Lima strategi atasi masalah keuangan untuk generasi milenial
Belum juga akhir bulan, tapi kamu sudah sering mengeluh bokek alias tak punya uang? Wah, saatnya mengambil tindakan berani membenahi keuangan biar enggak hobi bokek. Baru masuk pekan kedua bulan November, hitungannya sebenarnya masih tanggal muda. Maklum, gajian baru dua minggu berlalu.
Belum juga akhir bulan, tapi kamu sudah sering mengeluh bokek alias tak punya uang? Wah, saatnya mengambil tindakan berani membenahi keuangan biar enggak hobi bokek.
Baru masuk pekan kedua bulan November, hitungannya sebenarnya masih tanggal muda. Maklum, gajian baru dua minggu berlalu. Bahkan, bagi kamu yang jadwal penerimaan gajinya di awal bulan, tanggal-tanggal segini biasanya masih berasa kaya raya.
Tapi, tidak sedikit, kalangan yang sudah mengeluh bokek dan uangnya menipis di rekening padahal masih tanggal segini. Apakah kamu termasuk kelompok ini? Bila iya, cobalah menyisihkan waktu sejenak untuk mengevaluasi untuk mengetahui apa kira-kira penyebab kondisi kekacauan finansial seperti ini.
Jangan-jangan penyebabnya adalah karena kamu kurang disiplin mengelola pengeluaran sehingga uang mudah habis untuk pengeluaran-pengeluaran impulsif. Atau, bisa jadi karena kondisi keuangan kamu terlalu dibebani utang atau beragam pinjaman, mulai dari utang kartu kredit, pinjaman mahasiswa, kredit tanpa agunan, dan lain sebagainya.
Beban utang yang terlalu banyak membuat penghasilan yang kamu terima seolah cuma 'numpang lewat' saja. Ujung-ujungnya, kamu terjebak kondisi bokek atau kering duit.
Berikut strategi agar gaji tak cepat habis di tengah bulan seperti dikutip halomoney.com:
-
Bagaimana cara menghindari utang dalam tips keuangan? Hindari utang dalam tips keuangan dengan menjalani gaya hidup yang tidak bergantung pada pinjaman atau utang berlebihan. Selain itu, Anda bisa bijak dalam mengelola uang Anda. Hal ini dapat membantu kalian membuat keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan.
-
Bagaimana cara Jepang mengelola keuangan di Indonesia? Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Apa yang ditawarkan Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran? Dalam rangka tema HUT tahun ini, yaitu Jakarta sebagai Kota Global Dengan Berjuta Pesona, Adira Finance hadirkan Kampung Adira di Jakarta Fair dengan tujuan menyediakan solusi finansial yang unik dan mempesona bagi para pengunjung melalui sinergi dengan ekosistem.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Baca juga:
Jepang beri pinjaman Rp 14,2 triliun bangun Pelabuhan Patimban tahap 1
Presiden Jokowi sebut UMKM kunci pertumbuhan ekonomi ASEAN
Pengusaha hotel bantah konsumsi masyarakat beralih ke jalan-jalan
Kelebihan pasokan kamar, pemerintah diminta moratorium izin pembangunan hotel
Bos Bappenas beberkan penyebab melambatnya konsumsi masyarakat di kuartal III-2017
Bos Bappenas pesimis pertumbuhan ekonomi 2017 bisa capai target
Bos Bappenas cari solusi antisipasi peningkatan pengangguran akibat digitalisasi
Evaluasi kondisi keuangan
Cek saja histori penghasilan dan pengeluaran kamu paling tidak selama 2 bulan terakhir. Untuk apa saja penghasilan yang kamu dapatkan dibelanjakan. Berapa porsi penghasilan yang kamu habiskan untuk membayar utang, untuk membiayai kebutuhan rutin, juga berapa porsi pendapatan yang kamu habiskan untuk kebutuhan-kebutuhan yang sejatinya bisa ditunda.
Secara umum, pengaturan penghasilan biasanya meliputi tiga pos pengeluaran utama. Yaitu, pengeluaran untuk utang, pengeluaran biaya hidup sehari-hari, pengeluaran untuk hari depan (menabung atau investasi. Bila mengikuti prinsip keuangan sehat, pengeluaran utang hanya boleh sebesar maksimal 30 persen-35 persen total penghasilan rutin. Lalu, untuk porsi pengeluaran hari depan atau tabungan/investasi, minimal 10 persen dari total penghasilan. Sisanya, adalah jatah penghasilan untuk menopang kebutuhan hidup sehari-hari, mulai dari biaya makan, transportasi, uang sekolah anak, dan lain sebagainya.
