Melantai di bursa, saham Gihon Telekomunikasi naik 50 persen
Pada pencatatan perdananya tersebut, saham perseroan melejit naik 50 persen atau 585 poin ke level Rp 1.775. Pada Initial Public Offering (IPO) kali ini, perseroan melepas saham 152,88 juta saham baru dengan harga Rp 1.170 dan akan mendapatkan tambahan modal baru (working capital) sebesar Rp 178,87 miliar.
PT Gihon Telekomunikasi Indonesia (GHON), perusahaan penyedia jasa infrastruktur dan utilitas telekomunikasi, resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi ini. Perseroan merupakan emiten keenam yang melantai pada 2018 sehingga menambah total perusahaan di pasar modal menjadi 571.
Masa penawaran umum telah dilakukan pada tanggal 28 Maret hingga 3 April 2018 kemarin. Pada pencatatan perdananya tersebut, saham perseroan melejit naik 50 persen atau 585 poin ke level Rp 1.775.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
Pada Initial Public Offering (IPO) kali ini, perseroan melepas saham 152,88 juta saham baru dengan harga Rp 1.170 dan akan mendapatkan tambahan modal baru (working capital) sebesar Rp 178,87 miliar.
"Saya atas nama manajemen BEI mengucapkan selamat datang bagi perusahaan. Saham perusahaan sudah mulai untuk bisa ditransaksikan oleh para investor. Mudah-mudahanya sahamnya naik. Saya harap perusahaan bisa memanfaatkan kondisi perusahaan publik dengan baik," tutur Direktur BEI Samsul Hidayat pagi ini di BEI (9/4).
Saham GHON ditransaksikan satu kali dengan volume sebanyak 10 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 1,76 juta. Perseroan juga diketahui mengalami kelebihan permintaan (oversubcribe) sebanyak 1,7 kali.
Direktur PT Gihon Telekomunikasi Indonesia (GHON) Rudolf Nainggolan menyebutkan komitmenya dalam membangun negeri dalam kerjasamanya pada semua pihak terkait.
"Kami berterimakasih pada setiap kesempatan dan semua mitra khususnya perbankan dan tower provider yang bekerja sama membangun negeri. Kami akan terus membangun negeri secara konsisten dan dinamis dan akan lebih banyak lagi," ujarnya.
Diketahui jumlah saham yang dilepas tersebut lebih rendah dibanding rencana awal yaitu 200 juta saham. Adapun dana yang diperoleh perseroan akan digunakan untuk menurunkan kewajiban perseroan di mitra perbankan.
Sedangkan sisanya akan digunakan untuk keperluan modal kerja serta belanja modal perseroan yang berkaitan dengan pembangunan sites telekomunikasi baru.
Pendapatan yang diperoleh perseroan per 30 September 2017 senilai Rp 67,76 miliar dan laba per 30 September 2017 mencatatkan lonjakan yang fantastis sebesar 122 persen dibandingkan periode yang sama yakni September 2016.
Perseroan berkode emiten GHON ini mencatatkan saham 550 juta saham terdiri dari saham IPO 152,88 juta saham dan saham perusahaan sebesar 397,11 juta saham. Jadi total kapitalisasi pasar saham terbentuk Rp 643,50 miliar. Saat pelaksanaan IPO ini, perseroan dibantu PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Perseroan mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 21,39 miliar hingga akhir September 2017 dari periode 2016 sebesar Rp 8,94 miliar. Hal itu didorong pendapatan sebesar Rp 67,76 miliar hingga akhir September 2017 dari periode 2016 sebesar Rp 85,24 miliar. Total aset tercatat Rp 348,55 miliar hingga 30 September 2017 dari periode 2016 sebesar Rp 317,09 miliar.
Pemegang saham sebelum IPO antara lain Rudolf Nainggolan sebesar 76 persen, Hotma Sirait sebesar 12 persen, PT Gihon Nusantara Tujuh sebesar 10 persen, Aynawati Raharjo sebesar 1,5 persen, Felix Ariodamar sebesar 0,50 persen.
Sesudah IPO, pemegang saham perseroan antara lain Rudolf Nainggolan sebesar 54,87 persen, Hotma Sirait sebesar 8,6 persen, PT Gihon Nusantara Tujuh sebesar 7,22 persen, Aynawati Rahardjo sebesar 1,08 persen, Felix Ariodamar sebesar 0,36 persen dan publik 27,80 persen.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Cari suntikan modal, BRI Syariah siap melantai di bursa pada semester I 2018
PT Artajasa Pembayaran Elektronis gagal melantai di bursa saham, ini kata bos BEI
Juni 2018, MNC Studio International melantai di bursa saham incar dana Rp 1 T
BEI sebut delapan perusahaan dunia siap melantai di bursa RI
Target IPO tahun depan, Uber jual bisnis di kawasan Indonesia dkk pada Grab
Triwulan III 2018, Krakatau Steel bawa anak usaha melantai di bursa
Apindo ungkap dua perusahaan anggotanya siap IPO tahun ini