Membongkar Penyebab Chevrolet Hengkang dari Indonesia
Putu menilai, berhentinya penjualan mobil Chevrolet di Indonesia tidak berdampak signifikan terhadap industri otomotif di dalam negeri, mengingat alasannya adalah karena bisnis.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (Imatap) Kemenperin, Putu Juli Ardika menyebut bahwa pihak PT General Motors Indonesia (GMI) selaku agen pemegang merek (APM) Chevrolet telah mengabarkan rencananya untuk berhenti berjualan di Indonesia tahun depan.
Pada kesempatan tersebut, GMI menyampaikan alasan terhadap rencana itu. Menurut Putu bahwa keputusan tersebut diambil murni karena alasan bisnis.
-
Bagaimana Chevrolet Impala menjadi simbol kemewahan di Indonesia? Pada masa keemasannya, Chevrolet Impala dijual dengan harga yang cukup tinggi. Di Indonesia, tidak semua orang mampu membelinya, terutama antara tahun 1963 hingga 1967 saat negara menghadapi krisis moneter berat dengan tingkat inflasi yang mencapai 600 persen.
-
Kenapa Chevrolet Impala populer di masa lalu? Awalnya, mobil ini dirancang sebagai varian mewah dari Chevrolet Bel Air. Seiring dengan meningkatnya popularitasnya, Impala berkembang menjadi seri mobil tersendiri dari produsen otomotif Amerika Serikat ini dan meraih pengakuan global, termasuk di Indonesia.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Apa ciri khas mobil Impala? Chevrolet Impala telah dikenal sebagai mobil mewah yang menarik banyak peminat dari akhir 1950-an hingga 1970-an.
-
Kapan sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat? Pada tahun 2000-an, sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
-
Kenapa industri otomotif Indonesia berkembang pesat di era Soeharto? Saat kepemimpinan nasional berganti ke Presiden Soeharto, kebijakan otomotif Indonesia pun berubah: impor mobil CBU dilarang, mobil mesti dirakit lokal, dan kebijakan kendaraan bermotor niaga sederhana (KBNS) pada 1970-an.
"Pertama sekali bahwa dia kan kurang mampu menjual produknya, jadi segmen pasarnya tidak cukup untuk menjalankan bisnis di Indonesia," kata Putu dikutip dari Antara.
Putu menyampaikan, tenaga kerja yang berkaitan dengan berhentinya layanan penjualan Chevrolet di Indonesia sebanyak 20 orang, di mana sebagian masih akan dipekerjakan ketika penjualan mobil asal Amerika Serikat tersebut dihentikan.
"Masih ada beberapa yang bekerja, karena mereka berkomitmen untuk memberikan layanan purna jual Chevrolet, makanya ada sebagian yang bekerja," ungkap Putu.
Putu menilai, berhentinya penjualan mobil Chevrolet di Indonesia tidak berdampak signifikan terhadap industri otomotif di dalam negeri, mengingat alasannya adalah karena bisnis. "Untuk berbisnis di Indonesia memang ada skala yang perlu dicapai. Kalau skalanya tidak sampai ya tidak bisa tercukupi," ungkap Putu.
Pada kesempatan tersebut, Putu mengatakan bahwa pihak GMI sempat mengapresiasi Pemerintah Indonesia terkait kebijakan yang dikeluarkan untuk mengembangkan industri otomotif nasional.
"Kemarin itu dari GM mengapresiasi kebijakan kita, terkait Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 73 tentang Barang Kena Pajak yang tergolong Kendaraan Bermotor yang Dikenak Pajak Penjualan Barang Mewah," papar Putu.
Diketahui, GMI mengumumkan akan menghentikan aktivitas penjualan kendaraan dengan merek Chevrolet di pasar Indonesia pada akhir Maret 2020.
President GM Asia Tenggara Hector Villarreal mengatakan, keputusan ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis yang memungkinkan bagi GM Indonesia di masa mendatang.
Baca juga:
Harga Komoditas Rendah dan Tekanan Mata Uang Asing buat Chevrolet Tak Bisa Bersaing
Ini Alasan GM Stop Jualan di Indonesia, Penjualan Chevrolet Pernah Anjlok 33 Persen!
Stop Jual Mobil Baru, GM Indonesia Tetap Beroperasi, tapi Jadi Perusahaan Purnajual
General Motors Indonesia 'Nyerah', Tidak Jual Mobil Baru per Maret 2020
Baru Dua Tahun di Indonesia, Gaikindo: Ini yang Paling Kami Suka dari Wuling
Chevrolet ajarkan nilai-nilai keselamatan hingga ke Lembang, Jawa Barat