Pangkas utang
Bila hasil evaluasi menunjukkan, beban utang kamu melampaui angka 35 persen, maka perlu ada langkah berani untuk menanggulanginya supaya kondisi keuangan dapat lebih sehat. Langkah awal adalah, beber semua jenis utang kamu, mulai dari utang kartu kredit, utang kredit tanpa agunan, utang kredit pemilikan rumah, pinjaman lain-lain.
Nah, dari sana, kelompokkan jenis utang yang paling mendesak diselesaikan, yang paling mahal bunganya. Utang kartu kredit umumnya menjadi utang termahal biayanya disusul pinjaman tanpa jaminan. Beranikan diri untuk menyelesaikan utang yang paling mendesak ini supaya porsi beban utang bisa kamu tekan hingga di bawah 35 persen.
Tapi, darimana mendapatkan tambahan uang untuk menyelesaikan utang? Pilihannya ada tiga. Pertama, menghemat biaya hidup sehari-hari sehingga ada alokasi penghasilan yang dapat kamu gunakan untuk menyelesaikan utang. Kedua, opsi refinancing. Bila terlalu sulit langsung menutup utang, kamu bisa menimbang pengajuan refinancing pada pemberi utang.
Bisa dengan meminta perpanjangan tenor cicilan, permintaan penghentian penghentian bunga, opsi pembayaran pokok utang terlebih dahulu, mengambil utang lebih murah untuk menutup utang lebih mahal yang terus bergulung. Ketiga, menambah penghasilan untuk mencari tambahan dana membayar utang.
Hidup hemat
Sering bokek saat tanggal gajian belum lama berlalu bisa juga menjadi indikasi bila pengeluaran kamu terlalu boros. Saatnya menerapkan hidup hemat! Caranya tidak susah. Kamu tinggal mengecek daftar pengeluaran rutin dan carilah celah penghematan dari sana.
Misalnya, biaya makan selama sebulan memakan uang cukup banyak. Penyebabnya antara lain karena kamu sering makan di luar alih-alih makan di rumah atau membawa bekal makan siang sendiri. Atau, biaya transportasi ternyata menghabiskan dana lumayan gara-gara kamu lebih sering memakai taksi ketimbang memanfaatkan transportasi publik atau ojek.
Beranilah untuk memulai aksi penghematan besar-besaran sehingga dompet kamu leluasa bertahan sampai tanggal gajian selanjutnya tiba. Caranya mudah, kok. Kamu bisa menghemat biaya makan dengan mulai memasak makanan sendiri. Ini bisa membantu kamu menghemat biaya makan hingga 30 persen. Mulailah memanfaatkan transportasi publik agar biaya transportasi bisa lebih kecil.
Setelah upaya penghematan sudah kamu lakukan, coba lihat hasilnya. Nilai penghematan yang kamu kumpulkan itu dapat kamu gunakan untuk menutup kebutuhan lain yang lebih penting. Minimal, kamu tidak lagi sering bokek di tengah jalan.
Cari tambahan penghasilan
Hari gini tidak punya pekerjaan sampingan? Di era teknologi internet yang membuat segalanya bisa lebih praktis, sudah waktunya kamu mengoptimalkan waktu dan energi untuk mencari sumber penghasilan tambahan selain pekerjaan tetap yang kamu andalkan sekarang. Banyak peluang usaha sampingan yang bisa dijajaki oleh pekerja kantoran.
Mulai dari menjadi freelance writer, freelance desainer, part time consultant, hingga menjadi dropshipper online atau menjadi broker. Broker asuransi, broker mobil bekas, hingga broker properti dapat kamu jalankan di sela-sela pekerjaan utama.
Dengan memiliki tambahan penghasilan dari pekerjaan sampingan, kamu bisa memperbesar porsi pendapatan dan bisa menghindari kondisi bokek terlalu cepat.
Pindah dengan gaji yang lebih besar
Kadangkala, kondisi bokek yang terlalu cepat dan hampir selalu berulang kamu alami, padahal kamu sudah melakukan penghematan di sana sini, plus beban utang juga tidak banyak, sangat mungkin penyebabnya hanya satu: pendapatan kamu dari pekerjaan sekarang memang sudah tidak memadai lagi.
Jangan terlena dengan zona nyaman. Tengok kanan kiri dan tangkap peluang menaikkan pendapatan dengan lebih cepat melalui pekerjaan baru! Memang berganti pekerjaan baru juga memiliki risiko. Tapi, dengan perhitungan yang tepat, pindah kerja ke kantor baru yang menawarkan gaji lebih oke, sejauh ini masih ampuh menjadi jalan keluar menaikkan penghasilan.