Kritik Kwik Kian Gie soal kemiskinan & ekonomi Indonesia liberal
Dari data Badan Pusat Statistik, masih ada lebih dari 15 juta rakyat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan.
Di Jembrana, Bali, pasangan suami istri Sareng dan Nyoman Rutini menjalani hari demi hari dengan tinggal di gubuk reyot beralas tanah. Sudah lebih dari 11 tahun mereka tinggal di gubuk ini, belum bantuan pemerintah.
Masih di Jembrana, nasib Masuda warga Dusun Baluk Rening, Kecamatan Negara, tak kalah memprihatinkan. Nenek renta kini hanya tinggal dengan cucunya yang juga yatim piatu dan dirawatnya sejak kecil di gubuk reyot. Dalam sehari belum tentu dia mendapatkan uang. Sehingga hanya bisa memanfaatkan beras miskin yang didapatkannya, dan dicampur dengan jagung atau ketela untuk menghemat beras.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia berdasarkan daftar Forbes? Di posisi pertama daftar orang terkaya Indonesia masih ditempati oleh Prajogo Pangestu dengan nilai kekayaan USD67,4 miliar.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia berdasarkan Forbes? Prajogo Pangestu masih menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
Belum lama ini, kabar miris datang dari belantara Jambi. Sebelas orang rimba yang tinggal di kawasan hutan Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi ditemukan mati kelaparan.
Fakta di atas tersaji sebagai potret kemiskinan di tengah makin banyaknya orang Indonesia masuk jajaran orang terkaya. Dari data Badan Pusat Statistik, masih ada lebih dari 15 juta rakyat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Ini PR besar pemerintahan Jokowi-JK.
Menteri Menteri Koordinator Perekonomian, Keuangan, dan Industri era Presiden Megawati Kwik Kian Gie menyebut kemiskinan di Indonesia masuk kategori kronis, melampaui batas kemanusiaan. Kondisi ini tidak lepas dari sistem ekonomi Indonesia yang mulai mengarah liberal.
Soal ekonomi liberal juga pernah diserukan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat masih menjabat presiden, SBY menyadari bahwa perekonomian tidak sepenuhnya dikendalikan berdasarkan ekonomi liberal.
Merdeka.com mencatat kritik pedas yang dilontarkan Kwik Kian Gie mengenai kondisi kemiskinan di Indonesia dan arah ekonomi menuju liberal. Berikut paparannya.
Kemiskinan lampaui batas kemanusiaan
Mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Keuangan, dan Industri era Presiden Megawati, Kwik Kian Gie angkat bicara soal makin kronisnya tingkat kemiskinan di Indonesia. Kesenjangan sosial antara orang kaya dan miskin membuat miris.
"Kalau kita masuk ke dalam daerah-daerah yang dinamakan kantong-kantong kemiskinan, kemiskinannya sudah melampaui batas-batas kemanusiaan," kritik Kwik Kian Gie dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (18/3).
Ekonomi dinikmati orang kaya
Dalam pandangan Kwik Kian Gie, salah satu penyebab makin memprihatinkannya kemiskinan dan kesenjangan sosial adalah obsesi mengejar pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB). Sayangnya, kue pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati orang-orang kaya.
Masyarakat kalangan bawah dan orang miskin tidak bisa menikmatinya. "PDB yang terbentuk bisa dimiliki oleh perusahaan asing atau oleh segelintir orang Indonesia saja, tanpa rakyat banyak menikmatinya," tegasnya.
50 Persen rakyat Indonesia miskin
Bank Dunia memberikan gambaran, orang yang hidup dengan pengeluaran di bawah USD 2 per hari atau setara Rp 26.000 (kurs Rp 13.000 per USD), masuk dalam kategori miskin. Jika mengacu pada patokan Bank Dunia, ekonom Kwik Kian Gie menyebut hampir separuh rakyat Indonesia masuk kategori miskin.
"Kalau kriteria ini yang dipakai, 50 persen dari rakyat Indonesia (masuk kategori) miskin," kata Kwik Kian Gie dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (18/3).
Ekonomi Indonesia liberal
Kecenderungan ekonomi Indonesia mengarah ke sistem liberal dibenarkan Menteri Menteri Koordinator Perekonomian, Keuangan, dan Industri era Presiden Megawati, Kwik Kian Gie.
"Menurut saya iya. Perkembangannya menuju ekonomi liberal gradual, namun dengan arah yang sangat jelas," kata Kwik di Jakarta, Rabu (18/3).
Sistem ekonomi liberal dikenal juga dengan sebutan sistem ekonomi pasar. Sistem ekonomi ini sepenuhnya diatur kekuatan pasar. Memberikan kebebasan seutuhnya di segala bidang perekonomian bagi setiap orang atau pihak untuk memperoleh keuntungan. Biasanya, sistem ekonomi liberal dianut negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Jurang kaya miskin
Sistem ekonomi liberal melahirkan ketimpangan. Kesenjangan kehidupan antara si kaya dan miskin salah satu contoh nyata. Ketimpangan kaya-miskin nyata terjadi di sistem ekonomi liberal.
"Kondisi ini (liberal) membawa ketimpangan yang luar biasa. Akhirnya hanya tertinggal beberapa gelintir produsen saja dengan kapital sangat besar. Mereka tidak hanya mampu menghalau para pesaing dari pasar, tetapi juga mempekerjakan buruh dengan gaji dan persyaratan sewenang-wenang," jelasnya.
Kwik menjelaskan, melesatnya ekonomi perkotaan ditandai dengan penduduk yang makin sejahtera dan maju, tidak memberi efek penarik ke ekonomi pedesaan. Akibatnya, ketimpangan antara kaya dan miskin makin jelas terlihat. Sejauh ini tidak ada kemajuan dalam perbaikan ketimpangan kaya dan miskin.
"Ketimpangan antara kaya miskin selalu terjadi dalam sistem ekonomi liberal yang sifatnya adalah persaingan bebas, cut throat competition dengan akibat survival of the fittest (yang kuat yang bertahan)," katanya.
(mdk/noe)