar campur air
-
Bagaimana Pertamina dan Kemendag melakukan penyegelan SPBU? Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan didampingi Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo melakukan penyegelan dispenser SPBU 34.41345 Jalan Tol Jakarta – Cikampek (Japek) Rest Area KM 42, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Kenapa Pertamina Patra Niaga menambah stok di SPBU dan agen LPG? Di seluruh lembaga penyalur baik SPBU dan Agen LPG, stok juga ditambah 2-3 hari dari normal untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi masyarakat.
-
Di mana Pertamina Patra Niaga akan memindahkan fasilitas penerimaan BBM dan Avtur? Adapun dalam kerjasama ini, Pelindo sebagai pengembang kawasan Benoa akan menyediakan lahan, alur pelayaran, fasilitas dermaga, fasilitas oil transfer equipment, fasilitas HSSE, serta Lindung Lingkungan Perairan untuk digunakan Pertamina Patra Niaga dalam kegiatan penerimaan BBM dan Avtur melalui dermaga di Benoa Utara.
-
Kapan Pertamina memulai program SEB? Sekolah Energi Berdikari (SEB) yang diinisiasi Pertamina sejak Juni 2023 telah berhasil memberikan edukasi kepada 4.685 siswa untuk mengenal energi bersih.