Kuartal III-2015, laba bersih Pertamina turun 47 persen
Dari USD 1,73 miliar menjadi USD 914 juta.
PT Pertamina Persero meraup laba bersih sebesar USD 914 juta pada kuartal ketiga tahun ini. Menurun 47,07 persen ketimbang periode sama tahun lalu sebesar USD 1,73 miliar.
Adapun pendapatan turun menjadi USD 10,21 miliar dari sebelumnyaUSD 18,44 miliar.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
-
Dimana Pertamina menyelenggarakan Workshop Influencer BUMN? Program yang dilakukan di 8 kota di Indonesia ini, diikuti para pegawai BUMN dari berbagai perusahaan, khususnya para influencer atau penggiat media sosial milenial dan generation-Z.
"Jadi kalau saya bilang pendapatannya turun sekitar 42 persen, EBITDA (laba sebelum pajak dan amortisasi) hanya turun 25 persen menjadi USD 1,23 miliar dari USD 1,66 miliar," kata Direktur Keuangan Pertamina Arif Budiman di kantornya, Jakarta, Kamis (22/10)
Dia menjelaskan, penurunan laba disebabkan oleh beberapa faktor eksternal. Diantaranya, depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan beban bunga.
Depresiasi nilai tukar, menurut Arif, memaksa pihaknya untuk mengubah Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). Sebab, RKAP sebelumnya, Pertamina mengasumsikan kurs rupiah hanya sebesar Rp 12.500 per USD, jauh di bawah realisasinya rata-rata berkisar Rp 13.500 per USD sepanjang Januari-September.
"Harga minyak turun jauh. Di RKAP USD 60 per barel, realisasi USD 50 per barel."
Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan pihaknya tengah menjajaki kerja sama pasokan minyak mentah dengan tujuh kontraktor. Ini bertujuan untuk mengurangi impor minyak dari luar negeri.
"Jadi ada sekitar 6-7 KKKS yang sedang dilobi," katanya dalam kesempatan sama.
Namun ketika ditanya lebih lanjut, Hardadi enggan menyampaikan identitas tujuh kontraktor migas tersebut. Namun, dia memastikan dua kontraktor bakal memasok minyak mentah dalam jumlah besar.
"Sekitar 120 ribu barel per hari," ungkapnya "Mudah-mudahan Desember sudah masuk tambahannya."
(mdk/yud)