Megabuild & Keramika Indonesia, Memastikan Industri Lokal Bersaing Secara Global
Gelaran Megabuild Indonesia ke-21 dan Keramika Indonesia ke-10 resmi dibuka.
Gelaran Megabuild Indonesia ke-21 dan Keramika Indonesia ke-10 resmi dibuka hari ini di Jakarta Convention Center, Hall A dan B.
Pameran ini mengumpulkan ratusan merek, menjadikannya salah satu terlengkap di Indonesia.
- Jelang Debat Pilkada Jakarta, Siapa Paslon Paling Kaya? Ini Daftar Kekayaan Mereka
- Asia Pacific Coatings Show dI Jakarta Dihadiri 15 Negara, Jadi Ajang Cari Solusi Pelaku Industri
- BSI International Expo 2024 Bidik Transaksi Rp1 Triliun dalam 4 Hari
- Berbaju Putih dan Kopiah Hitam, Prabowo Hadiri Rakornas Gerindra di Jiexpo
Acara yang berlangsung dari tanggal 9 hingga 12 Mei 2024 ini, tidak hanya menampilkan kekayaan inovasi dalam bahan bangunan dan keramik tetapi juga menandai hasil dari kerjasama erat dengan Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), khususnya untuk pameran Keramika.
Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), Edy Suyanto mengatakan, beradaptasi dengan regulasi global dan lokal bukan hanya penting untuk memenuhi standar saat ini tetapi juga untuk memastikan bahwa industri dapat terus berkembang dan bersaing secara global.
Edy secara khusus menyinggung tentang pentingnya kebijakan anti-dumping sebagai sarana untuk melindungi industri lokal dari persaingan yang tidak adil dan mendukung keberlanjutan jangka panjang industri keramik dan bahan bangunan di Indonesia.
"Kami berada di garis depan advokasi dan implementasi kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri keramik dan bahan bangunan di Indonesia," ujarnya di Jakarta.
Presiden Direktur Panorama Media, Royanto Handaya menambahkan, pentingnya sinergi untuk kemajuan. "Bersama-sama, kita bisa mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang untuk meningkatkan standar dan kualitas produksi kita," ujarnya.
Royanto juga menekankan peranan penting Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam melindungi industri lokal dari kemungkinan persaingan dari industri internasional yang memasuki pasar Indonesia.
Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil, Kementerian Perindustrian, Putu Nadi Astuti menegaskan, komitmen pemerintah dalam mendukung industri melalui berbagai kebijakan, termasuk pengembangan infrastruktur dan kebijakan pro-industri yang berkelanjutan.
Maka dari itu, penting untuk memperkuat industri ini agar dapat berkontribusi lebih besar pada kesejahteraan ekonomi dan lingkungan di Indonesia.
"Industri keramik dan bahan bangunan adalah pilar penting dalam ekonomi nasional," kata Putu.