Kuartal III-2020, Bank Bukopin Restrukturisasi Kredit Rp24,5 Triliun
Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Rivan Achmad Purwantono membeberkan dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnis utama perseroan. Hingga kuartal III 2020, Bank Bukopin telah melakukan restrukturisasi kredit mencapai Rp24,5 triliun.
Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Rivan Achmad Purwantono membeberkan dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnis utama perseroan. Hingga kuartal III 2020, Bank Bukopin telah melakukan restrukturisasi kredit mencapai Rp24,5 triliun.
"Kredit yang ter-restruktur akibat Covid-19 mencapai Rp18 triliun atau 73 persen dari total kredit restrukturisasi," kata Rivan dalam konferensi pers virtual, Senin (30/11).
-
Kapan puncak kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi? Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto menjelaskan secara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio kredit, yang puncaknya terjadi sekitar September 2020 dengan nilai lebih dari Rp250 triliun.
-
Bagaimana cara BRI menurunkan kredit yang direstrukturisasi? Alhamdulillah saat ini sudah jauh berkurang. Posisi Juni 2023 tinggal sekitar Rp83,2 triliun atau sekitar 7,64% dari total kredit BRI. Jadi setiap bulan kami turun antara Rp3 triliun sampai Rp5 triliun. Mudah-mudahan sisanya ini bisa kami kelola hingga akhir tahun ini terus menurun. Kami harapkan porsi tersebut dapat terus turun hingga rasio Loan at Risk (LAR) BRI bisa kembali dari 15,1% di Juni ini ke single digit. Mungkin akan kami dapat di akhir tahun depan atau tahun 2025," ujarnya penuh optimisme
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
Pandemi Covid-19 juga membuat permintaan uang tunai untuk mengatasi dampak bisnis dan penanganan virus meningkat. Selain itu, ekspansi bisnis jadi terbatas karena perusahaan fokus pada perbaikan internal untuk mengurangi aset buruk, meningkatkan efisiensi dalam operasi dan bisnis serta melakukan praktik perbankan yang lebih hati-hati.
Rivan mengungkapkan, perusahaan mendapatkan kesempatan yang sangat baik dengan dilakukannya transformasi secara menyeluruh yang didukung dan didampingi oleh KB Kookmin Bank. Pihaknya belajar banyak dari kesuksesan KB Kookmin Bank dalam melakukan transformasi di KB sendiri di tahun 2001 dan tetap stabil melalui krisis ekonomi, sehingga berhasil menjadi bank terbesar di Korea Selatan.
"Keahlian ini yang menjadi penambah optimisme kita dalam melanjutkan proses transformasi di Bukopin, meskipun tantangan pandemi terus menguji," tutur Rivan.
Sementara, sejak pengambilalihan saham oleh KB Kookmin Bank, Rivan mengatakan Bukopin memiliki kinerja yang lebih positif, khususnya dalam hal permodalan, perbaikan proses internal, dan pengawasan.
Per 30 September 2020, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) meningkat menjadi 16,34 persen dari 12,59 persen (year to date). Adapun total ekuitas naik 17,27 persen seiring tambahan modal Rp3,9 triliun dari dua Aksi Korporasi yang dilaksanakan Bukopin dalam waktu relative singkat, yaitu Penawaran Umum Terbatas V pada Juli 2020 dan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada 2 September 2020.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
OJK Perpanjang Program Restrukturisasi Kredit Hingga 2022
Bos Bank Mandiri: Perpanjangan Restrukturisasi Kredit OJK Sangat Tepat
Antisipasi Kredit Macet, OJK Minta Perbankan Pertebal CKPN
OJK Beberkan Keuntungan Kebijakan Restrukturisasi Kredit di Tengah Pandemi
OJK Catat Restrukturisasi Kredit Perbankan Capai Rp932 Triliun Hingga 26 Oktober 2020
OJK Beberkan Tantangan dan Kendala dalam Implementasi Restrukturisasi Kredit