Lewat Hyperlocal Tokopedia, Penjualan Aksesoris dan Fesyen Melonjak 2 Kali Lipat
Salah satunya TuTu and Co, usaha aksesoris lokal buatan tangan perajin Bali
Tokopedia terus berkomitmen membantu pelaku usaha di Indonesia, khususnya UMKM Lokal untuk memasarkan produknya. Salah satunya dengan menggencarkan inisiatif Hyperlocal.
Lewat Hyperlocal Tokopedia, Penjualan Aksesoris dan Fesyen Melonjak 2 Kali Lipat
Beberapa kategori produk paling laris di Tokopedia selama semester I 2023, antara lain Rumah Tangga, Fesyen, Otomotif, Olahraga dan Hobi, serta Kebutuhan Sehari-hari atau Groceries (seperti Makanan dan Minuman serta Perawatan Tubuh), baik secara nasional maupun khusus di Bali.
“Long john, pakaian adat dan aksesoris menjadi beberapa produk fesyen yang paling banyak dibeli melalui Tokopedia, sepanjang semester I 2023 dibandingkan semester I 2022, dengan rata-rata peningkatan transaksi lebih dari 2,5 kali lipat khusus di Bali, dan hampir 3 kali lipat secara nasional,” jelas Antonia, di Bali, Kamis (19/10).
- Dukung Perkembangan Penjual Lokal dan UMKM, Fitur Shopee Live Jadi Pilihan Berjualan Mumpuni
- Berkat Hyperlocal Tokopedia, Brand Lokal Produk Kecantikan Penjualannya Meningkat Drastis
- Wali Kota Tarakan Raih Penghargaan Tokoh Indonesia Pengembang Digitalisasi
- Hyperlocal Tokopedia Bantu Penjual Berkembang, Bakpia Kukus Tugu Jogja Sudah Buktikan
Perdayakan perajin lokal
Salah satu UMKM Bali yang memanfaatkan platform Tokopedia dan Hyperlocal adalah TuTu and Co, usaha aksesoris lokal buatan tangan (handmade) yang didirikan oleh Wiko Wikarta ini berhasil memperluas pasar dan meningkatkan penjualan di era digital.
Wiko Wikarta mendirikan TuTu and Co–usaha yang bergerak di bidang aksesoris, seperti gelang, kalung, anting dan cincin–pada awal tahun 2019 di Bali.
Pria yang berasal dari Jawa Barat ini menceritakan awal mula mendirikan TuTu and Co ini. Berawal dari banyak orang bali yang menggunakan baju adab disertakan gelang tridatu.
"Idenya simple dari budaya Bali dapat inspirasi apalagi saat itu belum ada orang yang melirik fashion aksesoris ini. kemudian kita ambil peluang ini," kata Wiko.
Dia pun memanfaatkan pengrajin Bali untuk memproduksi produknya. Dari tangan-tangan pengrajin lokal ini tercipta gelang, kalung, anting sampai cincin yang cantik.
“TuTu and Co berfokus go local demi memberdayakan para perajin di Bali. Kami ingin mengubah stigma profesi perajin, yang awalnya dianggap tidak berpenghasilan, menjadi lebih berdaya," katanya.
Bahan Baku Berasal dari Jawa Tengah
Wiko menjelaskan sebagian besar bahan baku TuTu and Co berasal dari Indonesia, seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat. Wiko pun menjelaskan alasan pemilihan wilayah tersebut.
“Bahan baku TuTu and Co–dalam hal ini yang berupa manik-manik kaca–banyak diambil dari Jawa Tengah karena wilayah tersebut penuh dengan perajin kaca berkualitas. Sedangkan Jawa Barat adalah tempat kelahiran saya, jadi saya merasa ada tanggung jawab untuk memajukan kampung halaman saya.”
Menurutnya, jumlah produk aksesoris yang dipasarkan mencapai 700 item, dari total produk yang dibuat mencapai 1.200 item. "Ini buatan tangan dari Bali. Perajinnya juga kebanyakan lokal Bali," katanya.
Dia juga memberikan tips kepada masyarakat yang ingin memulai bisnis. Saat ingin mendirikan usaha, harus percaya diri dengan produk yang akan dijual.
"Yang perlu diingat ide kalian selalu benar. Saya jualan tebal kuping, bahkan kritikan sudah menjad kawan. Tapi yang perlu diingat mulai aja dulu percaya diri. Ingat harga bukan segalanya," pesan Wiko.
Bahkan saat dia menjual produknya dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan orang lain, Wiko tidak mau ambil pusing. Karena dia percaya pelanggannya akan membeli karena menghargai produknya yang dibuat langsung oleh pengrajin dengan hati dan cinta.
"Kita bukan yang termurah, jangan fokus hanya sama harga. Customer lebih menghargai karena karya dari tangan pengrajin,"
Dengan bergabung di Tokopedia, TuTu and Co berhasil menjangkau pasar yang lebih luas bahkan sampai ke Aceh. Untuk meningkatkan penjualan produk, TuTu and Co rutin mengikuti berbagai kampanye, seperti Tokopedia Fashion Week, Waktu Indonesia Belanja (WIB), Cantik Fest, dan Serbu Official Store (SOS).
“Berkat berjualan online di Tokopedia, omzet TuTu and Co bisa meningkat 2,5 kali lipat dibandingkan sebelum bergabung di Tokopedia. Handphone saya jadi bunyi terus” jelas Wiko.