Listrik Selama Ramadan Dipastikan Aman, Pasokan Batu Bara untuk Pembangkit Cukup 20 Hari Operasi
Stok batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLN di sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) tercatat mencapai 24,8 HOP.

PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) meningkatkan pasokan bahan bakar untuk pembangkit agar tetap dalam kondisi yang aman. Langkah ini dilakukan untuk mendukung keandalan pasokan listrik selama bulan Ramadan.
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menegaskan bahwa PLN EPI berkomitmen untuk memastikan kecukupan bahan bakar dengan memperkuat rantai pasok serta memperbaiki prosedur pemenuhan bahan bakar untuk pembangkit listrik.
- PLN Jamin Listrik Wilayah Indonesia Timur, Aman saat Libur Natal dan Tahun Baru
- Tiga Hari Jelang Pembukaan PON, Listrik di Aceh Alami Gangguan
- Indonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya
- PLN Tambah Pembangkit Listrik Hijau di Nusa Penida, Aktif Mulai Tahun Depan
"PLN EPI siap memberikan pasokan energi primer demi listrik yang handal selama periode Ramadhan tahun ini. Stok bahan bakar pembangkit saat ini berada dalam kondisi aman," kata Iwan, Kamis (13/3).
Iwan juga menjelaskan bahwa selain memperkuat pasokan bahan bakar energi primer, PLN EPI terus memantau aktivitas bongkar muat kapal serta semua pengadaan yang dilakukan secara digital. Dia merinci bahwa stok batu bara untuk pembangkit listrik secara umum berada dalam kondisi yang aman, dengan rata-rata di atas 20 Hari Operasi (HOP).
Stok batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLN di sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) tercatat mencapai 24,8 HOP.
"Sementara itu, stok untuk sistem Sumatera-Kalimantan (Sumkal) sebesar 26,7 HOP dan untuk Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara sebesar 29,2 HOP," lanjutnya.
Selain batu bara, PLN juga memastikan ketersediaan energi primer lainnya, seperti gas dan BBM, dalam kondisi yang aman. PLN EPI berkomitmen untuk memberikan keamanan pasokan energi primer yang optimal agar masyarakat dapat menjalankan ibadah di bulan Ramadan dengan nyaman.
Pasokan Listrik PLN
Sebelumnya, PLN Indonesia Power (PLN IP) telah menyiapkan pasokan listrik dengan Daya Mampu Netto (DMN) lebih dari 19,5 Gigawatt (GW) untuk memenuhi kebutuhan listrik selama bulan Ramadan 1446 H/2025 M.
Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat menjalankan aktivitas mereka dengan nyaman selama bulan suci Ramadan.
Direktur Utama PLN Indonesia, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa pasokan listrik dari Indonesia Power cukup memadai dan siap mendukung kebutuhan listrik di setiap sistem dan sub sistem kelistrikan di seluruh Indonesia, meskipun diperkirakan akan ada peningkatan konsumsi listrik, terutama pada malam hari selama bulan Ramadan.
"Sebagai subholding generation company terbesar di Asia Tenggara, PLN Indonesia Power memiliki peran besar dalam memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia, khususnya saat momen penting seperti Ramadan," kata Edwin.
Edwin juga menjelaskan bahwa pembangkit yang dikelola oleh PLN Indonesia Power akan beroperasi secara optimal untuk memenuhi kebutuhan listrik.
Dengan kapasitas daya mampu netto sebesar 19.504,5 Megawatt (MW) atau lebih dari 19,5 Gigawatt, PLN Indonesia Power berkomitmen untuk menyediakan nyala terang bagi masyarakat Indonesia, dari bulan Ramadan hingga lebaran mendatang.
"Di bulan suci Ramadan tahun ini, PLN Indonesia Power pastikan kelistrikan selama Ramadan aman dan andal," tuturnya. Selain itu, Edwin juga memastikan bahwa energi primer dalam kondisi aman untuk mendukung kontinuitas pengoperasian pembangkit sesuai dengan kebutuhan sistem.
Untuk menjaga pasokan listrik selama Ramadan 2025, PLN IP telah mengerahkan lebih dari 3.800 personil siaga dan mendirikan 76 Posko Siaga Ramadan di seluruh Indonesia.
"Dalam memenuhi kebutuhan listrik selama Ramadan, PLN Indonesia Power akan bekerja lebih baik dan lebih ekstra dengan mengikuti SOP yang telah ditetapkan," tutup Edwin.