Kurtubi Apresiasi Pertamina Temukan Cadangan Minyak yang Masuk 10 Besar Dunia
"Penemuan berbagai sumur migas dengan potensi luar biasa, membuktikan keandalan Pertamina. Penemuan sumur baru dengan cadangan sangat besar adalah bukti, mereka bisa mengatasi berbagai kendala teknis," kata Kurtubi.
Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi mengapresiasi keberhasilan PT Pertamina menemukan sumur migas Parang-1 di Blok Nunukan yang memiliki potensi cadangan sebesar 1.430 juta barel setara minyak (MMBOE) sehingga termasuk dalam 10 besar penemuan migas terbesar di dunia.
"Penemuan berbagai sumur migas dengan potensi luar biasa, membuktikan keandalan Pertamina. Penemuan sumur baru dengan cadangan sangat besar adalah bukti, mereka bisa mengatasi berbagai kendala teknis," katanya seperti dikutip dari Antara, Minggu (3/3).
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas di dalam negeri? Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.
Selain Sumur Parang-1, beberapa sumur lain dengan potensi cadangan luar biasa yang telah ditemukan Pertamina yakni sumur Pointsetia-1 di Sumatera dengan potensi cadangan 3,3 MMBOE, sumur Haur Gede-1 (HGD-1) di Pulau Jawa dengan potensi cadangan 15,8 MMBOE, dan sumur PIN-1 di Pulau Jawa dengan potensi cadangan 1,94 MMBOE. Selain itu, juga Randu Gunting (RGT) di Blok Alas dan Kemuning (ADK) dengan potensi cadangan sebesar 12,5 MMBOE dan juga sumur Nglobo Utara-1x (NGU-1X) di blok ADK dengan potensi cadangan 23,2 miliar kaki kubik gas (BCFG).
Dari berbagai keberhasilan itu, Kurtubi berharap bahwa ke depan, pengelolaan migas di Tanah Air dikembalikan sesuai Pasal 33 Undang-undang Dasar (UUD) 1945 sehingga semua sumber daya dan cadangan migas dikuasai dan dimiliki oleh negara melalui perusahaan negara yang dibentuk dengan UU.
"Dengan demikian, hanya negara melalui National Oil Company (NOC) tersebut, yang boleh mencari dan memproduksikan migas di tanah air," katanya.
Menurut dia, dengan mengembalikan pengelolaan migas sesuai Pasal 33 UUD 1945, maka Pertamina akan semakin kuat. Sehingga nantinya yang berkontrak adalah perusahaan dengan perusahaan (Business to Business). Kalaupun ada perusahaan migas yang akan beroperasi di Indonesia, tambahnya, sudah cukup kontrak dengan perusahaan minyak negara.
Kurtubi menegaskan pengelola migas memang seharusnya dilakukan perusahaan negara, bahkan berdirinya Pertamina merupakan konsep asli Indonesia yang telah ditiru oleh lebih dari 50 negara dunia. Dia mencontohkan, pengelolaan migas di Arab Saudi yang dikelola Saudi Aramco yang merupakan perusahaan negara tersebut. Begitu pula dengan Sonatrach di Aljazair dan Petr leos de Venezuela, SA (PDVSA) di Venezuela.
"Malah, negara non OPEC seperti Malaysia pun meniru sistem kelola migas Indonesia. Dalam membentuk perusahaan minyak negara pun, UU mereka meniru mentah-mentah milik Indonesia. Hasilnya, pengelolaan migas di negeri jiran pun hanya dilakukan NOC mereka yakni Petronas dan perkembangannya semakin maju," katanya.
Baca juga:
Harga Minyak Anjlok 3 Persen Setelah Donald Trump Tegur OPEC
Harga Minyak Dunia Kembali Naik Dipicu Optimisme Pengurangan Pasokan Global
Harga Minyak Dunia Kembali Merosot Dipicu Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global
Harga Minyak Dunia Turun Dipicu Peningkatan Aktivitas Pengeboran AS
Harga Minyak Dunia Turun Dipicu Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global