Layanan Dompet Digital Diminta Perkuat Keamanan Siber Tangkal Kebocoran Data Konsumen
Ketua Umum Dewan Pengurus Harian Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), Pandu Patria Sjahrir meminta, pelaku usaha dompet digital atau e-wallet untuk terus meningkatkan keamanan siber. Hal ini merespon maraknya kasus data pribadi pelanggan bocor dalam beberapa waktu terakhir.
Ketua Umum Dewan Pengurus Harian Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), Pandu Patria Sjahrir meminta, pelaku usaha dompet digital atau e-wallet untuk terus meningkatkan keamanan siber. Hal ini merespon maraknya kasus data pribadi pelanggan bocor dalam beberapa waktu terakhir.
"Kita harus selalu memperbaiki (keamanan siber)," ujarnya kepada awak media di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (25/8).
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Bagaimana Pasar Imogiri menerapkan sistem pembayaran digital? “Pembayaran menggunakan QRIS lebih aman dan langsung masuk ke rekening. Pedagang dan pembeli jadi lebih praktis dan efektif saat transaksi,” Hal itu juga diperjelas oleh Suryanto selaku Admin Pasar Imogiri Bantul. Ia mengatakan bahwa transaksi pembayaran secara digital sudah ada sejak lama. Sistem jual beli hingga pembayaran digital yang ada di Pasar Imogiri Bantul seperti Pasar.id dan QRIS.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana proses pengembangan Rupiah Digital dilakukan? Langkah awal pengembangan Rupiah Digital BI melalui Proyek Garuda adalah dengan menerbitkan White Paper sebagai komunikasi kepada publik terhadap rencana pengembangan Rupiah Digital.
-
Mengapa Finnet yakin bisa menjadi solusi pembayaran digital? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Kenapa orang-orang sekarang lebih suka transaksi digital? Dompet digital semakin marak digunakan sejak pandemi COVID-19. Masyarakat diimbau beralih dari transaksi tunai menjadi digital untuk mengurangi kontak fisik.
Pandu menerangkan, upaya untuk terus memperkuat keamanan siber amat diperlukan untuk menutup celah pencurian data pribadi pelanggan. Menyusul, kian dinamisnya perkembangan pasar hingga peningkatan jumlah pengguna dompet digital di Indonesia.
"Karena kan selalu berubah, dan market juga berkembang sangat cepat," bebernya.
Pandu menambahkan, upaya menjaga keamanan siber juga merupakan bentuk pertanggungjawaban perusahaan dompet digital terhadap nasabah. Sehingga, keyakinan nasabah untuk menggunakan layanan e-wallet tetap terjaga.
"Makanya ini sangat dinamis. Mindset-nya satu, jaga kepercayaan (pelanggan)," tutupnya.
17 Juta Data Pelanggan PLN Diduga Bocor
Sebelumnya, hacker dengan nama akun @loliyta mengklaim telah mencuri 17 juta data pelanggan PLN di situs breached.to pada forum hacker bernama Breach Forum.
Dilansir dari Liputan6.Com pada Jumat (19/8), tim Tekno mereka memantau bahwa pelaku menawarkan beberapa jenis data pelanggan. Di antaranya yaitu ID lapangan, ID pelanggan, nama konsumen, alamat, tipe energi, nomor meter, besaran Kwh, dan sebagainya.
"Hi, Im selling data PLN 17 MILLION++ with field ID, Idpel, Name, Consumer Name, Energy Type, Kwh, Address, Meter No, Unit Upi, Meter Type, Nama Unit Upi, Unit Ap, Nama Unit Ap, Unit Up, Nama Unit Up, Last Update, Created At," tulis pelaku pada postingannya.
Ia bahkan menampilkan sejumlah sampel data korban dengan menyertakan alamat lengkap untuk meyakinkan calon pembeli.
(mdk/bim)