Divestasi Saham Vale Belum Ada Putusan, Erick Thohir: Saya Pelajari Dulu
Masa operasi dan kontrak Vale Indonesia diketahui akan berakhir pada 2025.
Masa operasi dan kontrak Vale Indonesia diketahui akan berakhir pada 2025.
Divestasi Saham Vale Belum Ada Putusan, Erick Thohir: Saya Pelajari Dulu
Beberapa waktu lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengungkapkan keberlanjutan operasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) setelah 2025 bergantung di tangan Kementerian BUMN. Alasannya, Kementerian ESDM sudah tidak ada lagi masalah terkait proses pelepasan saham Vale tersebut.
"Tinggal finalisasi dengan BUMN. Kalau dari Kementerian ESDM sudah tidak ada masalah," kata Arifin di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (26/10) lalu.
Menanggapi itu, Menteri Erick Thohir menjelaskan alasan divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke Holding BUMN Pertambangan MIND ID belum juga rampung hingga saat ini. Dia bilang masih mempelajari lebih dahulu mengenai divestasi ini.
"Mengenai vale, ada 2 yang sedang kita lihat yaitu soal divestasi seperti apa kuenya. Karena jangan sampai yang didivestasikan hanya pinggiran saja tetapi yang di tengah tetap dikontrol terus tidak ada efisiensi untuk kita memaninning ke depan," kata Erick saat ditemui di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (28/10).
Merdeka.com
Makanya, dia tak langsung menyetujui hal-hal sebenarnya tidak untuk dibenarkan.
Namun dia memastikan terbuka soal akuisisi saham INCO tersebut. "Jadi saya harus pelajari dulu," tegasnya.
Sebagai informasi, jika ingin memperpanjang operasinya yang akan berakhir pada Desember 2025 maka Vale harus kembali mendivestasikan sahamnya ke MIND ID.
"Kalau mengenai akuisisi saham ya kita terbuka kemarin kan sampai 34 persen tidak 51 kita terbuka. Tapi jangan sampai yang didivestasi ini sebuah ke setengah-hatian," terangnya.
Selain sedang mempelajari Vale, Erick mendorong kerja sama Vale bekerja sama dengan Ford dengan Volkswagen. Namun dia tidak mau menutup mata kalau divestasi Vale dikembalikan ke negara tapi tidak dimiliki sepenuhnya.
"Tapi juga kita jangan menutup mata kalau memang divestasi Vale itu baik di lahan yang diberikan kembali kepada negara tapi kalau ownership kita oke ya kita cari hal positif," pungkas Erick.
Masa operasi dan kontrak Vale Indonesia diketahui akan berakhir pada 28 Desember 2025.
Divestasi Vale dilakukan pemerintah Indonesia demi kepentingan nasional. Hal ini seiring dengan rencana hilirisasi dan industrialisasi yang dilakukan pemerintah.
Saat ini, Vale Canada Ltd (VCL) memegang saham terbesar Vale Indonesia. Sisanya, kepemilikan Vale dipegang oleh MIND ID, Sumitomo Metal Mining (SMM), dan publik. Pemerintah Indonesia ingin menambah kepemilikan saham di Vale agar menjadi pemegang saham mayoritas.
Merdeka.com