Kuartal 1/2018, laba bersih BTN naik 15,13 persen jadi Rp 684 miliar
Kenaikan laba ini sejalan dengan peningkatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perusahaan sebesar 23,54 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 157,41 triliun pada triwulan 1/2017 menjadi Rp 194,48 triliun per triwulan 1/2018.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 684 miliar di triwulan 1/2018. Angka laba ini meroket 15,13 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 594 miliar.
Kenaikan laba bersih ini ditopang salah satunya oleh pendapatan bunga bersih perusahaan yang naik 16,2 persen. Ini karena beban bunga tumbuh lebih rendah di level 15,32 persen secara tahunan (yoy).
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Kenapa Bank Jatim ikut serta dalam misi dagang di Bengkulu? Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Timur, bankjatim berkomitmen akan selalu hadir dalam mendukung dan memberikan solusi bagi perkembangan UMKM.
Kenaikan laba ini sejalan dengan peningkatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perusahaan sebesar 23,54 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 157,41 triliun pada triwulan 1/2017 menjadi Rp 194,48 triliun per triwulan 1/2018.
Direktur Utama Bank BTN, Maryono memproyeksikan, pertumbuhan kredit hingga akhir tahun nanti akan melaju sesuai target. Ini ditopang amunisi DPK yang terus mencatatkan kenaikan positif.
Selain itu, penjualan hunian yang terus bertumbuh juga akan menyeret peningkatan penyaluran kredit. Belum lagi, Bank BTN terus mendukung kesuksesan Program Satu Juta Rumah yang akan meningkatkan penyaluran kredit dan pembiayaan.
"Dana pihak ketiga Bank BTN yang naik 23,54 persen tersebut cukup kuat untuk mengimbangi target pertumbuhan kredit. Kami meyakini kredit pada akhir tahun nanti akan tumbuh lebih dari 20 persen," jelas Maryono dalam Paparan Kinerja Bank BTN Per 31 Maret 2018 di Menara BTN, Jakarta, Kamis (19/4).
Kenaikan simpanan Bank BTN tersebut tercatat berada jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2018 menunjukkan, DPK industri perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 8,4 persen secara tahunan (yoy).
Pertumbuhan terbesar simpanan Bank BTN tersebut bersumber dari kenaikan tabungan yang tumbuh sebesar 43,35 persen (yoy) dari Rp 30,74 triliun pada akhir Maret 2017 menjadi Rp 44,06 triliun di periode yang sama tahun ini.
"Penghimpunan giro dan deposito juga menjadi penopang laju kenaikan DPK dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 22,55 persen (yoy) menjadi Rp 51,14 triliun dan 16,87 persen (yoy) menjadi Rp 99,28 triliun per 31 Maret 2018," kata dia.
Rapat Kinerja Bank BTN Istimewa ©2018 Merdeka.comDi sisi lain, emiten bersandi saham BBTN ini juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 19,34 persen (yoy) pada triwulan 1/2018 atau naik dari Rp 169,68 triliun pada triwulan 1/2017 menjadi Rp 202,5 triliun.
"Pertumbuhan kredit tersebut berada jauh di atas rata-rata capaian industri perbankan nasional. OJK merekam penyaluran kredit perbankan nasional hanya naik 8,3 persen )yoy) per Februari 2018," imbuhnya.
Di sisi kredit, kredit perumahan yang menempati porsi sebesar yaitu 91,09 persen dari total kredit. Ini menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan pembiayaan Bank BTN.
Per triwulan 1/2018, kredit perumahan Bank BTN tercatat naik 20,32 persen (yoy) dari Rp 153,31 triliun menjadi Rp 184,46 triliun. Kredit non-perumahan pun naik 10,17 persen (yoy) dari Rp 16,37 triliun menjadi Rp 18,03 triliun pada akhir Maret 2018.
Pada segmen kredit perumahan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi menorehkan kenaikan terbesar atau tumbuh sebesar 32,96 persen (yoy) menjadi Rp 79,14 triliun per triwulan 1/2018. Kemudian, KPR non-subsidi naik 12,24 persen (yoy) menjadi Rp 69,8 triliun, kredit konstruksi tumbuh 17,85 persen yoy menjadi Rp 27,03 triliun, dan kredit perumahan lainnya menjadi Rp 8,48 triliun pada akhir Maret 2018.
Di segmen kredit non-perumahan, kredit komersial naik paling tinggi sebesar 15,47 persen (yoy) menjadi Rp 14,07 triliun per triwulan 1/2018. Pada periode yang sama, posisi kredit konsumer tercatat senilai Rp 3,96 triliun.
Kredit dan pembiayaan Bank BTN juga terus menunjukkan perbaikan kualitas. Emiten sandi BBTN mencatatkan Non-Performing Loan (NPL) gross turun 56 basis point (bps) (yoy) dari 3,34 persen menjadi 2,78 persen pada triwulan 1/2018. NPL nett Bank BTN juga turun 57 bps (yoy) dari 2,35 persen pada Maret 2017 menjadi 1,78 persen.
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan Bank BTN tersebut juga turut menunjang kenaikan aset perseroan sebesar 20,73 persen (yoy) dari Rp 214,31 triliun pada triwulan 1/2017 menjadi Rp 258,73 triliun di periode yang sama tahun ini. Kinerja penyaluran kredit tersebut pun menyumbang pendapatan bunga naik sebesar 15,71 persen (yoy).
Di sisi lain, beban bunga tumbuh lebih rendah di level 15,32 persen (yoy). Hasilnya, pendapatan bunga bersih BBTN naik 16,2 persen (yoy).
Sejalan dengan kinerja positif Bank BTN, Unit Usaha Syariah (UUS) perseroan pun kembali mencatatkan penyaluran positif. Hingga 31 Maret 2018, UUS BTN telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 18,8 triliun atau naik 26,94 persen dibanding periode sama tahun lalu yang hanya Rp 14, 81 triliun.
Kualitas Non-Penforming Financings (NPF) juga masih terjaga di level 1,02 persen per Maret 2018. Di samping itu, DPK yang dihimpun BTN Syariah juga meningkat 28,82 persen (yoy) dari Rp 14,53 triliun pada akhir Maret 2017 menjadi Rp 18,72 triliun di periode yang sama tahun ini.
Pertumbuhan pembiayaan juga turut mengerek naik aset UUS BTN menjadi sebesar Rp 23,31 triliun per triwulan 1/2018 atau naik 31,03 persen (yoy) dari Rp 17,79 triliun di triwulan 1/2017.
"Kinerja penyaluran pembiayaan tersebut pun turut menyumbang laba bersih UUS Bank BTN tumbuh 24,02 persen yoy dari Rp 93,79 miliar menjadi Rp 116,32 miliar pada akhir Maret 2018," tandasnya.
Baca juga:
Kredit macet perumahan BTN tembus Rp 2,8 triliun, setara 45.000 rumah se-Indonesia
Begini mudahnya berburu rumah lelang BTN secara online
Rumah Murah BTN, aplikasi untuk berburu rumah bekas yang dilelang
BTN kirim UKM binaan pamerkan produk di Malaysia
Minat dapat kredit biaya pendidikan S1 hingga S3 dari BTN, ini persyaratannya