Majukan Papua, pemerintah dituntut beri transportasi murah
Jika menunggu infrastruktur maka harga akan tetap mahal hingga 15 tahun mendatang.
Kondisi perekonomian Indonesia Timur seperti Papua masih sangat terbelakang. Harga berbagai barang kebutuhan juga tinggi karena mahalnya biaya logistik dan transportasi.
Koordinator Pokja Infrastruktur Kawasan Timur Indonesia Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Ferrianto Djais, mengatakan untuk mengatasi masalah ini pemerintah perlu memberi transportasi murah dengan tarif yang disubsidi. Jika menunggu infrastruktur maka harga akan tetap mahal hingga 15 tahun mendatang.
"Kita minta ada kekhususan, fasilitas angkutan murah untuk BBM dan produk yang disubsidi oleh pemerintah. Kalau begini dalam 4 tahun ekonomi akan tumbuh," katanya di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (8/1).
Selain pengembangan transportasi, pemerintah juga dituntut untuk mengembangkan SDM atau masyarakat Papua. Hal ini dibutuhkan untuk menyeimbangi kemajuan ekonomi yang nantinya terjadi.
"SDM itu kan pelaku pembangunan, memang ada beberapa tingkatan. Tidak bisa ujug-ujug masuk ke industri. Untuk awal pemerintah bisa melibatkan mereka di pertanian, meningkatkan produksinya," tuturnya.
Ferrianto mengatakan saat ini Kadin sudah mulai bekerjasama dengan Pemda dan masyarakat sekitar untuk meningkatkan kualitas. Hal ini juga dibutuhkan agar potensi ekonomi dan alam Papua bisa tergarap dan memberikan keuntungan untuk Indonesia terutama Papua.
"Ini mendatangkan ekonomi dan kita bisa menemukan antara supply dan demand," tutupnya.