Masih Kemahalan, Erick Thohir Tawar Harga Saham Vale Bisa Semurah Mungkin
Arya menjamin MIND ID telah mengantongi modal untuk melakukan akuisisi saham Vale Indonesia.
Arya menyebut, harga saham Vale Indonesia masih di luar hitung-hitungan pemerintah dan BUMN Holding Pertambangan, MIND ID.
Masih Kemahalan, Erick Thohir Tawar Harga Saham Vale Bisa Semurah Mungkin
Masih Kemahalan, Erick Thohir Tawar Harga Saham Vale Bisa Semurah Mungkin
Staff Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir masih terus berunding soal kesepakatan harga pasca PT Vale Indonesia melakukan divestasi saham.
Arya menyebut, harga saham Vale Indonesia masih di luar hitung-hitungan pemerintah dan BUMN Holding Pertambangan, MIND ID.
"Kalau pak Erick kan masih kemahalan, berarti masih negosiasi lagi. Tunggu saja," ungkapnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (27/11).
"Pokoknya masih negosiasi lah. Artinya enggak masuk dalam hitungan kita. Dengan nilai yang kita lihat, harusnya enggak segitu. Harusnya lebih murah," ujar Arya.
Kendati demikian, Arya menjamin MIND ID telah mengantongi modal untuk melakukan akuisisi saham Vale Indonesia. Namun, besarannya masih terus dinegosiasi.
"Ada lah pokoknya. Cash-nya ada, kalau enggak ada cash enggak mungkin lah," tegas dia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif sebelumnya mengungkapkan, Vale Indonesia telah sepakat melaksanakan divestasi saham 14 persen kepada MIND ID. Ini ditandai dengan dilakukannya Head of Agreement (HoA) di sela-sela kegiatan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC 2023 di San Fransisco, Amerika Serikat.
Kesepakatan ini juga mencakup pengisian board of management, di mana nantinya posisi Direktur Utama dan Komisaris Utama Vale Indonesia akan berasal dari Holding BUMN Tambang MIND ID.
Arifin menyampaikan, porsi 14 persen saham yang akan menjadi milik MIND ID itu berasal dari Vale Canada Limited atau Sumitomo Metal Mining. Namun, ia belum menyebut jumlah rincinya.
merdeka.com
"Kan Vale-nya ada, sumitomonya ada. Totalnya 14 persen, enggak 7 persen-7 persen. Yang mana yang lebih banyak yang mana yang lebih rela," imbuh dia.
Kendati begitu, Arifin juga masih belum ingin menyebut harga pasti dari pencaplokan saham Vale Indonesia. Ia pun berharap harganya bisa di bawah harga pasar.
"Harganya belum, buru-buru aja. Tapi yang penting harus lebih murah dari harga pasar. Head of Agreement salah satunya, kontennya kan harus sepakat semuanya," tutur Arifin Tasrif.
merdeka.com