Lima miliarder Indonesia yang hartanya melonjak drastis
Peningkatan kekayaan drastis itu dicapai melalui strategi bisnis lihai dari kelima pengusaha ini.
Selain mencatat beberapa nama baru yang masuk ke dalam daftar tahunan 40 orang terkaya Indonesia, daftar buatan Majalah Forbes pekan lalu sekaligus merekam perubahan kekayaan drastis para pengusaha itu dibandingkan 2011.
Pertambahan harta orang-orang superkaya Tanah Air itu bukan cuma di kisaran ratusan juta dollar. Terlihat dalam daftar tersebut, beberapa pengusaha berhasil meraup tambahan kekayaan fantastis, mencapai lebih dari USD 1 miliar (setara Rp 9,5 triliun) hanya dalam waktu setahun.
-
Siapa saja orang terkaya di Indonesia? Memiliki kekayaan gabungan sebanyak US$ 48 miliar (Rp 744 triliun), Robert Budi dan Michael Hartono bertahan di posisi pertama.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Bagaimana Inul Daratista disebut sebagai orang terkaya? Kabar tersebut muncul ketika Inul Daratista disebut sebagai salah satu dari lima orang terkaya di Indonesia oleh lembaga pajak Indonesia.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia berdasarkan daftar Forbes? Di posisi pertama daftar orang terkaya Indonesia masih ditempati oleh Prajogo Pangestu dengan nilai kekayaan USD67,4 miliar.
-
Bagaimana cara Forbes menentukan daftar orang terkaya di Indonesia? Majalah Forbes belum memperbaharui daftar 10 orang terkaya di Indonesia pada edisi Juli 2024.
-
Bagaimana Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya di Indonesia? Forbes menuliskan, kekayaan mantan sopir Angkot itu bersumber dari usaha di sektor Petrokimia. Selain itu, kekayaan orang nomor satu di Indonesia tersebut juga berasal dari bisnis di sektor pertambangan.
Peningkatan kekayaan itu dicapai melalui strategi bisnis yang lihai dari para pengusaha ini. Namun, ada kesamaan dari para miliarder yang kekayaannya bertambah dalam waktu singkat. Mereka rata-rata pelaku usaha yang tidak merambah sektor pertambangan.
Tahun ini seakan isyarat lampu kuning bagi pengusaha sektor mineral seperti batu bara, karena banyak dari mereka melorot posisinya di daftar Forbes dibanding tahun lalu. Sebaliknya, pengusaha yang bergerak di sektor kimia, transportasi, atau media massa sukses meroketkan jumlah kekayaannya.
Berikut daftar lima miliarder Indonesia yang hartanya melonjak drastis dibanding tahun lalu, seperti dilansir Forbes:
Anthoni Salim
Putra mendiang jutawan legendaris Liem Sioe Liong (lantas ganti nama menjadi Sudono Salim) ini berhasil menaikkan harta keluarganya gila-gilaan. Tahun lalu, kekayaan bersih Anthoni Salim 'cuma' USD 3,6 miliar. Alhasil posisinya dalam daftar Forbes pada 2011 berada di peringkat lima.
Tahun ini, harta Anthoni dan keluarga Salim bertambah USD 1,6 miliar, dan dia naik satu peringkat menjadi orang terkaya keempat di Indonesia. Forbes menilai tambahan kekayaannya meningkat pesat lantaran investasi luar negeri yang efektif, semisal pembangunan pabrik pengolahan mi instan merek Indomie di Yordania.
Kesuksesan Grup Indo, mencakup Indomobil sampai jaringan ritel Indomaret, yang juga dikomandoi Anthoni turut berperan menambah pundi-pundi uangnya, sehingga bisa meningkat drastis menjelang akhir 2012.
Sri Prakash Lohia
Pengusaha yang dahulu imigran asal India ini bukan nama baru dalam daftar 40 orang terkaya Tanah Air bikinan Forbes. Namun, dari segi pertambahan kekayaan, Sri Prakash termasuk yang paling moncer.
Tahun lalu, adik ipar taipan India Laksmi Mittal ini berada di urutan ke-13 orang terkaya Indonesia. Pada 2012, lelaki 60 tahun ini berhasil naik tujuh peringkat. Hartanya bertambah USD 1,3 miliar dalam waktu kurang dari setahun.
