Kunjungan wisatawan Australia ke Bali bisa berkurang
BPS yakin travel warning pengaruhi kunjungan wisatawan Australia.
Memanasnya hubungan diplomatik Indonesia-Australia dipercaya Badan Pusat Statistik (BPS) bakal mempengaruhi sektor pariwisata.
Ini imbas dari kebijakan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia yang kemarin mengeluarkan saran agar warganya tak bepergian ke Tanah Air (travel warning). Negeri Kanguru menilai status Indonesia saat ini dalam 'penerapan kewaspadaan luar biasa'.
-
Apa yang ditemukan di pantai selatan Australia? Ilmuwan menemukan jejak kaki dinosaurus theropoda besar di pantai selatan Australia.
-
Apa yang ditemukan di dasar laut Australia? Sebuah daratan yang pernah menjadi rumah bagi setengah juta orang telah ditemukan di lepas pantai Australia utara.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di Australia? Ilmuwan di Australia menemukan fosil dinosaurus jenis pterosaurus berusia 100 juta tahun.
-
Siapa yang akan pergi ke Australia? Lala membagikan sebuah video yang berisi kumpulan foto saat Gunawan mengantarnya ke bandara menuju Australia.
-
Siapa yang menjadi sorotan karena liburan ke Australia? Andre Taulany dan keluarganya kompak berlibur di Australia meskipun jadwal syuting padat.
-
Kapan Timnas Indonesia melawan Australia? Pada Selasa, 10 September 2024, Skuad Garuda menunjukkan performa yang solid dengan menahan Australia 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Tomo (SUGBK).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, selalu ada penurunan jumlah wisatawan ketika negara asing menerbitkan travel warning kepada Indonesia.
"Pasti ada pengaruhnya. Travel warning ini tidak cuma dari sisi diplomatik, tapi pasti mempengaruhi hubungan antar penduduk. Intinya kita kan sedang marah sekarang, bisa jadi niatan turis Australia untuk datang bisa berkurang," ujarnya kepada merdeka.com, di Jakarta, Jumat (22/11).
Untuk diketahui, wisatawan asing asal Australia jumlahnya cukup besar di Indonesia, terutama ke Provinsi Bali. Hingga Oktober 2013, turis asal Negeri Kanguru itu menempati urutan pertama, mencapai 666.902 orang, alias 25,03 persen total kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata. Orang Australia merupakan alasan utama denyut perekonomian Bali bergerak.
Pada September 2013, dari data BPS, jumlah turis asal Negeri Kanguru yang melalui pintu masuk Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, 71.401 orang.
Namun untuk tujuan wisata lain di Tanah Air, jumlah turis Australia turun 3,27 persen dibanding periode yang sama pada 2012. BPS mensinyalir penyebabnya lebih karena momen itu bukan masa liburan di Australia dan sedang ada kelesuan ekonomi pada periode Agustus-September.
Sasmito mengaku, faktor yang bisa membuat kunjungan turis Australia stabil, terutama ke Bali, adalah pencabutan travel warning mendekati momen libur akhir tahun. Sejauh ini, data valid mengenai pengaruh saran untuk tak bepergian itu baru bisa terpotret awal tahun mendatang.
"Kita belum bisa melihat dampaknya sekarang. Data yang kita rilis Desember besok kan menggambarkan Oktober, sehingga baru bisa terasa dampaknya pada data Januari," ungkapnya.
Bali selama ini jadi tujuan wisata utama warga Australia. Selain murah, jarak tempuh ke Pulau Dewata lebih murah dibanding lokasi wisata kelas dunia lainnya.
Masih belum diketahui kapan hubungan diplomatik dua negara bertetangga ini normal. Pemerintah Indonesia sejak awal pekan ini sudah memanggil pulang duta besar dari Australia, hingga waktu belum ditentukan akibat terkuaknya penyadapan Dinas Intelijen Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara, serta beberapa pejabat tinggi lainnya pada 2009.
(mdk/noe)