Kunci Penting Bagi IKM Jalankan Bisnis
Faculty Member Business Economics Universitas Prasetiya Mulya dan COO BE Corp Consulting, Isti Budhi Setiawati mengatakan, berpikir kritis atau critical thinking bisa membantu para pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) dan usaha lainnya dalam mengambil keputusan terkait bisnisnya.
Faculty Member Business Economics Universitas Prasetiya Mulya dan COO BE Corp Consulting, Isti Budhi Setiawati mengatakan, berpikir kritis atau critical thinking bisa membantu para pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) dan usaha lainnya dalam mengambil keputusan terkait bisnisnya.
Berpikir kritis (Critical thinking) merupakan keterampilan yang memungkinkan seseorang membuat keputusan yang logis, berdasarkan data yang didapat yang kemudian diolah sesuai kemampuan untuk dijadikan informasi.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Kapan Disperindagkop UKM Paser meninjau pengerjaan pasar? Seperti yang dilakukan pada Selasa (14/11/2023).
-
Mengapa kehadiran Bizy dari MyIndibiz dinilai bermanfaat bagi UKM di Indonesia? Kemudian kehadiran Bizy dari MyIndibiz juga dipandang akan memberikan manfaat yang signifikan kepada UKM di Indonesia.
"Kenapa critical thinking itu penting dan thinking-thinking lainnya? Saya selalu ngomong thinking-thinking lainnya karena banyak sekali thinking ketika dikolaborasikan menjadi skill yang sangat powerfull dalam seseorang melaksanakan bisnisnya dan mengambil keputusan," kata Isti dalam Talkshow Strategi Bisnis Kreatif bersama Kementerian Perindustrian, Kamis (3/12).
Menurutnya, ada 3 hal penting dalam menjalankan bisnis, yakni analytical thinking, critical thinking, dan creative thinking. "Karena pertanyaan utamanya saya bisa apa dengan ini, dan apa yang bisa saya buat, tentunya analytical thinking itu penting untuk menciptakan sesuatu yang belum ada atau yang sudah ada kita modifikasi," ujarnya.
Isti menjelaskan, orang yang sudah tahu permasalahan mengenai bisnisnya melalui analytical thinking, kemudian dia akan muncul critical thinking. Di mana dia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mengenai bisnisnya.
Oleh karena itu, critical thinking dibutuhkan untuk memecahkan masalah selanjutnya. Misalnya, Anda menganalisis produk apa yang belum ada, lalu tercetuslah cilok berwarna hijau karena belum ada yang menjual.
Selanjutnya dengan critical thinking Anda akan mencari tahu lebih lanjut bagaimana menciptakan cilok warna hijau dengan sawi misalnya. Tentunya Anda mencari tahu keunggulan dan manfaat sawi untuk kesehatan agar tidak membahayakan konsumen, dan bagaimana cara mengolah sawi agar memberikan warna yang bagus, dan lainnya.
Dengan begitu Anda dipaksa untuk berpikir kreatif (creative thinking). "Critical thinking dengan creative thinking kalau digabung itu akan memberikan yang namanya problem solving, karena kita sudah kreatif dan tahu posisi kita ada dimana," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)