Pemilik grup Indorama Ventures yang banyak membuat kain berbahan polyester ini sukses mengakuisisi Old World Industries Inc, pabrik kimia terkemuka asal Inggris, di awal 2012. Miliarder yang sehari-hari menetap di Inggris itu juga meraup untung besar dari produksi Indorama Eleme Petrochemichals, anak perusahaannya yang berada di Nigeria.
Chairul Tanjung
"Si anak singkong", demikian Chairul menjuluki dirinya sendiri saat meluncurkan otobiografi ketika berulang tahun ke-50 beberapa bulan lalu. Tidak hanya menghebohkan masyarakat lewat bukunya, bos stasiun televisi Trans TV dan Trans 7 itu kembali bikin geger karena berani membeli 100 persen saham jaringan ritel raksasa PT Carrefour Indonesia, pertengahan November kemarin.
Harta pria kelahiran 16 Juni 1962 ini memang terus menanjak. Tahun 2008, harta kekayaannya masih sebesar Rp 5,6 triliun. Dengan total harta tersebut, CT - panggilan akrabnya yang lain - berada di peringkat 13 orang terkaya Indonesia. Setahun kemudian, hartanya menjadi Rp 8,9 triliun. Lantas pada 2010, harta miliarder ini naik menjadi Rp 9 triliun.
Dia tercatat berani meminjam uang dalam jumlah tak main-main, termasuk berutang ke 10 bank internasional sebesar USD 750 juta buat membeli Carrefour. CT juga tak segan bergerak di banyak bidang, tak cuma televisi, namun juga properti dan finansial.
Tahun ini harta CT menembus USD 3,4 miliar atau setara Rp 32,6 triliun. Dengan total kekayaannya itu, Chairul Tanjung dinobatkan sebagai orang terkaya nomor lima di Indonesia versi Forbes.
Soegiarto Adikoesoemo
Soegiarto Adikoesoemo adalah pemilik AKR Corporindo, yang mayoritas usahanya di sektor kimia. Hartanya sempat melonjak tahun lalu imbas keterlibatannya di sektor batu bara beberapa tahun terakhir.
Ketika harga batu bara mulai menunjukkan penurunan awal 2012, Pak Gik, demikian dia biasa disapa keluarga dan koleganya, langsung banting setir. Pria asal Malang berusia 72 ini memilih fokus menggenjot produksi petrokimia dan distribusi minyak yang dikelola banyak anak perusahaan AKR.
Langkah bisnis cerdasnya yang lain adalah menjual Sorini, produsen sorbitol dan petromikia ke Cargill senilai USD 247 juta pada 2010. Soegiarto juga memiliki perusahaan properti, AKRLand Development yang mengoperasikan hotel di Bali dan Manado.
Beberapa keputusan bisnis tersebut secara jitu mengatrol kekayaannya. Harta penggemar berat seni lukis ini bertambah, dari yang tahun lalu USD 770 juta, tahun ini menjadi USD 1,15 miliar.
Kusnan dan Rusdi Kirana
Duo saudara Kusnan dan Rusdi Kirana sempat terbuang setahun dalam daftar 40 orang terkaya Tanah Air. Bos maskapai murah Lion Air itu tahun ini kembali merangsek dan sukses menapaki posisi ke-33 dalam daftar Forbes dengan kekayaan USD 900 juta.
Harta mereka bertambah USD 320 juta dibanding dua tahun lalu, terutama karena kinerja yang bagus dari Lion Air. Maskapai ini berhasil menjadi pemimpin pasar penerbangan Tanah Air, jauh meninggalkan maskapai pelat merah Garuda Indonesia, dengan menguasai 51 persen pangsa pasar.
Duo pengusaha ini sekarang sedang bersaing ketat dengan raksasa penerbangan murah lain di Asia, yaitu AirAsia milik Tony Fernandes asal Malaysia. Buat menghadapi persaingan tersebut, Kusnan dan Rusdi tidak tanggung-tanggung membeli 230 unit pesawat produksi Boeing. Bahkan, penandatanganan pembelian disaksikan langsung oleh Presiden Amerika Barack Obama.
Selain mengelola maskapai, mereka juga menyewakan beberapa jet pribadi. Keduanya tahun depan berencana meresmikan maskapai penerbangan premium anyar Batik Air yang targetnya menyasar orang kaya dan turis asing berkocek tebal.