Kritik Keras Faisal Basri Tentang Implementasi Industri 4.0 Bisa Genjot Ekspor
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri, mengkritik Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto soal pencanangan industri 4.0 yang diklaim mampu membuat selisih ekspor impor per GDP mencapai 10 persen. Menurutnya, belum ada negara di dunia yang mampu mencapai hal tersebut.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri, mengkritik Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto soal pencanangan industri 4.0 yang diklaim mampu membuat selisih ekspor impor per GDP mencapai 10 persen. Menurutnya, belum ada negara di dunia yang mampu mencapai hal tersebut.
"Kita masih tersisih di kancah perdagangan dunia. Kritik saya ke Menteri Airlangga dia bikin visi industri 4.0 yang targetnya ekspor minus impor per GDP 10 persen. Di dunia ini tidak ada. Kecuali menerapkan sumber baru," ujar Faisal di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (19/12).
-
Bagaimana cara PIDI 4.0 membantu industri di Indonesia? PIDI 4.0 memiliki showcase center yang menunjukkan miniatur penerapan teknologi 4.0 pada industri. Selain mengunjungi showcase center yang berlokasi di lantai dasar PIDI 4.0, pengunjung juga bisa melihat command center & control room di lantai 2, industry 4.0 laboratorium di lantai 3, test bed facilities di lantai 4, coworking space di lantai 8, dan fasilitas lainnya yang tersedia.
-
Kapan Faisal Basri meninggal? Namun takdir berkata lain, Ramdan mengaku kalau sekira pukul 04.30 WIB atau waktu Subuh tadi, Faisal telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah melalui masa kritis pada dua hari lalu.
-
Di mana Faisal Basri dimakamkan? Sebagai informasi, nantinya pemakaman almarhum Faisal Basri akan dilakukan sekitar Ba’da Ashar dari Masjid Az Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan.
-
Apa yang dilakukan Mahfud MD bersama Faisal Basri? Momen terakhirnya bersama almarhum adalah saat dirinya masih menjabat sebagai menko polhukam. Kala itu, Faisal Basri turut terlibat dalam tim ahli dari Satgas Anti Pencucian uang yang dibentuk pemerintah.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Kapan Faisal Basri wafat? Diketahui, almarhum wafat pada pagi dini hari, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta.
Faisal mencontohkan, beberapa negara maju dengan ekspor tinggi seperti China dan Korea tidak mampu menciptakan ekspor minus impor per GDP 10 persen. China yang memiliki ekspor raksasa bahkan hanya mampu meraup selisih dari ekspor impor sebesar 0,8 persen.
"Visi dia sudah kacau hampir tidak ada negara seperti itu. China ekspor 19,8 persen, impornya 19 persen cuma nol koma sekian persen. Korea 43,1 persen impornya 37,8 persen tidak sampai 10 persen. Yang seperti ini tidak punya visi utuh," jelasnya.
Faisal pun meminta, pemerintah seharusnya lebih fokus melakukan peningkatan ekspor barang dan jasa. Di mana, dalam 16 tahun terakhir ekspor terus melemah.
"Industri manufaktur kita Indonesia 1 dari sedikit pengecualian kita makin tersisih. Kemampuan kita ekspor barang jasa itu turun terus dalam 16 tahun terakhir. Tren ini tidak bisa dihentikan pemerintahan Jokowi," tandasnya.
Sebelumnya, sebagai konseptor Making Indonesia 4.0, Menteri Airlangga menyatakan, revolusi industri 4.0 akan merombak alur produksi industri konvensional dengan cara yang tidak biasa. Kendati demikian, bakal terjadi sebuah peningkatan produktivitas dan kualitas secara efisien.
"Dalam konsepsinya, kami akan merevitalisasi industri manufaktur nasional. Ini lebih cepat dibandingkan evolusi perekonomian Indonesia dari yang sebelumnya mengandalkan sumber daya alam (migas dan pertambangan), menjadi ekonomi berbasis manufaktur yang memberikan nilai tambah tinggi," jelasnya.
Menperin mengungkapkan implementasi industri 4.0 di Indonesia diyakini bisa membawa pertumbuhan ekonomi nasional secara inklusif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Pasalnya, era ekonomi digital juga menyasar pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Di samping itu, sesuai aspirasi Making Indonesia 4.0, kita akan mengembalikan kontribusi nilai ekspor sebesar 10 persen dari PDB nasional," ungkapnya. Selain itu, mewujudkan pembukaan lapangan kerja baru sebanyak 10 juta orang pada tahun 2030.
Dalam kesiapan memasuki revolusi industri 4.0, salah satu langkah prioritas yang tengah dilakukan pemerintah adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sejalan upaya itu, Kemenperin telah melaksanakan program pendidikan dan pelatihan vokasi, salah satunya mengusung konsep link and match antara industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Guna mempercepat pemanfaatan teknologi yang bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi industri, Kemenperin bersama asosiasi industri, pelaku usaha, penyedia teknologi, dan akademisi, juga telah menetapkan lima sektor industri yang akan menjadi pionir implementasi industri 4.0 di Tanah Air.
Lima sektor manufaktur tersebut adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, serta elektronik. "Selama ini, dari lima sektor industri itu mampu memberikan kontribusi sebesar 60 persen untuk PDB, kemudian menyumbang 65 persen terhadap total ekspor, dan 60 persen tenaga kerja industri ada di lima sektor tersebut," sebutnya.
Adapun lima teknologi utama yang menopang implementasi industri 4.0, yaitu Internet of Things, Artificial Intelligence, Human–Machine Interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi 3D Printing. "Penguasaan teknologi menjadi kunci penentu daya saingnya," tegas Menperin Airlangga.
Baca juga:
Strategi Pemerintah Bikin Startup RI Mendunia
Genjot Pendidikan Vokasi Untuk Industri 4.0, Pemerintah Revitalisasi SMK
Wapres JK Beberkan Tiga Kunci Genjot Ekonomi di Era Industri 4.0
Ini 6 Hambatan Pengembangan Industri 4.0 di Indonesia
Ini Analisa McKinsey Soal Peran Penting Industri 4.0 Untuk Ekonomi Nasional
Jokowi Minta Humas Manfaatkan Teknologi Hadapi Industri 4.0
Desa Digital, Cara Pemprov Jabar Hadapi Revolusi Industri 4.0