Lewat Sains & Teknologi, Sampoerna Fokus Dorong Kemandirian SDM di Era Industri 4.0
Sejak tahun 2007, program SETC telah menerima sekitar 96.000 pengunjung, melatih sekitar 46.000 pebisnis di 79 kota/kabupaten di seluruh Indonesia, dan membantu 3.000 UKM.
Perusahaan tembakau di Indonesia, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) mendukung visi pemerintah dalam mendukung inovasi industri kreatif 4.0 untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa melalui pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM), sains, dan teknologi. Hal ini ditegaskan Sampoerna pada Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 untuk terus mengembangkan bisnis yang berbasis sains dan inovasi.
Manager Regulatory Affairs Reduced Risk Products Sampoerna, Tias Gatra Annisaa mengatakan, selama 106 tahun kehadirannya di Indonesia, Sampoerna senantiasa mengambil peran aktif untuk mendorong kemandirian dan daya saing bangsa melalui pengembangan program yang berbasis inovasi dan teknologi. Lebih dari 10 tahun, perusahaan telah menjalankan program Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Sampoerna Retail Community (SRC) guna meningkatkan kapasitas dan kemampuan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
-
Bagaimana cara PIDI 4.0 membantu industri di Indonesia? PIDI 4.0 memiliki showcase center yang menunjukkan miniatur penerapan teknologi 4.0 pada industri. Selain mengunjungi showcase center yang berlokasi di lantai dasar PIDI 4.0, pengunjung juga bisa melihat command center & control room di lantai 2, industry 4.0 laboratorium di lantai 3, test bed facilities di lantai 4, coworking space di lantai 8, dan fasilitas lainnya yang tersedia.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Apa tujuan utama di balik Hari Inovasi Indonesia? Tujuan peringatan Hari Inovasi Indonesia sendiri untuk menggairahkan para pelaku bisnis untuk menumbuhkan budaya inovatif atas produk atau layanan yang ditawarkan kepada Masyarakat.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
"Peringatan Hakteknas kali ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi dari berbagai pihak, termasuk industri, untuk mewujudkan peran nyata penerapan teknologi dan inovasi. Hal ini tentunya akan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi kesejahteraan masyarakat," kata Tias dalam keterangan resminya, Selasa (26/8).
Tias menjelaskan, sejak tahun 2007, program SETC telah menerima sekitar 96.000 pengunjung, melatih sekitar 46.000 pebisnis di 79 kota/kabupaten di seluruh Indonesia, dan membantu 3.000 UKM. Sampoerna juga telah mengimplementasikan 90 proyek penelitian terapan yang telah di uji di bidang pertanian terintegrasi.
Sementara dalam program SRC, Sampoerna mengembangkan ketahanan dan daya saing pada lebih dari 110.000 pedagang tradisional di seluruh Indonesia. Perusahaan juga terus meningkatkan kualitas program di tengah tantangan era industri 4.0. Salah satunya melalui peluncuran aplikasi mobile 'Ayo SRC' sebagai terobosan inovatif dalam memperkuat ekosistem komersial perusahaan dan mengintegrasikan para anggota menggunakan teknologi digital. Aplikasi ini menghubungkan seluruh anggota SRC dengan mitra penyalur, seperti pedagang grosir dan konsumen.
"Kami terus memicu diri tidak hanya dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan, namun juga dalam memberikan inspirasi, motivasi serta bertindak sebagai sarana bagi masyarakat dalam mencapai kemandirian. Dengan demikian, Sampoerna telah memanfaatkan pengetahuan bisnisnya dalam memberdayakan pelaku UKM di Indonesia," kata Tias.
Selain pengembangan sumber daya manusia, Sampoerna juga mendorong pengembangan inovasi produk. Menurut Tias, industri tembakau secara global mengalami perubahan, baik dari sisi produk maupun selera konsumen. Terkait hal itu, Philip Morris International, afiliasi dari Sampoerna, telah melakukan transformasi pada industri tembakau melalui inovasi produk bebas asap, seperti produk tembakau yang dipanaskan.
"Dengan bertumbuhnya tantangan di era industri 4.0, Sampoerna percaya bahwa peningkatan kualitas UKM melalui kontribusi teknologi adalah hal yang krusial. Oleh karena itu, kami berharap agar terbentuk sinergi antara Sampoerna dan para pemangku kepentingan, khususnya di Bali, dalam menciptakan ekosistem yang memberikan akses kepada masyarakat atas inovasi produk bebas asap, seperti produk tembakau yang dipanaskan ini," ucapnya.
Saat ini, Sampoerna memiliki Laboratorium Scientific Technical Services (STS) yang terletak di Pasuruan, Jawa Timur. Laboratorium ini merupakan satu dari empat laboratorium super yang dimiliki PMI di seluruh dunia. Di sini, STS melakukan penelitian dan pengujian terhadap produk tembakau konvensional dan produk bebas asap. STS memiliki 65 ilmuwan, insinyur, dan teknisi lokal dari berbagai bidang ilmiah, termasuk kimia, teknik kimia, biokimia, serta teknik listrik.
"Kami secara aktif mendorong riset dan meningkatkan inovasi teknologi yang akan membuat industri tembakau semakin bertumbuh, terutama bagi pengembangan produk tembakau alternatif, seperti produk bebas asap di Indonesia. Langkah yang dilakukan Sampoerna juga sejalan dengan visi-misi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang menginginkan adanya peran serta dari swasta dalam pengembangan riset dan inovasi teknologi di Indonesia," ujarnya.
Dengan segala program dan pengembangan bisnis berbasis sains dan teknologi yang sudah dijalankan selama ini, Tias optimistis Sampoerna dapat berpartisipasi dalam mewujudkan visi pemerintah. "Kami siap berjalan bersama pemerintah, terutama Kemenristekdikti yang dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani pada Mei lalu dan Pemerintah Provinsi Bali yang sangat terbuka dengan hadirnya produk-produk inovasi. Hal ini demi mendorong perekonomian Indonesia yang mampu berdaya saing dengan didukung kualitas SDM, inovasi, dan teknologi yang unggul, terutama dari kalangan UKM," tutup dia.
Baca juga:
Warung Kelontong Binaan SRC Pecahkan Rekor Dunia Lomba Makan Kerupuk
Cara Unik HM Sampoerna Perangi Masalah Sampah
Kurangi Jejak Karbon, PT HM Sampoerna Sabet Penghargaan dari Enterprise Asia
Cara PT HM Sampoerna Atasi Masalah Sampah Puntung Rokok
Kata Bos Sampoerna soal Tak Ada Kenaikan Cukai Rokok di 2019
Sampoerna Raih Pendapatan Rp 106,7 Triliun