Lewat Operasi Katarak Gratis, Eddy Sariaatmadja Raih Penghargaan Indonesia Best Philanthropy Award 2023
Operasi katarak gratis diberikan ke hampir 20 ribu masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
Operasi katarak gratis diberikan ke hampir 20 ribu masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
Lewat Operasi Katarak Gratis, Eddy Sariaatmadja Raih Penghargaan Indonesia Best Philanthropy Award 2023
Founder dan Chairman PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) Eddy Sariaatmadja berhasil meraih penghargaan Indonesia Best Philanthropy Award 2023 for Strengthening Health Ecosystem Activities Through Provision of Equal Health Access yang digagas media Warta Ekonomi.
- Raih Penghargaan Indonesia Best Philanthropy Award 2023, Ini Pesan Eddy Sariaatmadja
- FOTO: Pendiri Emtek Eddy Sariaatmadja Raih Indonesia Best Philanthropy Awards 2023
- Divestasi Saham Vale Belum Ada Putusan, Erick Thohir: Saya Pelajari Dulu
- FOTO: Ragam Reaksi Antusiasme Warga Mencoba Kereta Cepat Jakarta Bandung dari Stasiun Halim hingga Tegalluar
"Pak Eddy sangat peduli dengan operasi katarak di seluruh Indonesia. Bahkan ,beliau juga membagikan alat kesehatan untuk menunjang operasi katarak di berbagai rumah sakit," kata Direktur Surya Citra Media (SCM), Imam Sudjarwo saat mewakili Eddy Sariaatmadja menerima penghargaan di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (9/11) malam.
Tercatat, Bos Emtek tersebut telah memberikan operasi katarak gratis bagi 19.271 penduduk Indonesia dalam kurun waktu 2010 hingga 2023.
Bahkan, untuk periode Januari-September 2023 Eddy telah menyelamatkan sebanyak 1.442 pasang mata masyarakat melalui operasi katarak gratis.
"Jadi, operasi katarak gratis menjadi concern pak Eddy," ungkap Imam.
Alasan kuat sosok Eddy untuk getol memberikan layanan operasi katarak gratis bagi sebanyak mungkin masyarakat Indonesia atas dasar pengalaman pribadi.
Di suatu kesempatan, petinggi Emtek tersebut menyaksikan langsung betapa besarnya dampak operasi katarak gratis terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat.
Tak hanya operasi katarak, sikap dermawan Eddy juga tercermin atas bantuan operasi hernia, terhitung sudah 1.097 penduduk Indonesia mendapatkan fasilitas gratis ini sejak tahun 2018.
Eddy juga aktif kepada pemberian layanan operasi bibir sumbing hingga bantuan sosial bagi anak-anak yang membutuhkan seperti pembelian susu dan gempa Cianjur di akhir tahun 2022.
CEO Warta Ekonomi, Muhammad Ihsan mengungkapkan, pemberian penghargaan Indonesia Best Philanthropy Award 2023 for Strengthening Health Ecosystem Activities Through Provision of Equal Health Access tak lepas dari kepedulian Eddy dalam memberikan bantuan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat. Padahal, tak banyak pengusaha sukses yang mempunyai sikap dermawan untuk membantu sesama.
"Jadi, kami ingin mengangkat pak Edy sebagai contoh teladan buat kita semua, agar diikuti pengusaha lainnya," ungkap Ihsan.
Menyadur laman resmi FK-KMKUGM, Indonesia merupakan negara dengan prevalensi kebutaan dan gangguan penglihatan tertinggi kedua di dunia setelah Ethiopia.
Bahkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, katarak merupakan penyebab tertinggi kebutaan di Indonesia. Survei tersebut dilakukan dengan sasaran populasi usia 50 tahun ke atas.
Temuan tersebut, juga memperkirakan pengeluaran rata-rata per pasien yang mengalami kebutaan dengan dua mata berkisar USD 12.175 sampai USD 14.029 atau sekitar Rp 170 juta sampai dengan Rp 196 juta.
"Belum lagi ditambah dengan biaya tidak langsung yang cukup besar karena kerugian produktivitas," bunyi laporan tersebut.
Merdeka.com
Untuk diketahui, Indonesia Best Philanthropy Award 2023 merupakan ajang penghargaan bergengsi bagi para pengusaha nasional yang memiliki sikap dermawan dalam memberdayakan dan memperkecil kesenjangan sosial-ekonomi masyarakat.
Indonesia Best Philanthropy Award 2023 kali ini mengangkat tema Implementasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial dan Penjagaan Kelestarian Lingkungan dalam Pencapaian SDGs 2030.