Luhut Ungkap Indonesia Bisa Raup Cuan Rp131 Triliun Lewat Durian, Bagaimana Caranya?
China adalah pilihan yang masuk akal bagi Indonesia untuk bekerjasama dalam pengembangan SDM.
China adalah pilihan yang masuk akal bagi Indonesia untuk bekerjasama dalam pengembangan SDM.
- Indonesia Tak Dilirik, China Lebih Suka Impor Durian dari Thailand dan Vietnam
- Nilai Ekspor Durian Indonesia Tembus Rp816 Juta pada Juli 2024, Negara Tujuannya Singapura dan Malaysia
- Akhirnya Utang dari China Cair Rp7 Triliun, Untuk Bayar Pembengkakan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
- SEMENIT PAHAM: 5 Lukisan Termahal Dunia, Harganya sampai Rp6 Triliun
Luhut Ungkap Indonesia Bisa Raup Cuan Rp131 Triliun Lewat Durian, Bagaimana Caranya?
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan investasi Luhut Binsar Pandjaitan berencana untuk meningkatkan skala perdagangan Indonesia dengan China melalui ekspor durian.
Rencana ini muncul saat dia melakukan kunjungan ke China dua pekan lalu.
"Kemarin dengan Pak Wang Yi baik dalam bilateral, kami hampir tiga jam ketemu berdua maupun juga dengan tim, kemudian kita tindak lanjuti semua. Masalah itu sebenarnya adalah perencanaan dan eksekusi dari perencanaan," kata Menko Luhut, dikutip melalui akun instagram @luhut.pandjaitan, Kamis (27/6).
Dia menuturkan, perencanaan dan eksekusi yang baik adalah syarat keberhasilan kerjasama bilateral maupun sebuah investasi.
Itulah yang ia lakukan pada kunjungan ke China dua minggu lalu guna mendorong implementasi beberapa proyek kerjasama antara kedua negara mitra, Indonesia dan China.
BLuhut menyampaikan, rencana ekspor durian China nilanya mencapai USD7-8 miliar atau setara Rp131 triliun (USD1=Rp16.405).
"Orang mungkin pada aneh, tapi durian ini sebesar USD 7-8 miliar mereka impor," ujar dia.
Dia menuturkan, bisa dibayangkan bila satu kabupaten di Indonesia, katakanlah hanya berpenduduk 80 ribu hingga 100 ribu jiwa, bisa ekspor USD100 juta durian ke China per tahun.
Kabupaten tersebut bisa mendapat pemasukan sebesar Rp1,5 triliun.
"Tentu akan memberikan manfaat perekonomian yang signifikan di suatu daerah. Jadi, jangan dianggap enteng. Nah, makanya kerja sama ini betul-betul kita buat dengan BGI Genomics untuk research, sehingga betul-betul durian itu durian yang bagus," tutur dia.
Meskipun membutuhkan waktu 3-4 tahun untuk berbuah, tetapi dari sekarang Pemerintah telah mulai menanam pohon durian di Humbang Hasundutan, di Fakfak Barat yang ditanam dilahan 100 hektare.
Kemudian, Pemerintah juga akan menanam pohon durian di Palu, dan di beberapa tempat yang duriannya oleh National Development and Reform Commusion (NDRC) China dianggap bagus.
Selain itu, pihaknya juga membahas beberapa kerja sama di bidang energi hijau, peningkatan kualitas alat-alat dan fasilitas kesehatan dalam negeri, serta Investasi perusahaan tekstil berskala besar.
Selanjutnya paling menarik dan menjadi perhatian utamanya adalah rencana kerjasama pendidikan, dengan universitas-universitas terbaik di Tiongkok seperti Tsinghua dan Fudan.
Sebagai negara dengan pendanaan riset terbesar kedua di dunia dengan total dana riset sebesar USD551,1 miliar, China adalah pilihan yang masuk akal bagi Indonesia untuk bekerjasama dalam pengembangan SDM.
"Saya mengajukan penawaran kepada mereka agar menerima lulusan terbaik dari pelajar-pelajar Indonesia, untuk melakukan studi Undergraduate maupun Graduate program di sana. Setelah lulus, mereka juga bisa mengikuti program pelatihan kerja di perusahaan-perusahaan di Tiongkok sebelum kembali ke Indonesia," ujar dia.
Di sisi lain, Luhut melihat kepemimpinan strategis diplomasi antara dua negara sahabat ini adalah faktor penting keberlangsungan hubungan bilateralnya. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Indonesia dan Tiongkok dalam mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat.
Ia berharap intensitas pembicaraan tingkat tinggi yang diikuti dengan kerja sama yang terus diperdalam di beberapa sektor, dapat membawa kemajuan bukan hanya bagi Indonesia dan China.
Melainkan juga berdampak kepada masa depan negara-negara berkembang lainnya dalam membangun komunitas untuk masa depan bersama.